Twenty Four

94.1K 9.5K 845
                                    

“Althea!”

Arthur menjauhkan wajah mereka saat dirasanya ada yang salah dengan respon tubuh gadisnya.

Semuanya terjadi sangat cepat, tubuh Althea awalnya bergetar pelan, namun sepersekian detik selanjutnya mengejang hebat dengan terbatuk mengeluarkan darah pekat dari dalam tubuhnya.

Arthur seketika disergap rasa panik. Ia mengguncang pelan tubuh Althea yang berada di pelukannya. Memanggilnya dengan wajah yang sudah pucat dan tegang.

Menyadari ada yang tidak beres, Atherna dan Xandrox yang sedari tadi berdiam di sisi terjauh altar menghampiri Arthur.

“Apa yang terjadi?” Xandrox menyuarakan tanya.

Namun Arthur tampak kalut, dan tak menghiraukannya. Pria itu juga tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

Sedangkan wajah Atherna telah sepucat mayat, dengan cepat ia meraih pergelangan tangan Lunanya seraya merapal mantra. Memeriksa denyut nadinya. Sementara sebelah tangannya yang lain ia arahkan pada tubuh Lunanya yang masih kejang. Raut wajah Atherna semakin pucat.

“Mereka saling melawan—“ ungkapnya dengan suara tercekat.

“Apa maksudmu?” Arthur melayangkan tatapan membunuh pada wanita itu.

“Kekuatan sihir hitam itu dan darah yang anda berikan saling melawan satu sama lain dalam tubuh Luna,” jelasnya.

Ini jelas tidak akan mudah. Tapi Atherna tidak memiliki keberanian untuk mengatakannya, melihat raut wajah sang Alpha yang menggelap. Ia tahu pemimpinnya itu telah mengerti situasi yang tengah terjadi.

Terbukti, sedetik kemudian lehernya telah berada dalam cengkeraman kuat tangan Arthur.

“Kau tidak mengatakan tentang kemungkinan ini bisa terjadi!”

“S-saya juga tidak menyangka—ini akan terjadi A—lpha. Maafkan saya—“

“Arthur! Ally!”

Mendengar seruan Xandrox, segera saja Arthur melepaskan Atherna dan kembali memusatkan atensi pada mate-nya. Tapi semua telah terjadi di luar kendali.

Tubuh Althea terangkat ke udara, di selubungi kabut hitam pekat dan cahaya keemasan yang saling berpendar satu sama lain. Menandakan perlawanan itu masih terus berlangsung.

“Oh, moongoddes ....” lirih Atherna saat melihat keadaan yang terjadi pada Lunanya.

Xandrox mencoba menolong dengan mengarahkan sihir cahayanya pada tubuh Althea. Namun, gagal. Ia terlempar jauh hingga terbatuk mengeluarkan darah.

Perseteruan antar dua kekuatan itu begitu besar. Hingga memunculkan barier transparan yang menghalangi siapa pun untuk menginterupsi.

Di tengah keadaan tak terduga itu, Arthur beranjak ke tengah Altar, tepat di atas lambang bulan melingkar yang terukir di lantai. Ia berlutut dengan menekuk satu kaki. Menekan telapak tangannya yang masih menyisakan darah ke atas lambang itu.

“Wahai Dewi, tunjukkan kuasamu,” ucapnya.

Tak lama kemudian, dari bawah telapak tangannya muncul sebuah cahaya yang menjalar mengikuti pola rumit di lantai altar. Terus bergerak hingga membentuk serangkai bentuk yang memancarkan cahaya keemasan. Menyelubungi seluruh altar dengan kemilaunya.

The Sleeping Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang