4

4.3K 645 60
                                    

18:05 PM

Saat ini mereka semua sudah berpencar buat sembunyi dari Mafia. Ada yang ke Lab, Perpustakaan, Kantin, Kelas, Gudang, Ruang Guru, maupun WC.

Mereka semua benar-benar berpencar. ada juga yang cari tempat sembunyi bersama, kayak Seungmin sama Hwall yang memilih Lab Kimia buat sembunyi, ada juga yang ke kantin kaya Haechan sama Jaemin dengan tujuan biar dapet makanan gratis katanya.

'Kapan lagi makan gratis kan?' - Haechan, Jaemin.

Masih banyak kok yang bersama kayak Jeno sama Siyeon mereka sembunyi di Perpustakaan.

Renjun, Jinyoung yang sembunyi di Ruang Guru. Nancy, Eunbin, Lua kepisah ama Siyeon gara-gara tadi Siyeon langsung di tarik sama Jeno. Jadinya mereka cuma bertiga dan sembunyi di kelas sepuluh. Felix cuma sendiri dan milih gudang buat sembunyi.

Hyunjin juga sendiri dia milih Lab komputer buat sembunyi. Chani sama Bomin milih WC buat sembunyi dengan alasan Chani yang mau berak.

Sanha gak tau mau kemana dan untungnya dia ketemu sama Han jadilah dia sembunyi sama Han di Kelas 12.

Setelah semua udah sembunyi, saat itulah speaker di tiap tempat mereka langsung berbunyi

"Baiklah, setelah Mafia bergerak gue bakal langsung umumin Yang dibunuh sama Mafia. Sekarang Mafia silahkan bergerak. Waktu Mafia mencari sasaran 10 menit. Dimulai dari sekarang!"

Saat Speaker bilang begitu, semua pada was-was dan siap-siap dengan apa yang akan  terjadi setelah ini.

-Game's-

Perpustakaan...

"Tetap Di dekat aku yah Yeon, aku percaya sama kamu." tutur Jeno pada Siyeon.

"Iya No. Aku juga percaya sama kamu kok." ucap Siyeon dengan tulus.

"Semoga kita berdua bisa selamat yah Yeon."

"Iya No." balas Siyeon akhirnya dan berjalan memeluk Jeno, dibalas cowo itu dengan yang lebih erat.

-Game's-

Lab Kimia...

"Kita harus cari si Monitor. Gimanapun caranya dia yang udah gerakin Mafia. Kalau gak ada Monitor, Mafia Game gak bakal berlanjut. Kita musti cari  Monitornya." tukas Hwall panjang lebar pada sahabatnya, Seungmin.

"Iya Hwall. Pasti dia ada di ruang pantauan. Gue yakin banget. Tapi kita gak pernah kesana. Siswa kan dilarang masuk dan sepertinya ruangan itu rahasia banget. Bagaimana kita bisa nemuin tempat itu?" jelas Seungmin lebih panjang dari Hwall.

"Kayaknya kita musti cari tau sendiri Min. Kayaknya, ruangan itu ada di belakang sekolah deh. Gu pernah lihat ada bangunan di belakang kelas ini. Tapi gue gk pernah kesana. Soalnya tempat itu di jaga ketat ama cctv. Masa iya si monitor dengan mudahnya masuk?" balas Hwall.

"Iyasih jalan satu-satunya yah selidikin sendiri. Tapi gimana kita bisa kesana? Diluar sana Mafia lagi cari sasaran."

"Setelah Mafia dapet sasaran dan udah voting, kita musti sembunyi di tempat itu.  Tapi jalanan kesana gue gak tau lewat mana. Belibet." Frustasi Hwall.

"Yaudah, kita cari jalannya sendiri kesana. Pokoknya kita harus nemuin Monitornya." Akhir Seungmin dan terdiam bersama Hwall.

-Game's-

10 menit berlalu...

"Mafia telah membunuh seorang Pelajar, dia adalah Eunbin."

Saat nama Eunbin disebut, para sahabat Eunbin langsung teriak dan berlari keluar mencari Eunbin berada.

Betapa terkejutnya mereka saat melihat keadaan Eunbin yang sudah terbujur kaku di koridor kelas 11. Dengan kepala yang berdarah sampai wajahnya juga ikut penuh dengan darah.

"Eunbin! Gak mungkin Eunbin. Bin Bangun! Lo bercandakan? Bin!" Teriak Nancy sambil menggoyangkan tubuh Eunbin yang berlumuran darah.

"Cy udah. Kita juga sedih, tapi jangan gini yah. Tenang please." Lua menghampiri Nancy yang sangat rapuh karena di tinggal sang sahabat, dipeluknya Nancy agar tenang.

"Gue gak bisa tenang Lu!! Ini kelewatan! Mafia bajingan! siapa lo hah! Kenapa harus Eunbin hiks hiks." Nancy berdiri dan melihat mereka satu-persatu yang ada disana.

"Mafia bajingan. Siapa lo hah! Itu temen lo asu!" Emosi Jinyoung.

"Udah Young. Tenangin diri lo." Renjun yang notabane sahabat Jinyoung sibuk nenangin cowo itu yang kelewat emosi.

"Ekhem.. Gimana? Seru gak? ututut.. Turut berduka yah."

"Mau lo apasih hah!" Emosi Hyunjin.

"Cuman mau bersenang-senang sama kalian. Soalnya kelas kalian kayaknya solid banget. Makanya gue mau uji itu. Seberapa solid kalian. Tapi yahh.. Kayaknya Kalian harus kehilangan satu teman kalian yahh."

"Aishh.. Kenapa harus pakai cara ini hah! Kenapa harus game ini!" Giliran Jeno yang emosi.

"Yahh.. Gue kan butuh hiburan juga No. Udah deh gak usah banyak protes. Sekarang silahkan voting yang menurut kalian Nafia. Pilih dengan bijak. setelah itu voting paling banyak, jalan ke pohon di dekat Lapangan basket itu dan Gantung diri kalian  Kalau gak gantung diri, bakal dibunuh sama sesuatu."

"Gila lo! Ini masa iya kita milih teman sendiri dan Kenapa harus dengan gantung diri sihh!" hardik Siyeon setengah teriak.

"Gue harus milih siapa?" Kata Chani.

"Gue ngikut deh, gue gk ada curiga sama kalian." Sahut Bomin dengan tenang.

"Lo kok tenang banget Min! Bukan lo kan?" kata Nancy sambil nunjuk Bomin.

"Lah? Malah nyalahin gue? Sumpah bukan gue." balas Bomin

"Halah.. Mana ada maling ngaku." Sunwoo malah ngomporin.

"Lo nuduh gue emang ada bukti?" Lanjut Bomin mulai emosi tapi di tahan.

"Jangan berantem dong, Sanha gak suka." Tukas Sanha menengahi.

"Gue gak bisa Voting!!" Teriak Jaemin frustasi dan diangguki sama yang lainnya.

TBC

Game's - 00L ✔️Where stories live. Discover now