Bagian tiga puluh tiga

53.1K 2.2K 69
                                    


Hah? Apa? Aku? Double up?

Iya nih gue double up wkwk

Jan lupa Vote dan komen yang buanyak wkwkw ehh bcanda :)

HAPPY READING

Note : maap bnyk tipo, nulis ngebut soalnya wkwk.

====

Reygan mengacak-acak rambutnya frustasi hatinya benar-benar bimbang bilang saja ia pengecut tapi jika kalian ada di posisi Reygan pasti kalian akan melakukan hal yang sama, Reygan masih tetap dengan pendirian nya bahwa ia tidak ingin melepas Vanya dan Abella ia ingin kedua gadis itu tetap ada di samping nya. Ia ingin perhatian Abella tetapi ia juga ingin melihat senyum manis Vanya.

Ia ingin melihat tingkah polos Vanya tapi ia juga ingin melihat kelucuan Abella. Kedua nya sama-sama memiliki daya tarik masing-masing bagi seorang Reygan. sehingga ia sulit untuk menentukan pilihannya.

Tapi di satu sisi ia memikirkan perkataan Danis tentang Abella.

Oh ya ngomong-ngomong soal Danis. Ia adalah mantan sahabat Reygan. Persahabatan mereka retak dua tahun yang lalu dimana Reygan melihat Abella dan Danis bercumbu mesra di pesta ulang tahunnya. Abella yang notabene nya adalah kekasihnya berselingkuh dengan Danis sahabat nya. Bagaimana ia tidak kecewa?

Tapi ia sudah melupakan kejadian itu karna baginya itu hanya masa lalu yang kelam dan tidak pantas untuk di bahas lagi. Sekarang yang terpenting Abella ada di sisi nya.

Reygan melihat jam yang bertengger manis di tangan kirinya. Waktu menujukan pukul sepuluh pagi, bell istirahat pun sudah berbunyi lima menit yang lalu. Terhitung Reygan membolos tiga mata pelajaran hanya karna memikirkan hal yang seharusnya dapat Reygan selesaikan dengan cepat.

Reygan berjalan keluar Rooftop mencari dimana keberadaan Abella yang sekarang sudah menjadi kekasihnya. Dan tadi ia juga sudah berjanji pada Abella untuk istirahat bersama. Kaki kaki panjang Reygan mengarah ke kantin ia tak peduli dengan tatapan memuja seisi sekolah yang ia ingin adalah bertemu Abella dan melihat Vanya dari kejauhan.

Serakah?

Memang, untuk saat ini itu yang terbaik sebelum Reygan menentukan pilihannya.

"Elo tuh Jablay!"

"Udah Kak Reygan lo embat, Adit lo deketin dan sekarang Devan juga mau lo embat??!!"

"Ohh gue tau pasti lo mau morotin mereka kan? Gue tau otak busuk lo! Muka doang polos hati nya mah Bangsat!"

Sekilas Reygan mendengar keributan dari arah toilet wanita. Dan karna namanya di sangkut pautkan ia pun berjalan ke arah toilet guna mencari tau ada apa sebenarnya.

"Gak usah sok polos deh lo pake acara pura pura gak tau lagi!"

"Apa yang kemaren gue lakuin belum cukup? Iya HAH!!"

~•~•~

Vanya berjalan santai menuju kantin bersama Clara dan Nessa. Mereka bertiga berjalan seraya bercanda ria kadang lawakan garing dari Nessa membuat Vanya dan Clara terbahak.

Nessa memberhentikan langkahnya kala ponsel nya berdering. Ia pun mengambilnya dan menerima panggilan itu. Sedangkan Clara ia bergidik Acuh dan melanjutkan jalannya bersama dengan Vanya.

Setelah selesai mengangkat telponnya
Nessa berjalan cepat seraya menyamakan langkahnya dengan Vanya dan Clara. "Guys kalian duluan aja ke kantin. Gue mau ngurus pensi dulu nih. Soalnya nanti gue tampil jadinya gue harus latihan" seru Nessa.

VANYAWhere stories live. Discover now