Twenty six

77.1K 6.7K 1.2K
                                    

❄️❄️❄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️❄️❄️

Waktu terus berjalan, dan perlahan kondisi Althea semakin membaik, tubuhnya kembali terasa sehat dan kuat, bahkan lebih baik dari sebelumnya-sebelum ia mengetahui kalau dirinya ternyata bukanlah manusia.

Apalagi ditambah dengan cinta dan kasih sayang yang terus dilimpahkan oleh Arthur padanya, uuhh... memikirkan prianya itu membuat pipinya memanas, bersemu merah, jantungnya juga berdentum keras, rasanya sangat bahagia hanya dengan memikirkannya saja.

Pria yang menjadi Matenya itu juga terlalu Over protektif pada segala hal menyangkut dirinya. entah besar atu kecil. bahkan yang terdengar sepele sekalipun seperti masalah makan, dia tidak membiarkan Thea melewatkannya, tidak membiarkan Thea menyisakan makanannya, semua harus masuk ke dalam perut meski Althea protes telah kenyang.

Katanya, itu karena dia merasa sangat khawatir pada tubuh Thea yang terlihat sangat kurus seperti kekurangan gizi. menjadikan pria itu terobsesi membuatnya jadi gemuk, dan sepertinya memang berhasil, sekarang Thea merasa tubuhnya lebih berisi dari sebelumnya.

Arthur juga sangat manja padanya. Entah apa yang merasuki pria itu, kemanapun Thea pergi pasti pria itu mengikutinya. Begitupun sebaliknya, kemanapun Arthur pergi Thea harus selalu mengikutinya.

Dimana ada Arthur disitu harus ada Thea, selalu harus seperti itu, mereka tak ubahnya seperti Surat dan Perangko, selalu menempel tak terpisahkan. Tapi, Althea mengerti akan sikap protektif mate-nya itu.

Seperti saat ini misalnya, hari sudah pagi, matahari mulai meninggi, tapi tak sedikitpun Alphanya itu mau melepaskan belitan lengan kekarnya di pinggang Thea, padahal ia tahu pria itu sudah bangun sedari tadi.

"Sampai kapan kita akan seperti ini Arth? Hari sudah beranjak siang." Thea sedikit menjauhkan tubuhnya dari Arthur, tapi pria itu dengan cepat kembali merengkuhnya erat.

"Selamanya. Kalau bisa," jawab Arthur, menyusupkan kepalanya ke ceruk leher sang Luna.

"Jangan bercanda, banyak kegiatan yang harus kau lakukan hari ini, terutama sarapan pagi bersama para petinggi pack."

"Aku tidak peduli, biarkan saja mereka." Arthur menyahut acuh.

"Dan membuat mereka kelaparan karena menunggumu?" Ucap Thea sembari mengelus lembut surai milik prianya, bukan apa, tapi para petinggi Pack itu tidak akan menyentuh makanannya sedikitpun sebelum Alpha mereka memulai terlebih dulu.

Sikap penghormatan yang menurut Arthur merepotkan. karena mengharuskannya bergegas bangun di pagi hari, padahal dia sangat ingin berlama-lama memeluk Mate nya, kalau perlu seharian penuh.

Arthur berdecak kesal, "Lima menit lagi, aku masih ingin memelukmu."

Thea juga ikut mendecak, decakan yang dibuat-buat, "Kau sudah mendapatkan lima menitmu Arth, ditambah bonus tiga puluh menit, masih ingin menambah lagi?"

The Sleeping Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang