Empat

570 87 14
                                    

Mingyu menatap gadis yang beberapa meter di depannya, dia tersenyum senang karena gadis itu seperti sedang berjalan ke arahnya

"Ji-"

"Jiyeon!" seruan seorang pria menghentikan Mingyu untuk memanggil Jiyeon. Mingyu menatap pada sosok yang kini berlari ke arah Jiyeon.

"Eunwoo-ya!" Senyuman manis Jiyeon lukiskan, wajahnya terlihat berseri saat Eunwoo datang menghampirinya. Ah astaga,  perjuangan ini ternyata tidak mudah.

Pria jangkung itu membalikkan tubuhnya, dia lebih memilih untuk berjalan ke arah lain di banding harus melihat adegan yang sungguh tidak menyenangkan di hati.

Jiyeon terdiam menatap punggung lebar seorang pria, dia tidak mengerti kenapa sosok itu tidak jadi menghampirinya. Apa ada sesuatu yang salah?

"Ji?" Eunwoo menatap Jiyeon bingung, dia melirik arah pandangan Jiyeon yang entah mengapa begitu menohok.

'Aish! Kenapa banyak sekali rintangannya,' batin Eunwoo lalu kembali menatap Jiyeon yang masih asyik memandangi punggung Mingyu yang semakin menjauh.

***

"Aishh! Aku hampir saja mati!" Mino berlari menuju meja Jiyeon dan Krystal, dia meraih botol minum Krystal lalu meminumnya tanpa izin sang pemilik.

"Lebih baik memang kau mati dan membusuk di neraka, dasar sialan!" ketus Krystal merebut botol minum itu dari tangan Mino lalu mengelap sisinya dengan tisu.

"Yak! Yak!  Aku tidak menderita penyakit apa pun Krystal!" seru Mino menatap tidak percaya pada tindakan yang Krystal lakukan,  waah astaga sejijik itu dia padanya?

"Aku tidak percaya! Kau kan bajingan yang sering tidur dengan sembarangan wanita!" ketus Krystal memasukkan kembali botol minum itu ke dalam tasnya. Mino hanya menggelengkan kepalanya, dia tidak lagi mampu berkata apa pun untuk membalas perkataan Krystal yang sangat menusuk. Bajingan?  Wahhh persahabatan mereka benar-benar sangat erat.

"Berhenti bertengkar! Kalian bisa terikat dalam perasaan yang lain."

Kedua orang itu saling memandang saat mendengar kalimat yang Jiyeon lontarkan.

"Aih selera pria ku sangat tinggi!" ketus Krystal menatap Mino remeh,  dia mengibaskan rambut coklatnya. Mino hanya mendecih, selera tinggi? Apa-apaan itu.

"Mwo!" Krystal hanya mengangkat bahunya acuh,  dia bahkan tidak berniat untuk menarik kembali kata-katanya.

"Biarpun wajahmu cantik tetap saja kau ibu tiri!" balas Mino tidak kalah ketus,  Krystal membulatkan matanya tidak terima dengan ucapan Mino. Ibu tiri?

"Yak!  Yak!" seru Jiyeon menghentikan perdebatan tidak masuk akal ini. Astaga kenapa sehari saja mereka tidak bisa akur,  selalu saja ada hal-hal yang di perdebatkan.

"Jiyeon!"

"Ne wae?" tanya Jiyeon pada Mingyu yang kini hadir di antara mereka, dia menatap pada sosok yang kini mengeluarkan sesuatu dari saku seragamnya.

"Ini apa?" Jiyeon menatap bingung pada dua tiket pertunjukan drama musikal yang Mingyu berikan.

"Yak bodoh! Mingyu mengajakmu untuk menontonnya bersama," ketus Krystal menonyor kepala sahabatnya pelan.

"Wah benarkah?" Manik Jiyeon membulat, dia menatap Mingyu yang kini malah terlihat salah tingkah

"N-ne, jika tidak mau buang saja!" ucap Mingyu berlari keluar dengan terburu-buru, dia bahkan tidak sempat melihat wajah Jiyeon yang terlihat bingung namun di sisi lain gadis itu seperti menyimpan rasa kecewa, kenapa Mingyu berpikir Jiyeon akan menolaknya. Dia tidak berpikir seperti itu,  bahkan Mingyu malah menyuruh Jiyeon membuang tiket itu.

"Heol! Dasar aneh!"

"Itu karena kau yang lambat menyadari!" sinis Krystal yang di setujui anggukan Mino, pria berkulit tan itu menyerahkan kembali dua tiket musikal itu pada Jiyeon.

***


Dug!

"Dasar bodoh! Kim Mingyu bodoh!"

Dug!

Lagi untuk sekian kalinya Mingyu membenturkan kepalanya pada dinding, dia tidak mengerti dengan dirinya kenapa malah berkata seperti itu. Aish harusnya Mingyu tidak berkata seperti itu, harusnya dia tidak melakukan tindakan itu.

"Aish dasar bodoh!" Mingyu bersiap membenturkan kepalanya pada dinding kamar mandi untuk sekian kalinya.

"Kau perlu bantuan?"

"Astaga dragon!" Mingyu terlontar kaget saat mendengar suara asing yang tiba-tiba terdengar, dia melirik keatas dan melihat satu sosok yang tersenyum miring padanya.

"Yak kau tidak tahu ini melanggar privasi?" ketus Mingyu dia menatap kesal pada Eunwoo yang entah apa masalahnya kenapa dia berdiri di atas kloset kamar mandi.

"Kau juga menganggu waktu ku disini!" balas Eunwoo dia melompat turun ke bawah lalu berjalan keluar dari bilik kamar mandi yang tadi dia gunakan.

"Tutup saja telingamu itu," dengus Mingyu juga ikut keluar dari bilik kamar mandi,  dia melirik Eunwoo sinis lalu keluar dari sana.

"Aish dasar manusia!"

***

Jiyeon menatap pada dua tiket drama  musikal di tangannya, dia membalikkan sisi keduanya. Apa yang harus dia lakukan pada dua tiket ini?

'Jika tidak mau buang saja!'

"Baiklah!  Aku akan membuangnya!" Jiyeon melemparkan dua tiket itu masuk kedalam tempat sampah,  dia kembali meneruskan langkahnya yang tadi terhenti lalu berjalan menuju halte bus.

Tbc

YOUNG MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang