BAGIAN 10 : TEKA-TEKI

447 78 16
                                    

Update berdasarkan jumlah vote dan comments.

*
*
*
*
*
*
*
*

ULTIMO ATARDECER CHAPTER 10
TEKA-TEKI

*
*
*
*
*
*
*
*
*

Tidak ada yang lebih mengerikan untuk Kwon Soonyoung ketimbang melihat bagaimana seorang Malaikat Kematian tersenyum kepadamu. Tambahan lagi, jenis senyuman itu adalah senyuman miring atau yang biasa dikenal dengan smirk. Syukurlah ia sudah mati, jadi Soonyoung tidak perlu repot-repot mengontrol rasa takutnya setiap kali melihat senyuman Wonwoo yang merekah seperti itu.

"Aku tidak mengerti penjelasanmu," Soonyoung berkata jujur, ia menumpukan badannya dengan satu tangannya di tanah. "Jadi, langit di Alam Baka ini selalu berubah dengan apa tempat yang akan kita kunjungi?"

"Ya," Wonwoo mengangguk, menoleh ke arah Soonyoung dan menatapnya sepersekian detik sebelum melanjutkannya dengan pertanyaan, "Sekarang kau sudah mengerti, kan?"

Sejujurnya sih tidak, jika Soonyoung boleh lebih jujur lagi. Tapi daripada ia harus melihat raut Wonwoo yang menyebalkan, karena kelihatannya Malaikat Kematiannya itu tidak punya niatan untuk mengobrol, jadilah dia mengiyakan dan berpura-pura memasang raut puas.

"Omong-omong, aku ingin bertanya satu hal," Wonwoo berujar tiba-tiba, diputarnya badannya dan duduk sempurna sambil menghadap Soonyoung. Dari sedekat ini, Wonwoo bisa melihat bagaimana pipi kliennya yang gembul menggemaskan, matanya yang lumayan kecil tapi entah mengapa terlihat memesona, dan hidung mancungnya. Sebuah gabungan yang sempurna.

Sadarkan dirimu!, Wonwoo tersentak, berjengit spontan dan mau tak mau membuat Soonyoug memandanginya heran. Ada apa sih, dengannya?

Kenapa ia harus salah fokus begini?

Sedangkan Soonyoung mengendikkan bahunya, "Ya, tanyakan saja," katanya santai.

Wonwoo, kali ini, berusaha keras untuk fokus. Ia menatap dalam manik mata bulat Soonyoung. "Siapa Lee Chan?"

"Apa?"Soonyoung bertanya balik.

"Lee Chan," Wonwoo mengulangi nama itu lagi, "Siapa dia?"

Dan mengapa ada namanya di kehidupanmu.

*
*
*
*
*
*
*

Lee Seokmin tidak pernah membayangkan jika hari ini, ia akan berjumpa dengan Yoon Jeonghan di sebuah perpustakaan nasional di Seoulㅡdan begitu juga sebaliknya. Jeonghan mengernyitkan keningnya, namun setelahnya ia menepuk pundak Seokmin ringan, "Bagaimana kabarmu?"

Seokmin tertawa, memasang senyumannya dan membalas sopan. "Baik, hyung sendiri?"

Jeonghan mengangguk, menjawab sama persis dengan jawaban Seokmin. Lee Seokmin atau yang biasa dipanggil Seokmin, adalah seorang juniornya di kampus dulu yang sangat dekat dengannya. Sayangnya, setelah lulus, Seokmin memutuskan untuk mengejar studi S2-nya di London, sedangkan Jeonghan langsung fokus dengan perusahaannya. Mendapati Seokmin di sebuah perpustakaan di tengah kota Seoul pada jam siang begini cukup membuat Jeonghan terkejut, sejujurnya. Karena untuk apa pengusaha muda yang punya cabang perusahaan di berbagai penjuru dunia pergi ke tempat ini?

Último AtardecerWhere stories live. Discover now