Part 9

17K 1.9K 54
                                    

*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*

Pita melongok keluar dari balik pintu ruangan Nyonya gemuk yang sudah berbaik hati mengundangnya masuk. Namun dengan buru-buru, Pita kembali berdiri tegak.

"Dia pria rambut panjang yang tadi bertemu Bentley di kampus?" Pita membatin kata-katanya dan urung keluar dari rumah Nyonya gemuk. Pita membawa telunjuknya ke mulut, memperingatkan Nyonya gemuk yang terlihat penasaran.

"Dari kamar mandi kau bisa mendengar segalanya." Nyonya gemuk berbisik. Pita menoleh sekali lagi dan mengangguk.

"Tentu aku akan memberimu banyak dollar Nyonya. Setelah aku selesai dengan semua ini." Seakan tahu apa yang ada di pikiran sang tuan rumah, Pita menjanjikan sesuatu yang membuat tuan rumah itu tersenyum lebar. Dan wanita itu tertatih membawa tubuhnya ke depan sebuah pintu lalu membukanya lebar. Pita berjenggit lalu melangkah masuk dengan gerakan halus. Lalu dengan hati-hati dia menempelkan telinganya di tembok sementara dia memilin jemarinya sembari mendengarkan apa yang tengah terjadi di balik tembok sana. Kegaduhan jelas terjadi di balik tembok dan Pita dapat mendengar semuanya dengan jelas. Berulangkali Pita mengernyit. Dan sepuluh menit kemudian Pita bergeser pelan. Keluar dari kamar mandi dan menghampiri Nyonya gemuk yang tengah duduk di sofa.

"Nyonya...huuuh...bisakah aku minta tolong padamu? Aku akan memberikan nomor telponku padamu, aku minta kau memberitahuku kalau ada yang mencurigakan di..." Pita menunjuk ruangan sebelah dengan ibu jarinya.

"Tentu."

Pita membuka tasnya dan mengeluarkan dompetnya. Dia menarik beberapa lembar dollar dan menyerahkannya pada wanita yang terlihat berbinar-binar di depannya.

"Minuman keras menggerogoti liver dan Pamanku yang seorang dokter bilang itu sangat mematikan." Pita menyodorkan selembar kartu namanya.

Pita mengangguk dan keluar dari rumah Nyonya gemuk yang terpaku. Nyonya itu menatap Pita yang melongok waspada sebelum keluar dari rumahnya. Pita menyusuri koridor lengang dan menuruni tangga dengan pegangan besi yang sudah berkarat. Derap langkahnya halus hingga dia menjangkau lantai bawah. Pita merapatkan tas ke dadanya dan berjalan melintas halaman lalu berjalan cepat di sepanjang pedestrian menuju jalan raya. Langkah Pita melambat saat dia hampir berbelok dari blok. Dia sedikit menoleh ke belakang adan mendapati pria berambut panjang dengan riasan mata gelap yang tadi dilihatnya, berdiri tegak di kejauhan. Memberinya tatapan menghunjam. Pita mengendikkan bahu pelan dan meneruskan langkahnya.

------------------------------------------------

"Bisa kita bicara?"

Pita menatap Mason yang tengah menyandarkan bokongnya di pembatas balkon sembari memegang mug berisi kopi yang masih mengepul.

"Aku ke sana atau kau kemari?"

Pita berbalik. Tanpa merasa perlu memberi Mason jawaban, Pita masuk ke dalam kamarnya. Sesaat kemudian Mason melihat Pita sudah mendorong pintu pagarnya dan masuk ke dalam properti keluarganya. Mason tetap pada posisinya sampai Pita melangkah menghampirinya.

MY SEXY CENAYANG GIRLFRIEND ( SUDAH TERBIT )Where stories live. Discover now