Memang Harus Seperti Ini

5.6K 422 71
                                    

Ehhh ajegileeee udah lama bgt ya ga update, maafkan diriku heheh..

Yuk langsung cuss happy reading

I don't really know
Why I'm still
Hoping..

Until I realized
There was no hope...

Sendu, yang dirasakan Pemuda itu. Mencoba untuk menutup luka dengan  mantra 'semua akan baik-baik saja' tapi realitanya tidak sesuai yang diharapkan, jauh dari keadaan baik-baik saja, malah semakin menganga dan kini berdarah. Tanpa ada yang tahu bagaimana parahnya luka itu kian basah dan bernanah.

Menyugar rambut kecoklatan alami yang dimilikinya semenjak lahir, Pemuda itu lalu menengadahkan kepala, merasakan hembusan angin menerpa wajahnya. Aroma air yang mengalir dan rumput basah di sisi danau menggelitik indra penciuman, memenuhi setiap lembaran ingatan tentang peristiwa kemarin malam.


Dengan semangat sang Pemuda melangkah, mencoba menyusul jejak gadis yang selama Enam Tahun terakhir mengisi relung hatinya. Setelah menerima dorongan semangat dari sang Adik, pemuda itu terus berjalan keluar untuk menemui sang pujaan hati.

Untuk menyatakan rasa yang selama ini tertutup rapat, disimpan dalam balutan bernama persahabatan, sebelum keberangkatan dan berpisah dalam jarak ribuan kilometer jauhnya.

Tatapannya mencari-cari sosok itu, dalam keremangan cahaya yang minim. Sambil terus berjalan perlahan mengitari taman buatan yang mengelilingi kolam ikan.

Pemuda itu merogoh saku celana, mengambil sesuatu didalam sana, lalu tersenyum lembut saat kotak beludru berwarna biru itu dibuka. Sebuah benda antik yang cantik pemberian Neneknya beberapa bulan yang lalu diberikan padanya sebagai hadiah untuk diberikan kepada seseorang yang dicintainya.

Bagai mendapat sebuah semangat yang bertubi-tubi, pemuda itu segera melangkahkan kakinya menuju suatu tempat, dimana sang pujaan hati selalu berada.

Rumah pohon.

Sedikit berlari, pemuda itu dengan perasaan menggebu berjalan menuju tangga rumah pohon, kata hatinya berkata bahwa pasti, sang pujaan berada disana. Saat kakinya berada di tepi jembatan, terdengar suara pintu yang ditutup, senyum tersungging di sudut bibir karena dugaannya pasti benar, cahaya lampu di dalam sana pun terlihat dari seberang jembatan dimana tubuhnya berdiri.

Fated For YouWhere stories live. Discover now