Bab 31

4.6K 365 29
                                    

Senyum pekat penuh dendam, menapaki tanah merah yang masih basah oleh sentuhan hujan, bau petrikor pun menyebar ke seluruh alam—di mana wilayah ini telah basah oleh hujan yang amat deras, namun sang sosok tersebut tak enyah untuk beranjak pada tem...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum pekat penuh dendam, menapaki tanah merah yang masih basah oleh sentuhan hujan, bau petrikor pun menyebar ke seluruh alam—di mana wilayah ini telah basah oleh hujan yang amat deras, namun sang sosok tersebut tak enyah untuk beranjak pada tempat ini, malah semakin menyeringai sembari memandang gundukan tanah yang dipenuhi bunga-bunga. "Aku bahagia saat ini, kau tak bisa dimiliki oleh orang lain, hanya aku Taehyun-ah...." Ia tersenyum sarkastik sembari mengelus batu nisan yang penuh dengan noda tanah dan basahnya hujan. Bukan hanya itu, ia memainkan tanah basah dan becek dengan tangannya penuh dengan kebahagiaan, tak ada rasa bersalah namun malah semakin membahagiakan.

Jauh dari jangkauan sana, sosok pengintai mengangkat pistol andalannya untuk menaklukkan manusia yang bermuka iblis, ia telah muak dengan drama memuakkan dan ia juga ingin semua orang yang didekatnya selalu bahagia. Ia berhati-hati saat ini, karena dia di kelilingi oleh bodyguard andalannya, namun tidak mungkin juga ia akan kalah detik ini juga.

Dengan perlahan, ia memfokuskan titiknya demi peluru yang tepat sasaran, ia ingin sosok itu hancur dari genggamannya dan tanpa ada kesakitan lagi. Si brengsek gila itu benar-benar menjadi parasit yang sebenarnya, jemarinya terasa beku dan kaku ketika akan meluncurkan pelurunya yang tajam dan handal, karena matanya menatap sesosok yang sangat-sangat dikenal olehnya, membuat hatinya lengah saat itu juga, "Jimin?" gumamnya lirih. Yoongi tak percaya, sangat-sangat tak percaya.



DORR



Peluru masuk tepat pada dada sosok bermuka dua tersebut, namun tak kalah mainnya ia diserang oleh beberapa pesuruh si manusia yang bermuka dua, apalagi ketika Jimin—sang mantan kekasih—benar-benar bangsat dan tak ragu akan mengirimkan pelatuk peluru pada dirinya. Dan si iblis itu—Nayeon—telah dibawa oleh beberapa bodyguardnya.

"Sial!"

Yoongi segera melompat dari persembunyiannya, dan memasuki mobilnya segera yang memang telah anti peluru. Jimin benar-benar mengejarnya, terus memberikan hujaman peluru pada mobilnya dan Yoongi benar-benar tak bisa berpikir setelah Jimin lakukan kepadanya, karena pada dasarnya—Jimin yang dahulu adalah orang yang lemah lembut, dan sekarang—dari mana keberaniannya? Dia baru tahu bahwa Jimin bisa memegang pistol yang sangat amat membahayakan.



SRETT



Mobilnya menjadi oleng perlahan-lahan ketika Jimin memberikan tembakan pada bannya dan menjadikan keseimbangan mobil benar-benar hancur, mobil tersebut melaju dengan kencang tanpa arah, sekaligus Yoongi tak bisa mengendalikan mobilnya karena Jimin terus memberikan tembakan yang handal apalagi tepat pada mesin-mesin bawah mobilnya. Sial, double sial! Yoongi memutar stir dengan cepat ketika pohon besar menjadi sasaran utama kecelakaan untuknya, dan ia tak mau mati untuk saat ini karena misinya belumlah selesai sebelum Nayeon mati di tangannya. "Sial! Mengapa Jimin terus mengejarku?"

Painful ㅡ TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang