Bab 2

11.7K 1.1K 93
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nayeon memuntahkan makanan yang dibuat Jungkook untuk dirinya seolah-olah bahwa Jungkook memberikan racun pada makanan itu. Taehyung lantas mengernyit heran dan segera mengambil tissue untuk Nayeon yang kerap kali memberikan delikan tajam pada Jungkook, "Makanan sampah! Menjijikkan! Taehyung jangan makan itu, itu tak cocok untuk kita!"

Lantas Nayeon segera membuang makanan yang Jungkook buat ke tong sampah dan menaruh piring itu sampai bunyi nyaring terdengar. Jungkook terkejut bukan main, ia menatap Taehyung yang hanya diam dan menunduk seolah enggan untuk bertatap dengan Jungkook, dan Nayeon dengan tak senonohnya mendorong Jungkook untuk tak berdekatan dengan Taehyung.

"Taehyung suamiku! Jangan tatap dia!" ujar Nayeon berteriak tajam. Wajar Nayeon berkata seperti itu, karena pasalnya Jungkook memang makhluk yang tidak diketahui, semua orang tahu bahwa Nayeonlah istri Taehyung di dunia ini, dan Jungkook hanyalah manusia yang menumpang hidup di rumah Taehyung.

"Taehyung!"

"Apa, Nayeon-ah?" Taehyung menatap Nayeon malas karena tak terima Jungkook diperlakukan seperti itu, Taehyung sejujurnya tak kuasa Jungkook dilecehkan dan dihina semena-mena oleh Nayeon, namun bagaimana lagi? Semua status mereka harus tertutup rapat oleh publik, apalagi Nayeon.

"Aku ingin kau pecat Jungkook! Dia tak becus menjadi pembantu di rumah ini! Membuat makanan saja rasanya seperti kotoran!"

"Tapi, Nayeon-ah ... aku tak bisa, Jungkook adalah sosok yang penting di sini. Dia sudah lama tinggal di sini, dan kurasa ... makanannya sangat enak, mungkin itu bukan seleramu, Nay."

"Oh, begitu ya? Jadi ... kau membantah istrimu begitu? Oke, aku akan melaporkanmu kepada keluargaku dan keluargamu!" Lantas Nayeon pergi begitu saja ke dalam kamarnya meninggalkan Taehyung yang menghembuskan napasnya dengan berat, ia mengusap wajahnya dengan kasar, rasanya sikap Nayeon yang cukup menjengkelkan untuknya membuat kepalanya pening.

Jungkook perlahan mendekati Taehyung, menatap Taehyung dengan sekuat tenaga, mau bagaimana pun ia ta ingin Taehyung hancur olehnya, "TaeHyung ... biarkan aku pergi dari sini saja, kasihan dia—" Tiba-tiba Taehyung memeluk Jungkook erat dengan penuh kesedihan, dari situ Jungkook membalas pelukan Taehyung ragu, takut Nayeon mengetahui semuanya, indra penciumannya terlalu sensitif dengan aroma wanita di tubuh Taehyung, ia juga memandang bagaimana leher Taehyung penuh bercak kemerahan dan beberapa gigitan di sana. Jungkook memejamkan matanya erat, "Jangan ... jangan pergi, Jungkook-ah ...,"

"Tapi, Tae—"

"Biar aku urus permasalahan ini, oke?" Taehyung menangkup wajahnya dengan kelembutan yang ada. Ia mencium dahi Jungkook dengan penuh kasih sayang, dan berlanjut pada bibir plum milik Jungkook yang indah dan merekah, sayangnya ... Jungkook enggan, dan memalingkan wajahnya ke arah kirinya.

"Ma-maaf," ujar Jungkook pelan. Jungkook menundukkan kepalanya karena menghindar tatapan Taehyung yang kecewa padanya, sesungguhnya ... hati Jungkook yang terdalam tak rela bahwa suaminya berbagi kasih dan memberikan tubuhnya kepada orang lain selain dirinya. Ia tak rela. Maka dari itu, Jungkook merasa enggan untuk disentuh oleh Taehyung.

"Ke-kenapa?" tanya Taehyung penuh getaran.

Jungkook menggeleng pelan, dan kembali ke tempat pantry untuk membereskan piring-piring kotor di sana. Dengan hati yang kuat, ia harus kembali berperan menjadi pembantu di rumah Taehyung, bukan lagi menjadi Nyonya Kim.

"Cepat berangkat, Taehyung ...," titahnya tegas. Jungkook masih enggan untuk menatap Taehyung dan fokus untuk mencuci piring-piring di sana. Dengan telaten dan penuh sayatan hatinya, Jungkook bersih keras untuk tak menangis selagi suaminya di belakangnya.

"Baiklah, aku pergi, Jungkook. Aku akan pulang malam, jangan tunggu aku ...,"

"Y-ya," lirihnya menjawab. []

Painful ㅡ TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang