Rival Baru?

5.2K 361 40
                                    

Oke kita langsung saja ~~~~ cuuuussss!

Ejangan lupa klik 🌟 yaaa hihihihi.

=====

"Pssttt, Jay!"

"Jayy!!"

Yang merasa dipanggil, tetap fokus mencari sesuatu pada deretan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak. Tidak mengindahkan pula dengusan kesal seseorang yang memanggilnya tadi, berdiri tiga langkah di belakang nya dengan raut wajah yang sudah terlihat bosan.

"Heiiiiiii, Jaiyana!" mendesis di telinga gadis itu dan langsung dihadiahi pelototan tajam oleh sang pemilik nama.

"Bisakah kau diam sebentar saja? kita sedang berada di perpustakaan!" desis gadis itu tertahan pada lawan bicaranya.

Tidak peduli akan kekesalan Jay, dia kembali marajuk, "Aku bosan" beritahunya sambil menatap gadis itu memelas, "Dan lapar" tambahnya kemudian.

Jay memutar bola matanya kesal, seolah tidak peduli dan lebih memilih mencari novel yang akan dibacanya pada akhir pekan ini. Guna membunuh sepi yang mencekik.

"Aku tidak menyuruhmu mengikutiku, Ryu." gumam Jay yang masih bisa didengar oleh pemuda itu, "Lagipula, disekitar sini kau bisa menemukan banyak Cafe untuk menghilangkan rasa laparmu." lanjut gadis itu acuh sambil membawa buku terakhir dari deretan rak khusus cerita misteri.

Pemuda berperawakan sedang dengan tinggi hanya beberapa centi saja diatas Jay itu dengan gigih kembali mengekori langkah sang gadis.

"Kamu tahu, satu blok dari sini ada kedai es krim enak" beritahunya sambil menyembunyikan senyum tertahan di sudut bibir, ya! Pemuda itu tahu kalau gadis incarannya sangat menyukai es krim.

Hanya dengan memperhatikan Jay selama 10 bulan menjalin pertemanan, Ryuji Matsuzaka atau biasa dipanggil Ryu, pemuda kelahiran negeri matahari terbit itu tahu, apa yang menjadi kegemaran dan kebiasaan gadis di hadapannya ini.

Sebagai sama-sama perserta program Foundation Degree, yang berasal dari Indonesia, membuat mereka menjadi lebih dekat dan cepat akrab. Ryu yang besar dan tinggal di Ibu Kota Jakarta dan Jay yang sedari lahir tinggal di Bandung.

"Kamu yang traktir!" kata gadis itu sambil lalu setelah melirik ke arah pemuda berisik dibelakang nya. Tanpa bersuara, Ryu berteriak Yess! diselingi dengan senyuman yang tidak bisa dia sembunyikan. Dengan semangat langsung menarik lengan Jay setelah sebelumnya mengambil alih lima tumpuk novel tebal yang berada didalam dekapan gadis itu.

Jay hanya bisa memutar bola matanya melihat tingkah kekanakan teman barunya ini, mengingatkannya pada seseorang. Tanpa protes gadis itu mengikuti Ryu yang berjalan cepat ke arah petugas bagian peminjaman buku.

"Semangat sekali" cibir gadis itu sambil mengikuti langkah sang pemuda, yang berjalan dengan hentakan lebar setelah keluar dari gedung perpustakaan menuju kedai es krim.

Ryu menoleh, tersenyum lebar memamerkan deretan gigi nya yang putih dan rapi, tak lupa sorot jenaka dengan bingkai kelopak mata itu tampak hanya terlihat segaris saat dirinya tersenyum.

Tanpa membalas cibiran gadis itu, Ryu dengan cepat meraih tangan Jay, menariknya dalam genggaman dan membawa lari langkah keduanya membelah keramaian.

🌸🌸🌸🌸🌸

"Kau harus berterima kasih padaku!" Jay tidak menanggapi, hanya tersenyum sambil pura-pura membuang pandangan pada sosok yang sedang tersenyum dengan manis di hadapannya itu. "Karena aku dan es krim ini bisa membuatmu tersenyum" tambahnya lagi yang langsung dihadiahi dengusan pendek oleh Jay.

Fated For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang