15

3.2K 454 4
                                    

03:10 PM

CCek cek... Dengan Lee Felix disini. Gue ada sesuatu niihhh. Kalian gak ngerasa temen kalian hilang? Yang masih bernyawa yaahhh."

Saat suara Felix terdengar melalui speaker lagi? Mereka mengedarkan pandangannya.

Bener aja ada yang hilang.

"Nancy! Nancy mana!! Chan, Nancy mana." Teriak Hyunjin kalang kabut.

"Katanya dia mau ke toilet. Tapi udah dari 10 menit yang lalu." sahut Haeyhan lemes yah gimana enggak lemes? Haechan demam kata Hwall gara-gara luka ditangannya.

"Aisshhh.. Gue bakal keluar nyari Nancy." sahut Hyunjin dan beranjak pergi.

"Gue ikut Jin." ucap Jaemin dan mengikuti Hyunjin dari belakang yang diangguki setuju oleh Hyunjin.

"Gue juga. Gue mau rencanain sesuatu." ucap Seungmin juga dan mengikuti Hyunjin serta Jaemin.

"Gue juga boleh ikut gaj? Gue mau ngebantu kalian. Kalian taukan gue juga korban disini? Mungkin dengan gue membantu kalian, lo semua bisa maafin gue." sahut Raesung tiba-tiba dan diangguki dengan ragu oleh ketiga orang itu.

"Gue berempat bakal nyari Nancy. Hwall, Renjun lo berdua jaga-jaga yahh. Kalau Jeno pastinya gak memungkinkan membantu, melihat keadaannya kayak gitu. Jaga Jinyoung ama Haechan yang tersisa mereka udah pucat banget itu, jangan lupa cewe-cewe juga dijaga yah." Sahut Hyunjin sebelum benar-benar pergi mencari Nancy diikuti Jaemin, Raesung dan Seungmin.

-Game's-

*Fokus : Hyunjin, Seungmin, Jaemin, Raesung.

03:30 PM

"Kita cek di WC cewe terdekat dulu. Itu cuma satu-satunya tempat yang terbesit diotak gue. Kalau Nancy disitu." Analisa Seungmin ala-ala detektif.

"Hemm.. Iya. Kemungkinannya sih gitu. Semoga aja ada." ucap Jaemin menyetujui ucapan Aeungmin.

"Oke. Kita ke WC di depan sana dulu deh. Soalnya itu yang paling deket ama ruang musik." Ujar Hyunjin berjalan memimpin.

WC Cewe...

Setelah keempat cowo tadi sampai di depan WC. Mereka langsung masuk aja. Mereka melihat semua penjuru WC, mereka maju mengecek pintu-pintu toilet disitu.

Semua pintu terbuka kecuali pintu dipojok kanan. Akhirnya dengan keberanian, Seungmin kini maju diikuti yang lain.

Ketika dibuka, mereka amat sangat terkejut melihat Nancy yang kepalanya berdarah dan wajahnya yang tertutup oleh darah membuat nancy semakin mengerikan.

Jaemin yang melihat itu, langsung saja masuk di Toilet sebelah dan muntah disitu. Dia gak tahan liat darah yang banyak dan juga bau amis yang udah menyengat banget waktu pintu disebelahnya terbuka.

Yang lain? Mereka sangat merasa bersalah dan menyesal? Temannya kini kembali ada yang mati.

"Gue gak tau apa mau Felix. Ini keterlaluan. Dia bener-bener jadi psikopat, "sahut Hyunjin dengan emosi." Kita harus balik ke ruang musik. Takutnya mereka kembali ke ruang musik." sahut Hyunjin tiba-tiba dan berlari kembali ke ruang musik diikuti yang lain.

-Game's-

*Fokus : Hwall, Renjun, Hyeoyeon, Shuhua, Jeno, Haechan, Jinyoung.

1  menit setelah empat orang tadi keluar...

"Apa maksud Felix membuat game ini?" Sahut Renjun tiba-tiba di tengah-tengah keheningan malam.

"Gue juga gak tau apa motif dibalik ini semua. Gue Aja jadi korban disini." jawab Shuhua kesal, "gue dipanggil sama Yangyang. Dia bilang dia mau buat rencana. Gue gak tau kalau rencananya itu pengen nyelakain Jeno beserta kalian. Dia bilangnya mau bantuin gue buat singkirin Siyeon agar gue bisa dapetin Jeno. Yah gue ngikut." lanjut Shuhua panjang lebar.

"Kalau lo Yeon?" Tanya Renjun pada Hyeoyeon.

"Gue hampir sama Kayak Shuhua. Gue juga dihasut sama Yangyang. Bedanya gue mau dapetin Hyunjin. soalnya dia lebih perhatian sama Lua. Alasan utama gue, gue cemburu sama Lua soalnya dia bisa deket sama Hyunjin." Jelas Hyeoyeon.

"Kalau Raesung. Kok bisa jadi korban juga?" Tanya Hwall lagi.

"Kalau itu gue kurang tau. Tapi yang gue lihat sih. Dia kayaknya mau balas dendam sama Hyunjin. Jadinya di ngikut Yangyang aja." Dijawab oleh Shuhua dan diangguki oleh Hyeoyeon.

Setelah perbincangan itu, mereka kini diam kembali. Mereka melihat keadaan Jeno yang daritadi hanya menatap kosong kedepan. Hwall yang melihat itu, kini menghampiri Jeno, berniat menyadarkan Jeno.

"Siyeon gak bakal seneng liat lo kayak gini! Lo harusnya tetep semangat. Buat Siyeon tenang disana No." sahut Hwall yang perlahan menyadarkan Jeno.

"Sorry. Gue masih gak rela." Lirih Jeno.

"Gue tau No. Tapi lo jangan down kayak gini dong. Mana Jeno yang selalu semangat? Ayolah No lo itu pimpinan kita disini." timpal Renjun mendekati Jeno dan Hwall.

"Ok. Gue usahain." Sahut Jeno pada akhirnya membuat Hwall dan Renjun senyum penuh arti pada Jeno.

"Masih ada banyak temen lo disini No. Lo gak perlu khawatir." sahut Hwall lagi.

"Thanks yah Hwall, Renjun." ucap Jeno seraya tersenyum dan diangguki oleh keduanya.

TBC

Game's - 00L ✔️Where stories live. Discover now