Part 3

36.7K 5.9K 665
                                    

TERNYATA sia-sia saja Taeyong melarikan diri dari Jaehyun jika pada akhirnya ia akan di panggil ke ruang osis untuk mendapatkan pelajaran tentang kedisiplinan.

Sekarang, disinilah ia, duduk tepat di hadapan Jaehyun yang sedang menulis sesuatu di buku poinnya. Ah sialan, Taeyong tidak tahu jika ia akan mendapat buku poin seperti ini.

Buku poin itu bergerak ke hadapan Taeyong. "10 poin untuk tidak masuk selama mos," Jaehyun menatap Taeyong dengan dingin. "Jika poinmu mencapai angka 100, maka kau akan langsung di keluarkan dari sekolah."

Taeyong mendengus. Ia mengambil buku poinnya dengan cepat lalu memberi tatapan malas pada Jaehyun. "Sudah selesai?"

"Belum."

"Apa lagi?!" oh sungguh! Apakah hari pertama nya di sekolah akan seburuk sekarang? Kenapa ketua osis sialan ini tidak membiarkannya pergi saja agar masalah mereka cepat selesai?

Tatapan Jaehyun masih datar dan dingin, ia berdehem sebelum berbicara. "Tolong perbaiki sifat aroganmu itu, kau bersekolah disini untuk bersosialisasi. Bukan untuk menjadi seorang berandal seperti temanmu tadiㅡ"

"Teman?" potong Taeyong cepat. Sebelah alisnya terangkat bingung.

"Wong Yukhei, bukankah dia teman mu?" tanya Jaehyun bingung. Ia tidak salah melihat jika tadi pagi Yukhei berbicara dengan Taeyong kan?

Tawa geli Taeyong mengisi ruangan. Ia bergidik ngeri saat mendengar kata asing yang membuat perutnya mual. Teman? Heol, yang benar saja!

"Wong yuyu, yuyi, yoyu atau apalah terserah! Bukan temanku, kita selesai." setelah itu Taeyong berdiri dan langsung berlalu dari sana. Ia tidak memiliki urusan lain dengan Jaehyun.

"Tunggㅡsialan!" maki Jaehyun saat pintu sudah tertutup dan Taeyong yang menghilang di balik pintu itu. Padahal masih ada banyak hal yang ingin Jaehyun bicarakan.

Demi Tuhan ia adalah seorang ketua osis! Tugasnya untuk mendisiplinkan seluruh siswa di sekolah ini, tapi jika Taeyong tidak bisa bersikap disiplin maka lelaki pendek itu harus mendapatkan secuil pelajaran darinya.

Helaan nafas Jaehyun terdengar berat. "Tidak kusangka menjadi ketua osis akan berat seperti ini," bisiknya pelan. Karena memang, baru tahun ini ia menjadi ketua osis, lagi pula ia baru saja naik ke kelas 11ㅡbeda satu tahun dengan Taeyong si berandal.

Jika nantinya Taeyong terus berteman dengan Wong Yukhei, Jaehyun yakin pasti akan banyak masalah di setiap harinya. Jujur saja, banyak anak kelas 10 yang bersikap kurang disiplin dan kurang ajar, jadi tidak heran jika mereka semua nantinya akan membuat sebuah perkumpulan.

Belum lagi sikap yang Taeyong tunjukan saat hari pertama mos mungkin membuat sebagian anak berandal tertarik pada lelaki mungil itu.

Memikirkan hal tersebut membuat Jaehyun sakit kepala! Semoga saja ia tidak menerima kasus yang berat, karena bagaimanapun, semua murid yang nakal akan menghadapi dirinya sebelum pergi ke ruangan bimbingan konseling.

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

"Taeyong!"

Yang di panggil seperti itu menggeram rendah sebelum mempercepat langkah kakinya untuk pergi ke kantin. Ia melewatkan jam pelajaran pertama karena Jaehyun! Jadi hari ini Taeyong baru masuk ke dalam kelas matematikaㅡsejujurnya Taeyong menyukai pelajaran berhitung seperti itu, ini karena dia pintar tentu saja.

"Taeyong!"

Dengan itu ia menaruh kedua tangan di telinga untuk menutupi indra pendengaran nya. Sungguh! Panggilan itu sangat menganggu, padahal Taeyong sudah mencoba untuk mengabaikan lelaki tinggi itu di kelas! Ya, sialnya mereka sekelas.

[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang