Part 20

11.2K 1.5K 82
                                    

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

*

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

*

Mason menggeram.

Sulit sekali membujuk Pita ketika Pita terlihat serius kesal padanya. Gadis itu hanya menatapnya dingin dengan raut wajah yang menyiratkan bahwa dia tak ingin menjawab sepatah katapun ucapan Mason.

Mason mengangkat tangannya pasrah.

"Baiklah. Aku minta maaf. Aku hanya ingin mengambil berkas kerjaku, Sayang..."

Pita bergeming. Gadis itu tegak berdiri sambil menyedekapkan tangannya. Mata indahnya dingin menatap Mason.

Lalu bahu gadis itu tiba-tiba luruh.

"Aku hanya tidak mau sesuatu terjadi padamu Mason. Banyak sekali aura sihir di sekitar rumahmu. Mereka bahkan mencoba menembus benteng yang Ibuku buat. Rumahmu jelas tempat paling rawan. Mereka bisa menembusnya dengan mudah."

"Aku tahu..."

"Kalau kau tahu...jangan lakukan."

"Aku hanya bosan."

Pita mencebik kesal. Namun dalam hati dia tahu, bahwa Mason memang tipe pria yang tidak akan sanggup berdiam diri lama-lama. Dia akan cepat merasa bosan kalau tidak melakukan apa-apa. Mason seperti itu sejak dulu. Dan Pita sangat tahu itu. Sewaktu masih anak-anak, Pita ingat sekali, bahwa Mason bukanlah tipe anak yang bisa berdiam diri tanpa melakukan apapun. Dia selalu terlihat aktif bergerak dan melakukan sesuatu. Lalu ketika menginjak dewasa Mason terlihat lebih kalem. Tapi Pita sangat tahu, Mason tetaplah Mason. Di dalam jiwanya, mengeram sifat tidak bisa diam.

Tapi sekarang keadaanya lain. Mereka jelas tidak bisa bermain-main dengan situasi sekarang. Sedikit saja salah melangkah, semua akan lebur. Dan Pita yakin, keyakinan Mason akan gawatnya keselamatannya, jelas masih tipis.

"Kau bisa berjalan-jalan di sekitar rumah kalau kau bosan."

Mason mengangguk. Dia mengulurkan tangannya mencoba menggapai pinggang Pita, namun Pita bergerak.

Mason meniupkan udara.

"Jangan merajuk seperti ini..."

Binar mata Mason membuat Pita mencebik.

MY SEXY CENAYANG GIRLFRIEND ( SUDAH TERBIT )Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon