11

3.6K 525 34
                                    

00:00 PM

*Fokus : Siyeon, Jeno.

"Yeon! Yeon! Tungguin doong." Teriak Jeno kepada Siyeon yang berlari di koridor kelas 11 yang sekarang Jeno udah megang tangan Siyeon dan mereka berdua berhenti berlari.

"Gak No, Aku harus cepet. Monitor ini tuh ngincer aku sama Nancy!" ucap Siyeon setengah teriak.

"Iya Yeon. Aku ngerti. Tapi jangan gini Yeon kamu tenang yahh. Ada aku." Ucap Jeno dengan lembut sambil mengelus tangan Siyeon di genggamannya.

Siyeon yang diperlakukan seperti itu hanya mengangguk dan berjalan mencari Nancy bersama Jeno.

-Game's-

*Fokus : Seungmin, Hwall, Nancy, Haechan, Jaemin, Sanha.

Mereka berenam udah sampai di depan ruang pantauan dan segera masuk. Setelah mereka berada di dalam, mereka tidak menemukan orang disana.

Namun, mereka tau kalau ruangan ini baru saja selesai dipakai. Mereka akhirnya mengelilingi ruang pantauan itu sambil mencari-cari sesuatu. Siapa tau ada petunjuk.

Setelah sudah mengelilinginya, mereka tidak mendapatkan apa-apa. Jadi, mereka memutuskan melihat semua cctv yang dijalankan.

"Mungkin kita bisa mencari dimana Si monitor itu berada lewat cctv ini." Ucap Seungmin sambil terus mengotak atik komputer di depannya. Sama kayak Hwall di sampingnya yang juga membuka cctv melalui komputer.

"Kayaknya kita harus lihat keadaan di Team Hyunjin dulu deh." Sahut Nancy dan diangguki oleh Seungmin. .

Seungmin pun membuka cctv bagian ruang alat musik. Mereka melihat keadaan disana.

"Guys guys. Lihat ini deh." Sahut Sanha yang juga lagi melihat Komputer di depan Seungmin.

Haechan dan Jaemin yang sebelumnya berada di belakang Hwall, kini beralih ke komputer di depan Seungmin.

Setelah mereka melihat itu, mereka berdua membulatkan matanya, saling tatap dan keluar dari ruang Pantauan itu tanpa berkata apa apa.

Yang lain, yang melihat itu hanya menatap heran kepergian mereka berdua.

"Mereka kok malah pergi sih?" Sahut Nancy kesal yang melihat si duo rusuh pergi entah kemana tanpa ngomong apa-apa.

"Biarin deh. Mungkin lagi kebelet." Ucap Hwall acuh masih mengotak atik isi Komputer didepannta.

"Kira-kira monitornya kemana yah?" Ucap Sanha yang sekarang beralih ke belakang Hwall.

"Menurut gue yah, mungkin mereka bakal ke ruang musik juga setelah ini. Meraka juga udah ketahuan sembunyi disini sebelumnya makanya mereka turun sendiri."  jawab Hwall  yang diangguki Sanha tanda mengerti.

"Itu bukannya Lua?" Ucap Nancy mengernyitkan dahinya.

"Iyakah? Anjirr.. Bukannya kita tadi sama Lua kan yah? Eh? Aishh.. Kita kecolongan." Jawab Seungmin sambil beranjak pergi juga meninggalkan ruangan itu dan keluar dari ruang pantauan.

"Apa kita keluar aja ngikutin Seungmin? Atau tetap disini?" Tanya Nancy kepada Sanha dan Hwall yang tersisa di ruang itu.

"Mending kita keluar juga deh. Kita ke ruang musik aja. Gue yakin Haechan, Jaemin sama Seungmin menuju kesana." jawab Hwall kemudian diangguki oleh Nancy dan Sanha yang mengekori Hwall di belakang tidak lupa dengan senjata mereka masing-masing.

-Game's-

*Fokus : Haechan, Jaemin.

Setelah mereka tau siapa orang di cctv mereka bergegas ke ruang musik buat lihat sendiri kalau itu beneran musuh Squad mereka.

"Bangsat! Gue gak nyangka si Raesung dibalik semua ini juga." Kesal Haechan masih berlari menuju ruang musik bersama Jaemin.

"Gue baru inget kalau si Raesung emang jago memanah. Dia yang manah Sunwoo tadi. Bangsat, Kalau gue sampai disana, habis dia ditangan gue." Sahut Jaemin dengan tangan mengepal keras.

Saat mereka sampai di ruang musik, mereka melihat Hyunjin dan Jinyoung.

Kelihatan diantara mereka ada yang terluka di lengan kanan.

-Game's-

Ruang musik...


Keadaan di ruang musik sekarang pada tegang, soalnya kali ini ada yang kena pisau pas lengannya sampai darahnya udah bercucuran.

Renjun dan Chani yang paling kaget, menghampiri Jinyoung dan Hyunjin yang jatuh di tanah dengan satu diantaranya terluka di lengan kanan.

"Jin!!!" Teriak Haechan dan Jaemin bersamaan yang baru datang, mereka membantu Chani dan Renjun buat membopong Hyunjin serta Jinyoung.

"Bangsat lo Sung." Ucap Haechan yang berdiri mukul Raesung, tapi tangan Haechan terkena pisau yang di pegang Raesung.

"Bodoh! Tangan lo jadi berdarah ini, lo suka banget gak hati-hati siih sat." omel Jaemin kayak emak-emak.

"Yah sorry sat. Gue gak liat kalau dia masih megang Pisau. Gue juga udah kesulut duluan." Bela Haechan.

"Lu napasih Sung? Lo kalau mau balas dendam gak gini su!" Ucap Jaemin ke Raesung.

"Kalau bukan gini, gak bakal bisa squad gue balesin dendam ke squad lo." Ucap Raesung dengan wajah datar tanpa dosa.

"Yah.. Kenapa harus lo? Lo lupa hah! Kita dulu satu squad!" ucap Jaemin.

"Hahaha.. Masih ingat lo? Gue kira Squad lo udah lupa sama gw yang pernah satu Squad ama lo." Sarkas Raesung.

"Jadi maksud lo kayak gini apa?" tanya jaemin.

"yahh.. Kan gue udah bilang, gue mau balas dendam! Gue juga ngebantu seseorang buat balas dendam sama temen sekelas lo." ucap Raesung panjang lebar

"Lo ngebantu siapa? Sampai segitunya lo mau bantu si Bangsat itu." Tanya Jaemin kesekian kalinya.

"Gue gak perlu kasih tau lo. Bentar lagi juga datang. Sebenarnya sih udah dari tadi mereka ada disini sama gue sebelum temen lo itu kesini." jawab Raesung sambil nunjuk seluruh mantan temannya yang ada disana.

"Wooowww.. Kenapa nihh?? Tegang yahh hahahaha." Ucap seseorang yang baru datang bersama teman-temannya.

"Ello!!" Ucap Jaemin, Hyunjin, dan Haechan Barengan dengan wajah gak nyantuy.

TBC

Game's - 00L ✔️Where stories live. Discover now