Part 11

32.1K 5.2K 501
                                    

KEDUA bola mata Taeyong sama sekali tidak bisa tertutup. Kegelapan menyelimuti kamar Jaehyun dan jarum pendek jam yang menggantung di dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Jika Jaehyun tidak bersikeras memintanya untuk menginap, maka Taeyong sudah tertidur dengan nyenyak di rumahnya saat ini. Masalahnya adalah ia tidak bisa tidur di tempat asing! Apalagi bersama lelaki cabulㅡJung Jaehyun.

Semua sudut di kamar Jaehyun terlihat sedikit menyeramkan. Taeyong itu penakut! Ia sudah memohon kepada Jaehyun untuk tidak mematikan lampu kamar, namun si lelaki tampan itu tidak mau menuruti permintaan kecilnya.

Menghela nafas, akhirnya Taeyong menarik selimut hingga kepala. Menyembunyikan tubuh kecilnya di dalam sana; masa bodoh jika ia tidak bisa bernafas. Yang penting semua sudut menyeramkan itu sudah menghilang sekarang.

"Mhm.." Jaehyun bergumam pelan, merasakan gerakan di sisi kasurnya yang lain berhasil membuatnya terbangun. Tanpa menunggu lama Jaehyun bergerak mendekati Taeyong dan mendekap lelaki cantik itu dengan sangat erat.

"Jaehyun!" Taeyong semakin tidak bisa bernafas karena lengan Jaehyun mencekik lehernya. Sialan memang.

Tertawa pelan, akhirnya Jaehyun menyingkap selimut yang menutupi kepala Taeyong lalu kembali mendekap lelaki cantik itu. "Sekarang tidurlah, tidak perlu takut. Ada aku disini, pejamkan matamu."

Entah karena takut atau apa. Tapi Taeyong menuruti perkataan Jaehyun, ia memejamkan mata yang perlahan semakin memberat. Pelukan Jaehyun berhasil membuatnya sedikit tenang, rasa takut itu perlahan hilang dan Taeyong mulai berkelana ke dunia mimpi.

.
.

Kecanggungan berhasil membuat Taeyong menggaruk pipinya yang tidak gatal. Pagi ini ia sarapan bersama keluarga Jaehyun, bayangkan betapa malunya ia! Apalagi setiap hari ia selalu menyiksa Jaehyun dan melontarkan umpatan pada lelaki tampan itu.

"Jadi Lee Taeyong benar? Adik kelas Jaehyun kan?" suara bariton yang di keluarkan oleh Ayah Jaehyun berhasil membuat Taeyong terkesiap dan mengangguk pelan.

Demi Tuhan aura yang di keluarkan oleh lelaki paruh baya itu luar biasa menyeramkan! Meskipun Ayah Jaehyun tersenyum, namun tetap saja terlihat sangat mengerikan.

Sementara wanita cantik yang duduk di samping Taeyong hanya bisa tertawa pelan. "Jaehyun jarang sekali membawa temannya kesini. Tidak perlu gugup Taeyong.."

"Ah Ne.. Ahjumma.."

"Kenapa gugup? Biasanya bar-bar.." gumam Jaehyun pelan. Dan hal tersebut berhasil membuat kedua bola mata Taeyong membelak.

Tanpa sadar kaki Taeyong begerak untuk menginjak kaki Jaehyun di bawah meja hingga si empunya mengaduh. Sedangkan Taeyong sudah memasang senyuman polos, sepertinya ia kehilangan jati dirinya sendiri sekarang. Berada diantara kedua orang tua Jaehyun berhasil membuatnya mati kutu!

.
.

Setelah turun dari mobil Jaehyun, Taeyong segera berjalan masuk ke dalam sekolah tanpa mengatakan apapun. Ia tidak ingin berada terlalu lama di samping lelaki cabul itu, lebih baik ia segera masuk ke dalam kelas dan bertemu dengan Lucas.

Ugh, rasanya Taeyong ingin menghabiskan waktu bersama teman barunya itu. Bermain playstation atau pergi ke tempat yang menyenangkan pasti bisa membuat otaknya kembali segar! Tidak seperti sekarangㅡotaknya di penuhi polusi karena seorang Jung Jaehyun.

"Taeyong!" nah, pucuk di Cinta ulam pun tiba. Lucas melambaikan tangan ke arah Taeyong saat lelaki cantik itu baru saja masuk ke dalam kelas.

Kedua sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk senyuman lebar. Ia segera menghampiri Lucas dan duduk di samping lelaki tinggi itu.

[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang