Chapter 16

2.2K 183 19
                                    

Chapter 16

Tinggal Di Seoul

Hye mi dan Jae Hoon terbelak tak percaya menatap tangan Han sa yang berada di atas tangan mereka.
Hye mi bahkan mengerjabkan matanya berulang kali. Memastikan bahwa semuanya benar-benar nyata.

" K- Kita tidak kembali?" tanya Hye mi pada Jae Hoon.

" I-- Iya." sahut Jae Hoon dengan bingung.

Hye mi menatap Han sa dengan penuh selidik hingga tiba-tiba sebuah lampu menyala dalam kepalanya.

" Aha!!!" seru Hye mi " Kita---"

" Sudah malam, sebaiknya kalian istirahat." potong ayah cepat. Ayah menatap Hye mi dengan sorot kebapaaan

" Besok pagi, ayah ingin bicara kepada kalian berdua."

Ayah bangkit dari duduknya. Menatap cadar yang masih menutup sebagian wajah Jae Hoon.

" Kau tidak ingin melepaskannya, Nak?"

" Tidak!!" sahut Jae Hoon dengan cepat.

Ayah hanya ber-oh kecil. Ia berjalan selangkah sebelum memerintahkan Han sa untuk menyiapkan baju ganti untuk Jae Hoon dan menyiapkan tempat tidur bagi Jae Hoon di kamarnya.

" Ayah!!!" suara Han sa terdengar sekali keberatan harus berbagi kamar dengan Jae Hoon.

" Jadi, kau ingin pria ini tidur dengan Hye mi??"

" TIDAK!!!" sahut Hye mi dan Han sa serempak.

" Jadi, layani dia dengan baik." seru Ayah sebelum menghilang di balik pintu.

🌀🌀🌀

Han sa masih tak percaya dengan sikap Jae Hoon yang masih setia menutup sebagian wajahnya. Di kala mereka ingin tidur.

" Ada apa dengan wajahmu?" ujar Han sa dari tempat tidur bawah. Jae Hoon mengambil posisi di atas ranjang Han sa.

" Kutukan."

Han sa tertawa geli mendengarnya.

" Berhenti berakting. Aku muak mendengarnya."

" Kau tidak percaya?" kini kepala Jae Hoon menyembul dari atas ranjang tepat di atas wajah Han sa.

" Wajahku ini membawa kutukan bagi siapapun yang melihatnya." desis Jae Hoon.

" Lupakan" lambai Han sa dengan cuek " Selamat malam."

Han sa meringkuk. Berpaling membelakangi Jae Hoon yang masih menatapnya.

Jae Hoon merasa kesal karena keluarga Hye mi seolah bertindak ia adalah laki-laki gila. Tak ada yang mempercayai perkataannya. Jika saja Han sa tidak memegang tangan mereka. Mungkin kini Jae Hoon sudah berada di istananya.

Tak lama kemudian, pria itu terlelap dalam tidurnya hingga pagi.
Keesokan harinya, Jae Hoon harus terbangun dengan mengikuti serangkaian aktifitas keluarga Hye mi.
Jika di istana Jae Hoon senantiasa di layani Kasim Ming. Maka di tempat Hye mi ia harus bangun pagi-pagi buta membantu ayah membersihkan halaman.

" Nak..." tegur Ayah setelah keduanya duduk di tepi teras.

" Ada apa dengan wajahmu itu? Kenapa kau seolah takut menunjukkannya pada kami.?"

" Ini kutukan." jawab Jae Hoon apa adanya.

Baginya tak ada untungnya menyembunyikan hal tersebut.
Karena faktanya seluruh rakyat Joseon mengetahui hal itu.

" Apa anda tidak mempercayainya?" tanya Jae Hoon putus asa.

" Aku tidak bilang seperti itu." ucap ayah dengan tersenyum lembut.

The Mysterius Man ( END) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora