Bagian dua puluh dua

61.1K 2.9K 49
                                    


Happy reading:)

📌Banyak typo tak diundang!


Gaes sebelum baca kalian teken tombol bintang di bawah ya buat nandain kalo kalian ada di work Key:) atau setelah Vote kalian mau UnVote juga gpp:)

-o0o-

Vanya dan dua teman nya Clara dan Nessa tengah berlari di sepanjang koridor sekolah, ini lah akibatnya jika mereka tidur larut malam hanya karna ingin menonton episode lanjutan drama korea yang Clara miliki. Mereka Telat. Iya telat. Lihat saja Wajah mereka yang kusut karna belum sempat mandi mereka hanya memakai parfum sebotol untuk menetralisir bau badan. Jorok? memang. Tapi dalam keadaan terlambat seperti ini jorok itu kadang menjadi yang terbaik.

Mereka berpisah ketika menaiki tangga, Clara dan Vanya ke lantai dua sedangkan Nessa di lantai satu.

GUBRAKK...

"Awss..." Rintih Clara dan Vanya bersamaan, kala mereka tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

Clara mendongkak melihat siapa yang menabraknya. Cowok dengan almamater hitam itu sedang menunduk seraya membereskan berkas yang terjatuh akibat tertabrak tadi.

Clara dan Vanya bangkit dari jatuhnya begitu juga dengan cowok itu yang sekarang sudah berdiri dengan memegang kertas yang sudah berada di tangan nya.

"Maaf gak sengaja" ucap Vanya.

Cowok itu mendongkak menatap Vanya. "Iya gapapa, saya juga yang gak hati-hati" jawab nya sambil tersenyum.

Usehh ganteng amattt!! -batin Clara dengan mata yang berbinar binar.

"Yaudah kalo gitu saya ke kelas dulu, sekali lagi saya minta maaf ya kak" ucap Vanya.

"Tunggu!" ucap cowok itu.

Vanya membalikan badan nya. "Iya ada apa lagi kak?" tanya nya.

"Bisa bantu saya untuk cari kelas 12 Ipa 1?" tanya nya.

"Wahh bisa banget kak!! Kebetulan kita searah jadi mari saya antar" kaliini bukan Vanya yang menjawab melainkan Clara yang langsung mengandeng tangan cowok itu menuju kelasnya.

Sedangkan Vanya ia melongo melihat sahabatnya yang dengan teganya meninggalkan nya di tengah koridor.

"Dasar, Clara liat yang ganteng aja langsung di deketin, aku nya di tinggalin!" gerutunya sambil berjalan mengikuti Clara.

Vanya berjalan sambil menggerutu mengumpati Clara yang tengah asik berjalan dengan cowok itu. Tiba tiba lengan nya terasa tercekal, Vanya sontak membalikan badan nya melihat siapa yang mencekalnya.

"Kak Reygan?" gumamnya.

Reygan melepas cekalan nya pada tangan Vanya. "emm, Va ini gue ada surat buat lo" ucap Reygan sambil memberikan amplop coklat.

Vanya menerima amplop tersebut seraya menyerit. "Dari siapa kak?"

"Dari kepsek, eh iya nanti istirahat bareng gue"

Vanya berpikir sejenak. "tapi ka-"

"Yang gue omongin itu pernyataan bukan pertanyaan!!" ucap Reygan dan berlalu meninggalkan Vanya yang menggerutu kesal.

"Maksa terus kerjaan nya!!"

Vanya menepuk kening nya "Lah iya, aku kan telat!! Haduhh mati ini mahh" gumamnya lagi dan berlari menuju kelasnya.

VANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang