Part 8

33.7K 5.4K 1.2K
                                    

TAEYONG menatap ke arah papan tulis dengan pandangan bosan, sudah satu jam lebih pelajaran berjalanㅡnamun ia tidak bisa fokus. Kejadian kemarin sore membuatnya kesal setengah mati, maksudnya, bagaimana bisa ia malah terlelap di rumah Jaehyun? Belum lagi ia tertidur diatas kasur milik lelaki itu! Ugh, kebiasaan buruk tidur siangnya kambuh.

Ini semua karena Ibunya sering menyuruh Taeyong untuk tidur siangㅡhal itu menjadi kebiasaan. Dan saat di rumah Jaehyun, Taeyong tidak bisa lagi menahan kantuk. Ia jadi harus tidur disana hingga matahari terbenam, sialnya, saat itu kedua orang tua Jaehyun sudah pulang. Ia diajak makan malam sebelum diantar pulang kerumah, yah, walaupun kedua orang tua Jaehyun sangat ramahㅡberbeda jauh dengan lelaki tampan pemilik lesung pipi yang sangat menyebalkan itu.

"Taeyong," Lucas menyikut pergelangan tangan milik si lelaki cantik; namun kedua netra cokelat tua nya menatap lurus ke arah papan tulis.

"Apa?" jawab Taeyong malas. Pelajaran Matematika berhasil membuat otaknya pusing tujuh keliling. Tidak bisakah Taeyong melakukan home schooling seperti keinginannya sejak dulu?

Kedua sudut bibir Lucas terangkat ke atas; membentuk cengiran lebar. "Ayo kita pergi ke taman bermain setelah pulang sekolah!" nada suaranya begitu pelan, tapi Taeyong bisa menangkap semangat yang membara disana.

Bahkan kini kedua mata Taeyong sudah berbinar. "Benarkah?! Kita akan ke taman bermain?" oh, ia lupa kapan terakhir kali pergi ke taman bermain bersama Ibu dan Ayahnya.

Dengan itu Lucas mengangguk; mengiyakan pertanyaan Taeyong. "Ayo kita bermain disana, pasti sangat seru kan?"

"Pasti sangat seru!" Taeyong berharap, Jaehyun tidak menganggu nya hari ini. Demi Tuhan ia sedang tidak ingin berurusan dengan beberapa berkas milik Jaehyun, yang Taeyong inginkan hanyalah pergi menghabiskan waktu bersama Lucas.

"LEE TAEYONG, WONG YUKHEIㅡKELUAR KALIAN DARI KELASKU!" bentak Kang saem murka, sedaritadi ia melihat Taeyong dan Lucas mengobrol bersama.

Mendapatkan teriakan seperti itu membuat tubuh Taeyong tesentak kaget, namun Lucas dengan cepat menarik tangan Taeyong hingga ke depan kelas. "Terimakasih Saem!"

"YA!!"

Setelah itu Lucas segera membawa Taeyong untuk keluar dari kelas. Lelaki tinggi itu tertawa puas; sementara Taeyong masih melongo. Ia tidak menyangka akan di keluarkan dari kelas.

"Pfffttt harusnya kau lihat betapa lucunya wajah guru menyebalkan itu!" ujar Lucas girang. Ia merangkul bahu Taeyong dan berjalan menelusuri koridor yang begitu sepi.

Bibir Taeyong mencebik. "Kita di keluarkan dari kelas, dasar kau gila! Jika kita berdua mendapatkan nilai di bawah rata-rata bagaimana?!" ia memang berandal, tapi ia juga tidak ingin mendapatkan nilai jelek. Itu bisa membuat Ibunya kecewa.

Taeyong masuk ke sekolah ini untuk mengembangkan kemampuan serta potensi nya di dalam pelajaran. Apalagi sekolah yang ia masuki sekarang adalah sekolah elit khusus lelakiㅡhanya menerima beberapa murid yang memiliki nilai tinggi.

"Tidak akan, kau ini penakut sekali sih," mereka berdua akhirnya sampai di kantin. Tidak begitu sepi, ada beberapa orang yang sedang berbincang juga makan. Sepertinya kelas orang-orang itu freeㅡtidak ada guru.

Menghela nafas, Taeyong akhirnya duduk di salah satu bangku kantin. "Terserah, belikan aku banana milk!" titahnya kesal. Ia membutuhkan pengalihan, susu pisang akan membuat otaknya kembali fresh.

Senyum Lucas mengembang. "Siap komandan!" ia segera melesat dari sana untuk pergi ke stand minuman yang terletak di ujung kantin.

Setelah ditinggalkan oleh Lucas, Taeyong membuka ponsel dan memutarkan bola mata kesal saat melihat ada satu pesan dari Jaehyun.

[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang