Bab 11

9K 930 58
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

;


Kediaman ruang putih dengan aroma lily penuh dengan ketenangan dan ketentraman. Sosok sang pemilik hati malaikat hanya terdiam memandangi pemandangan luar yang akan bahagianya dunia. Tak dipungkiri bahwa dirinya merasakan hal iri dengan keadaan mereka, penuh canda tawa bersama keluarga meski mereka memiliki penyakit masing-masing. Jungkook iri dengan semuanya.

Suara pintu terbuka perlahan tak membuat atensi Jungkook untuk mengalihkan matanya ke arah pintu. Karena sang hati dan pikiran sangat lelah untuk memikirkan semuanya, mungkin yang tengah datang menghampirinya adalah suster atau pun dokter, tak mungkin suaminya yang sudah beberapa hari yang lalu menghilang dengan sempurnanya.

Namun Jungkook tak bisa menghilangkan pikirannya bahwa ia sangat khawatir dengan keadaan suaminya, dia memang bejat namun masih menjadi pendamping hidupnya sampai saat ini.

Tiba-tiba saja, tubuhnya dipeluk hangat oleh sosok di belakangnya. Ia menoleh perlahan ... dan netra mereka belumlah bertemu, hanya saja ... ia tahu bahwa siapa dia. Kim Taehyung, sang suami yang nyaris berhasil membunuh janin mereka.

"Taehyung ...," panggil Jungkook lirih.

Ia merasakan bahwa pakaiannya basah oleh air mata sang suami, terlihat bahunya bergetar total dengan suara isak tangis yang lirih dengan kepiluan. Jungkook segera membalas pelukannya dengan kehangatan yang ada.

Taehyung mendongak pelan, serta menatap Jungkook kagum penuh cinta, segera kedua tangan mereka menangkup hangat pipi bulat Jungkook sembari masih menangis penuh penyesalan. "Jungkook ... kau tak membenciku?"

Bohong jika Jungkook tak kecewa, dirinya total kecewa dengan semuanya. Namun ... semuanya telah berlalu, bahkan bayinya baik-baik saja, Tuhan menyelamatkan kembali janinnya. Dan dokter pun sudah memberikan obat penguat janin asalkan Jungkook bed rest total.

Jungkook menggeleng, "Tidak, karena kau suamiku ...," suara Jungkook yang penuh ketulusan berhasil mengetuk pintu hatinya beberapa kali. Sejuk dan panas bersamaan. Sejuk karena perkataan Jungkook dengan penuh rasa cinta dan panas karena iri bahwa Taehyung bisa memiliki Jungkook secara cuma-cuma.

Iya, ini Kim Taehyun. Sang kakak kembaran Taehyung yang telah memendam rasa pada Jungkook sejak dulu.

"Maaf dengan semuanya. Aku janji takkan mengulanginya lagi. Semuanya baik-baik saja, 'kan?" Jungkook lantas langsung mengerti dengan pembicaraannya. Ia hanya mengangguk pelan kemudian memeluk sang suaminya kembali, padahal bukan.

"Taehyung ... ganti parfum, hm?"

Sontak tubuhnya menegang total bersamaan dengan matanya membelalak kaget, tentu saja pertanyaan Jungkook yang tiba-tiba berhasil menohok pikirannya. Bodoh sekali bahwa ia tak hati-hati dengan hal kecil seperti ini.

"Oh, ya. Suka tidak?"

"Suka, tapi aku lebih suka yang kemarin. Lebih tenang dan sedikit membawa suasana arogan seperti dirimu." Jungkook terkekeh pelan setelahnya. Taehyun berusaha untuk tersenyum lebih lepas dan tenang, ia bukanlah seperti Taehyung yang mudah sekali merubah mimik wajahnya dengan sejentik jari.

"Maafkan aku ... lain kali aku akan memakai parfum yang kemarin."

"Tidak usah, dan oh—sejak kapan suamiku suka memakai kalung safir seperti ini?"

Bangsat.

"—indah sekali ...," puji Jungkook dengan mata yang berbinar.

"K-kau suka?"

Jungkook mengangguk mengiyakan sembari memainkan batu safir yang indah berwarna biru laut. Ia tersenyum ketika merasakan tekstur batu tersebut, sedikit kasar namun membuat Jungkook kagum dengan keindahannya. Taehyun membuka kalung tersebut dan memakaikannya di leher Jungkook, senyuman Jungkook begitu merekah sembari menampilkan gigi kelincinya yang lucu.

"Sebenarnya ini untuk kejutan, tetapi istriku tercinta ini malah langsung mengetahuinya ...," padahal bohong.

Jungkook merengut penuh sesal. "Maafkan aku, Taehyung ...,"

"Tak apa. Selalu di sisiku, Cantik,"

Cantik? []

Painful ㅡ TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang