Chapter 12

2.6K 198 0
                                    

Pria Tua

Mukanya tampak cemberut. Beberapa batu kerikil yang terlihat oleh matanya. Akan ditendang olehnya dengan keras. Hatinya seakan ingin memberontak tentang apa yang telah terjadi.

“ AkHhhhh.....”

“ Dasar Pria menyebalkan....!!! ” teriak Hye mi dengan kencang.

“ Bukannya membawaku pulang ke Seoul..”

“ Ia malah pergi meninggalkanku...”

“ Bilang mau bertanggung jawab,, Tapi apa yang sekarang dilakukannya...?? ”

“ Awas saja, Jika aku bertemu dengannya...”

“ Aku akan mengutuknya karena berani mempermainkanku...”

Hye mi tampak meluapkan semua emosinya. Ia terus mengomel sepanjang jalan. Saking marahnya ia tidak menyadari kearah mana ia pergi berjalan.

“ Nona..?? ” panggil seseorang Pria tua. Hye mi menatapnya dengan mata melotot

“ Apa..??!! ” jawabnya dengan sedikit kasar

“ Apa yang Nona lakukan disini...?? ”

“ Aku mau pulang...” jawab Hye mi seraya kembali berjalan

“ Tapi bukankah rumah Nona bukan disini..?? ” tanyanya lagi

“ Tentu saja, ia ada di sana...”

“ Di sebuah kedai makan di ujung ibu kota...” tunjuk Hye mi ke arah depan.

“ Hehehehe...”

“ Bukan itu maksud saya...”

“ Rumah Nona bukan di Zaman ini kan..?? ” tanyanya lagi dengan mimik wajah yang agak serius.

Hye mi tercengang mendengarnya. Ia seketika memandang tajam Pria misterius itu.

Rambut putih panjang dan jenggot panjang yang dimilikinya jelas menunjukkan pria itu cukup tua. Garis-garis kerutan terlihat jelas diwajahnya. Namun aura wajahnya terlihat sangat segar.

“ Apa Paman tahu tentang aku..?? ” tanya Hye mi dengan penasaran

“ Hehehe...”

“ Tentu saja...”

“ Tapi tak banyak yang bisa ku sebutkan...”

“ Kau datang merubah takdir seseorang...”

“ Tapi takdirmu juga ikut berubah...”

“ Kau bagaikan Buah Simalakama...”
“ Di makan mati, tidak di makan pun juga mati...”

“ A..Aaku tidak mengerti Paman...” ujar Hye mi dengan kebingungan

“ Biarkanlah Takdir yang menjawabnya..”

“ Aku tidak punya hak untuk ikut campur..”

“ Tapi aku bisa menuntun kalian berdua menuju takdir yang lebih baik...”

“ Be..Berrdua..?? ”

“ Aku kan sedang jalan sendiri di sini..?? ”

Pria tua itu hanya tersenyum simpul dan berjalan pergi meninggalkan Hye mi. Hye mi masih penasaran tentang apa yang dikatakan Pria misterius itu.

Ketika langkah kakinya hendak bergerak mengerjar pria itu. Terdengar suara panggilan dari arah belakang Hye mi.

“ Hye Mi..!!! ”

“ Kau kah itu Nak..?? ” teriak Bibi Han ja. Hye mi pun segera berbalik begitu mendengar namanya.

“ Bibi..?? ” serunya. Bibi Han ja pun berjalan mendekat ke arah Hye mi dengan wajah cemas

“ Anak bodoh...!! ” marahnya

“ Apa yang kau lakukan, Hah..?? ”

“ Aku mencarimu diseluruh ibu kota...”

“ Rupanya kau menghilang di daerah sini...”

“ Lihat..!! ”

“ Kenapa kau memakai baju seperti Pria..?? ”

“ Aku hampir saja tidak mengenalmu..?? ”

“ Ini ceritanya sangat panjang...” ujar Hye mi

“ Aku tadi hendak bertemu Bibi Tapi ada seseorang yang menghalangi jalanku...”

“ Jangan Bohong..!! ”

“ Jelas-jelas aku melihatmu berjalan jauh ke arah istana...”

“ Eeh..?? ”

“ Ti..Tidak...”

“ Bukannya tadi ada angin kencang yang bertiup di dekat jembatan..?? ”

“ Ya, setelah angin itu bertiup kau berlari pergi meninggalkan aku...”

“ Kau terus berjalan tanpa menoleh...”

“ Hahahaha....”

“ Apa sih yang Bibi katakan”

“ Aku tadi tiba-tiba....”
Ucapan Hye mi terpotong mengingat bagaimana ia dan Pangeran Jae Hoon tiba-tiba bisa berada didalam air.

“ Tapi bagaimana pria tua tadi mengetahui aku seorang wanita..?? ”

“ padahal aku menggunakan baju pria..?? ”

“ Dan juga ini pertama kalinya kami ketemu kan..?? ” gumam Hye mi dalam hati.

“ Aneh..” ucap Hye mi dengan lirih. Setelah menyadari ada yang salah dengan pria tua misterius itu
Bibi Han ja memandang Hye mi dengan cemas.

Bagaimana bisa Hye mi tiba-tiba berpakaian dan berpenampilan seperti seorang pria. Ia tahu sesuatu telah terjadi pada Hye mi.

Namun ia tak punya keberanian untuk memaksa Hye mi memberitahunya. Lagi pula pakean yang ia gunakan adalah pakean yang sangat mewah. Artinya pemilik baju itu memiliki kasta yang lebih tinggi dari mereka berdua.

“ Apa kau mencuri baju lagi..?? ”

“ Kau mencurinya karena pakean itu terlihat bagus kan..?? ” Sindir Bibi Han ja.

“ Tentu saja tidak...” sanggah Hye mi

“ Aku tidak ingin menjadi budak untuk yang kedua kalinya...”

“ Seseorang yang memberikannya padaku...” jelas Hye mi

“ Siapa..?? ”

“ Pan...” lagi-lagi ucapanya terpotong

“ Seorang Paman yang baik hati yang memberinya padaku...”

Bibi Han ja hanya memandang tajam ke arah Hye mi. Melihat Bibi Han ja  bersikap seperti itu membuat Hye mi berusaha menunjukkan wajah serius agar Bibi Han ja percaya dengan yang dikatakannya.

“ Baiklah,, ”

“ Jika itu yang terjadi...”

“ Ayo pulang...” ajaknya

“ Eeh, tapi...”

“ Bagaimana  dengan festival lampionya..?? ”

“ aku belum membuat permohonan...”

“ Acaranya sudah selesai Gadis nakal...!! ” tandas Bibi Han ja dengan cuek

“ EeHh...?????!!! ”

🍃🍃🍃

The Mysterius Man ( END) Where stories live. Discover now