DIRANGKUL ATAU DI SERET

776 41 1
                                    

Budayakan klik vote before reading ya sayang💞💞💞
.
.

"APA!!"

Teriak aruna yang membuat seisi rumah jadi heboh. Ayahnya hanya menggeleng geleng kan kepala.

"NGGAK!! UNA NGGAK MAU! UNA BISA PERGI SENDIRI!!"

Naomy–kakak aruna langsung menatap adiknya malas. Aruna pasti menjadi dramatis kalau sudah urusan beginu.

"Lebay deh na!! Ini pergi bareng kali! Bukan mati bareng!"

Aruna menatap kakaknya fengan mata melotot. "Nggak papa deh una mati dari pada harus pergi kesekolah bareng si kulkas!"

"Huuss! Nggak boleh takabur! Tu mulutt!" Bundanya langsung memukul paha aruna pelan.

"Bundaa!! Sakit bunn!!"

Teriaknya lagi. Adam–ayahnya hanya bisa menghela nafas lalu tersenyum pada anak bungsunya.

"Yah! Una bawa mobil sendiri aja ya yah! Boleh ya!! Ya ayah! Una janji nggak bakal nakal deh yah!" Rayunya pda sang ayah. Lagi lagi ayahnya hanya tersenyum.

"Unaa sayang!! Anak ayah yang paling cantik!! Una pergi sekolah bareng zhaka yah! Lebih aman!" Ucap ayahnya lembut.

"Una pergi sendiri aman kok yah! Una jamin aman!" Ucapnya dengan penuh keyakinan.

"Sekarang polisi sering nilang pelajar lo na!" Tambah naomy menakut nakuti aruna. Aruna menatap remeh kakaknya.

"Biarin! Kan surat surat mobil una lengkap! Weekk!" Ucapnya angkuh.

"Emang udah punya SIM?!" Timpal sang bunda tersenyum jahil. Aruna langsung cemberut.

"BUNDAAAA!!"

"Pokoknya Una besok pergi sekolah bareng zhaka!" Belum sempat aruna memprotes keputusan sepihak ayahnya. Adam langsung berucap lagi "nggak ada penolakan! Kalau nolak uang jajan weekenan Una ayah bayarin ke makanan kucing bunda!"

Dumn..!

Kalau sudah diancam dengan uang jajan. Aruna tidak akan berkutik lagi meskipun terjadi perang dunia ketiga.

Aruna hanya bisa menatap ayahnya iba sambil menguyah keripik yang ada di pangkuannya.

❎❎❎

Dan disinilah aruna sekarang. Berdiri di balkon kamarnya sambil terus menatap ke bawah. Biasanya jam jam seperti ini aruna sudah akan berangkat sekolah.

Tapi entah apa yang dipikirkan gadis itu, dia masih belum memakai almamater dan sepatunya.

"Mati!! Tu kulkas datangnya cepet amat! liat mobil nya aja bikin merinding" Ia memeluk lengannya sendiri.

Aruna langsung mengambil taktik untuk mengintip. Di lihatnya ayah dan bundanya menyambut zhaka dengan ramah seperti anak sendiri.

*eh kayak iklan :v

"Sok sok an salim lo sama orang tua gue! Di sekolah kayak orang nggak punya etika! Cih! Muka dua lo!" Cerocosnya sambil terus memperhatikan bincang bincang manjah orang tuanya dengan zhaka.

Tidak lama setelah itu orang tuanya mengajak zhaka masuk. Aruna kembali masuk ke kamarnya dan duduk di single sofa dengan tampang kusut.

"Unaa!! Zhaka udah datang gih ke–YA ALLAH MASIH BELUM BERES?" sorak bundanya saat melihat aruna yang belum memakai sepatu dan almamaternya. Aruna langsung tersenyum cerah.

"YA ALLAH! anak siapa sih kamu! Ngga mau dibilangin!"

"Anak bunda lah! Masa anak nya tante nevi! Kan tante nevi belum nikah!" Jawabnya tanpa dosa.

ME VS THE MOST GUY (COMPLETE)Where stories live. Discover now