Bagian lima

95K 3.9K 80
                                    

Happy reading :)

📌Banyak typo tak diundang!

"panti asuhan?" tanya Reygan yang tak percaya bahwa seorang Vanya adalah anak yatim piatu.

"kenapa kak? Ada yang salah?" tanya vanya.

"enggak kok, lo bener tinggal di situ?"

"iya, udah dari kecil aku di situ"

"o-oke kita otw kesana" ucap Reygan lalu melajukan mobilnya menuju tempat yang telah di beritahu oleh Vanya.

Setelah hampir 20 menit berkutat dengan jalanan akhirnya mereka telah tiba di pekarangan panti asuhan Cendikia yang di penuhi dengan berbagai macam tanaman dan permainan anak anak seperti ayunan dan prosotan.

Hanin yang sedang menyapu halaman pun menaruh sapunya dan menghampiri Vanya dan Reygan.
"Vanya kamu sudah pulang, ini siapa nak?" tanya Hanin pada Vanya.

"Ini kak Reygan bu, kak Reygan mau mampir dulu?" tanya Vanya.

"Malam bu, saya Reygan, saya pamit pulang aja udah malem" jawab Reygan seraya menyalami punggung tangan kanan Hanin.

"makasih banyak nak Reygan, kalau gitu hati hati ya" jawab Hanin seraya tersenyum ke arah Reygan.

"iya bu, assalamualaikum"

"waalaikumsalam" jawab Vanya dan Hanin.

Vanya masih setia menatap punggung mobil Reygan yang perlahan mulai menjauh dan kemudian menghilang, tanpa ia sadari segaris senyum melengkung di bibir mungil nya.
Entah mengapa setiap bersama Reygan hatinya serasa tenang dan ingin selalu bersama nya.

"Gak!! Gak!! Aku gak boleh suka sama Kak Reygan" gumamnya yang tersadar dari lamunan nya tentang Reygan.

"Vanya!! Masuk sholat magrib dulu!!" pekik hanin.

"iya bu" jawab Vanya kemudian melangkah kan kakinya masuk ke dalam panti asuhan.

~•~•~

Setelah bersih-bersih, makan malam dan sholat. Vanya melakukan kegiatan nya sehari hari yaitu belajar bersama adik adik yang kurang lebih jumlahnya lima belas orang di Ruangan semacam aula kecil yang di sediakan khusus untuk belajar. Umur mereka pun beragam ada yang lima tahun sampai tiga belas tahun.

"Kak vanya, tadi di sekolah Ical belajar tambah tambahan, dapat nilai seratus!!" ucap bocah laki laki bernama Ical seraya menunjukan buku latihan nya.

"Wahh!! Ical pintar, ayo siapa lagi yang dapet nilai seratus?" tanya Vanya.

"aku kak"

"aku juga"

"aku"

"ihh kalian pintar pintar semua, oke yang kakak ajarin kemarin berarti udah mgerti semua, sekarang kita belajar yang lain lagi ya?" ucap Vanya. "buat ical, anis, sama ayu. Kalian boleh ke kamar, kakak mau ajarin adik adik kalian yang lain dulu" lanjutnya kepada Ical, Anis dan Ayu.

"iya kak" jawab Ical, Anis dan Ayu bersamaan kemudian mereka pergi menuju kamarnya masing masing.

"kak Vanya ini aku gak ngelti" ucap bocah perempuan yang berumur sekitar lima tahun.

"ini di bacanya A-ye-a-ya-em. ayam" jelas Vanya. Bocah perempuan itu hanya mangut mangut kemudian mengikuti ucapan Vanya.

"a-ye-a-ya-em, ayam. Yeee Caca bica!!" sorak bocah perempuan bernama Caca itu.

VANYAWhere stories live. Discover now