16

3.1K 448 15
                                    

Ditempat lain...

*Fokus : Felix, Yangyang, Chani.

Sebelum nancy hilang...


Mereka berempat kali ini memilih Lab Fisika buat jadi tempat pantauan mereka. Kebetulan di tempat itu ada komputer juga. Jadi dia bisa menghubungkannya ke semua cctv yang ada di sekolah.

Sebelum mereka sampai, Chani melihat Nancy ingin masuk ke WC.

"Guys, gue punya urusan. Gue pergi dulu." sahut Chani melihat kearah Nancy sambil smirk.

"Oke. Selamat bersenang-senang Chan." Sahut Felix kemudian pergi bersama Yangyang.

"Anjir si Chani, udah bunuh berapa dia. Gue aja baru Siyeon." Sahut Yangyang mengekori Felix.

"Hahaha. Dia bukan Chani yang lo kenal. Itu diri lain dari Chani." jawab Felix.

"Hah! Maksudnya? Chani punya kepribadian ganda gitu?" ucap Yangyang setengah kaget.

"Iyap. Itulah sisi lain dari Chani. Jadi, hati-hati aja sama kepribadiannya Chani yang itu. Dia gak pernah menatap teman. Dia hanya menatap semuanya musuh. Termasuk gue dan lo. Bisajadi kita jadi sasaran dia. Jadi makanya kita harus misahin diri dari Chani. Ayo!" setelah ucapan panjang lebar Felix, mereka berdua lari mencari tempat yang aman, dimana lagi kalau bukan Lab Fisika.

-Game's-

Diruang musik...


03:14 PM

"Gue laper. Mana gak ada makanan lagi jam juga masih jam 3-an. Kapan kita bisa keluar sih dari sini? Sekolah juga kenapa dibangun di tempat yang kurang perumahan." Sahut Haechan yang udah merasa baikan.

"Gue juga sama. Tapi gimana lagi? Kita mana bisa keluar? Kalau keluar dari sekolah, malah nanti kita ketemu sama begal. Gak mau gue." Sahut Shuhua bergidik ngeri memikirkan diluar sekolah ini.

Yang lain juga berpikiran sama setelah Shuhua ngomong gitu. Mending nunggu sampau pagi aja dipikiran mereka.

"Masih berasa gak sakitnya Jin?" tanya Haechan pada Jinyoung di sebelahnya.

"Udah agak mendingan Chan daripada tadi." Sahut Jinyoung masih agak lemes.

"Lo istirahat aja lagi deh Jin. Udah hampir pagi kok ini." Sahut Haechan lagi yang di angguki Jinyoung. Jelas aja, Jinyoung rasanya pengen pingsan aja lagi. Lengannya sakit banget nyut-nyutan gak karuan.

Ketika suasana udah tenang, kembali terusik dengan datangnya seseorang dengan ngegebrak pintu dengan gak nyelonya.

"Waahh.. Pada tenang amat yaahhh.. Hahahah.. Gue pengen kalian semua nyusul temen kalian yang udah mati." sahut orang itu maju mencari sasaran.

Semua yang disitu kalang kabut. Jinyoung yang hampir tidur kini membuka matanya dan dengan sekuat tenaganya dia berdiri dibantu Renjun.

"Lo gak bisa kemana-mana." Sahut orang itu maju dengan perlahan.

"Chan. Jangan kayak gini Chan. Kita semua temen lo Chan." sahut Jeno memegang balok besar yang berada didepan teman-temannya bermaksud melindungi mereka semua dari serangan clChani.

"Gue bukan Chani. Gue bagian lain Chani. Lo gak bisa ngembaliin Chani. Gue yang nguasain Chani sekarang, hahahaha." sahut orang yang berada ditubuh Chani.

"Gue bakal bunuh lo satu-satu disini. Temen lo Nancy udah nyusul temen lo yang udah mati. Hahahaha." ucap Chani.

Mendengar itu, Semua yang ada di situ kini keringat dingin. Mereka gak nyangka juga Nancy udah gak ada.

"Lo bajingan Chan." Ucap Haechan udah emosi.

"Hahaha. Udah gue bilang Chani udah gak ada. Gue yang nguasain Chani sekarang." sahutnya lagi.

Brakk
Bugh

Itu suara balok yang dipukulkan pada badan Chani, pelaku pemukulan adalah Jeno.

Setelah Chani jatuh, mereka mengambil kesempatan itu untuk lari mencari tempat persembunyian yang lebih aman.
Mereka tidak sadar, kalau mereka terpisah.

Jeno, Jinyoung dan Renjun. Hwall, Haechan cuma berdua. Shuhua sendiri. Hyeoyeon? Dia masih berada di ruang musik. Mereka tidak menyadari, kalau Hyeoyeon tertinggal.

"Aishh.. Anjir lah si sipit itu. Kuat juga pukulannya." sahut Chani memegang bagian pundaknya yang terkena balok tadi.

"Hiks... Hikss... Ja-Ja-jangan bunuh gue Chan. Hiks hiks." Ucap Hyeoyeon dengan ketakutan.

"Wahh.. Masih ada yang tertinggal yahh.. Kasiann. Tapi maaf permohonan ditolak." Ucap Chani berjalan menghampiri Hyeoyeon yang udah meringkuk ketakutan dan melayangkan balok yang dipakai Jeno buat memukulnya ke kepala Hyeoyeon.

Bugh
Bruuk

Saat itupun, kepala Hyeoyeon mengeluarkan banyak darah, dan Chani yang melihat karyanya itu tersenyum puas dan pergi keluar mencari sasaran baru.

TBC

Game's - 00L ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang