Chapter 27

2K 172 14
                                    

Chapter 27
The Power Of Love

Hye mi berjalan linglung melewati koridor istana. Pikirannya melanang buana. Para pelayan yang melihatnya berbisik-bisik aneh.

" Hye mi?" tegur seorang wanita paruh baya.

" Bibi Han ja?" seru Hye mi dengan terkejut.

Bibi Han ja tersenyum ramah pada Hye mi. Kesehatannya sudah membaik selama tinggal beberapa hari di istana.

" Kau kenapa? Wajahmu... Aneh."

Hye mi hanya cengegesan tak berarti. Masa iya kalau ia harus menceritakan pada Bibi Han ja kalau dia frustasi di cium Jae hoon.

" Aku tak apa-apa kok. Bibi mau pulang?"

Bibi Han ja mengganguk

" Ya.. Sudah lama Bibi tidak berjualan. Kau baik-baik saja di istana."

" Aku akan ikut mengantarkan, Bibi." seru Hye mi

" Tidak usah." geleng Bibi Han ja

" Kau di sini saja. Temani suamimu."

Hye mi hanya tersenyum getir. Lagi pula, ia memang harus berada di istana. Ia dan Jae hoon harus memastikan rencana mereka harus berhasil.

Bibi Han ja kembali ke Hangyang. Hye mi hanya bisa mengantarnya sampai gerbang istana.

Helaan napas panjang dari Hye mi penutup kepulangan sang Bibi. Beberapa penjaga yang berjaga di sekitar menatap awas pada Hye mi.

Gadis itu kembali ke kediamannya. Sajian makan siang sudah di hidangkan kembali. Bahkan Kasim Ming sendiri yang kembali menghidangkan makanan.

" Dimana Jae hoon?" tanya Hye mi saat melihat hanya ada satu meja yang berhias makanan.

" Yang mulia akan makan sendiri di ruangannya."

" Kenapa?" tanya Hye mi lagi.

Kasim Ming menggeleng tidak tahu.

" Sepertinya Yang mulia sedang sibuk dengan pengurusan laporan. Jadi, sebaiknya Yang mulia sendiri makan duluan."

Hye mi hanya ber-oh kecil. Ia pun langsung mengambil tempat untuk makan. Sebuah mangkup berisi sup adalah hal pertama yang ia bawa ke dalam mulutnya. Gadis itu terus makan seorang diri dengan sangat lelap.

Malam tiba, dan Jae hoon baru kembali ke kamar saat hari telah larut malam. Hye mi sendiri sudah tertidur di futonnya.

Bukan tanpa alasan Jae hoon seharian ini menghindari Hye mi. Sungguh, ada rasa sesak di dalam dada, jika ia harus bertemu Hye mi setelah kejadian tempo hari tadi.

Setelah berganti baju dengan pakaian dalam yang berwarna putih dan tipis. Jae hoon pun berbaring di futon terpisah dari Hye mi.

Kedua matanya terpenjam. Dan hanya selang beberapa detik. Manik matanya terbuka lebar-lebar. Dan napasnya jauh lebih sesak dari yang sebelumnya.

" Hy- Hye mi?!" seru Jae hoon dengan susah payah.

Hye mi sedang menindihnya. Kedua tangannnya meramas batang leher Jae hoon dengan sangat kuat. Tapi ada yang aneh. Manik matanya berubah menjadi hitam pekat. Seringainya menyeramkan menatap wajah Jae hoon yang kesakitan.

The Mysterius Man ( END) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora