6

3.8K 603 75
                                    


19:07 PM

Saat ini Mafia sedang berada di kelas 12, mafia 2 emang udah pengen banget ngebunuh, biar cepat selesai.

Kali ini Mafia udah mendapatkan sasaran, mereka melihat ada orang di dalam dan bergegas masuk ke dalam kelas itu. Tepatnya di kelas XII-1. Saat masuk ternyata di dalam itu si Eric.

"Loh? Kok lo disini sih? Cari tempat lain deh. Disini kurang tempat sembunyinya." ucap Eric menyuruh mereka pergi cari tempat lain.

"Sebelumnya gue minta maaf Ric." Ucap mafia 1.

"Lah? Napa minta maaf dah. Aneh lo. Perasaan lo gak punya salah sama gue." ucap Eric sambil mikir.

"Gue juga Ric. Maaf yah." sahut si mafia 2 juga.

"Hadeuuhh.. Mending lo berdua pergi deh. Sebelum Mafia dateng." usir Eric.

Setelah Eric ngomong gitu, Si Mafia 2 langsung maju kearah Eric dengan pisau tersembunyi di belakang punggungnya.

Jleb

Pisau itu menusuk perut Eric.

"Maafin gue sekali lagi Ric." Bisiknya di telinga Eric sebelum akhirnya Eric memejamkan matanya untuk selama-lamanya.

Mafia 2 mencabut pisau itu dari perut Eric dan meninggalkan jasad Eric di kelas itu.

10 menit berlalu..

"Mafia telah membunuh seorang pelajar, dia adalah Eric."

Camp squad sangat kaget, dan mereka berlarian mencari jasad Eric yang ternyata berada di kelas XII-1, yang dimana Eric dibunuh dengan Ditusuk pada bagian perutnya.

"Bangsat!" Teriak Jeno selaku sahabat Eric.

"Anjing banget lo mafia. Gue gak bakal maafin siapapun lo!" kali ini Sunwoo yang histeris karena teman semasa kecilnya sudah terbunuh.

"Tenang Woo, Eric udah tenang disana. Lu jangan kayak gini." Sahut Jaemin menenangkan Sunwoo yang sudah histeris.

"Gak bisa Jaem! Eric udah gue anggap sebagai saudara gue sendiri!" teriak Sunwoo dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Tolong ikhlasin kepergian Eric, Woo. Gw tau itu Sulit. Tapi jangan mempersulit Eric disana Woo." Renjun sang penasihat akhirnya angkat bicara dan semua yang ada disitu setuju sama perkataan Renjun.

"Bener kata Renjun, Woo. Lo juga harus tetap kuat. Lo harus bertahan demi Eric." Lanjut Jinyoung.

"Huftt.. Pertemanan yang sangat malang. Baiklah semua kumpul dan Voting bakal di lanjutkan. Bagi Polisi dan Detektif jika Sudah menemukan Mafia, silahkan Angkat bicara. Jika belum dapat, silahkan analisis kembali."

"Bisa gila gue lama-lama. Harusnya gue udah ada di warungnta Bang Kai." sahut Haechan dan diangguki oleh Jaemin.

"Hooh. Gue Mau nyebat dengan tenang weh." sahut Hyunjin.

"Aaa.. Kuku Gue rusak kan nih." Nancy meratapi kukunya yang lecet.

"Wajah gue alamat jerawatan ini sih." Ucap Lua dan diangguki sama ciwi-ciwi yang tersisa

"Haechan Makin buluq, njir." sahut Han dan dihadiahi Dengan geplakan dari Haechan.

"Usstt.. Udah udah. Sekarang kan waktunya Voting. Diam lo pada." Akhirnya sang ketua kelas angkat bicara dan semua melakukan yang di perintahkan Jinyoung.

"Voting dimulai, Baejin-renjun-siyeon-nancy-hyunjin-jeno-haechan-jaemin-han-felix-sunwoo-sanha-seungmin-hwall-lua-chani."

"Ok..  Hasil voting bakal gw umumin. Felix silahkan menuju tempat eksekusi. Felix Mendapatkan 4 voting."

"Siapa yang voting Felix sih? Aichh.. Lu pada gak salah pilih hah!" Teriak Han .

"Hahaha.. Gak apa-apa. Gue yang salah gak bilang dari awal siapa Mafianya. Gue udah tau mafianya siapa, Tapi gak gue bilang. Sorry guys. Jin, No, Han, Jaem, Chan, Woo. Jaga diri lo semua dengan baik-baik yah. Semuanya juga semoga sehat terus. Kita ketemu di kehidupan selanjutnya." akhir Felix sambil tersenyum dan melangkah pergi menuju ruang eksekusi.

"Pelajar tak bersalah telah di eksekusi mati gantung diri."

"Gue gak nyangka. Ini game bener-bener gila! Udah lah gue mau pergi! Gue mau pulang! Terserah Monitor deh! Bye." Ucap Sunwoo dan beranjak pergi ingin keluar dari sekolah.

"Woo.. Lo gila hah! Lo gaj dengar peraturannya? Yang keluar dari permainan bakal bayar pakai nyawa!" Hwall menahan tangan Sunwoo namun di tepis keras sama Sunwoo.

"Gak peduli! Gue muak sama game ini! Gue keluar! Woi Monitor gue keluar dari game." Teriak Sunwoo.

Ctazz...

Entah dari mana panah itu datang, yang Sudah lebih dulu menancap di dada Sunwoo.

Mereka yang melihat dengan live pembunuhan itu, terkejut setengan mati.

Para Cewe udah histeris dan nangis.

"Sunwoo mati di panah, karena melanggar peraturan game."

"Sunwoo! Wooyyy!!" Jeno udah emosi banget. Sekarang udah banyak banget teman segengnya yang mati.

"Lo terlalu sadis! Kalau gue dapat lo! Gue gak segan-segab bakal bunuh lo." lanjut Jaemin ke arah cctv.

"Kalau lo bisa dapet gue, silahkan bunuh gue! Tapi itu mustahil."

Semua pemain makin emosi dan stress gara-gara game ini. Mereka rasanya ingin segera mengakhiri game ini. Tapi Mafia belum di temukan sampai sekarang.

TBC

Gw Tau ini ceritanya gak jelas. Maaf yah😩😩

Game's - 00L ✔️Where stories live. Discover now