MALU

769 37 2
                                    

Budayakan klik vote before reading ya sayang💞💞💞
.
.
Aruna pulang dengan wajah lusuh. Almamater terlilit di pinggang, seragam kusut, rambut berandatakan. Pokoknya nggak banget lah ya.

"Kusut amat tu muka! Abis diputusin zhaka?!" Aruna langsung menatap orang yang berucap tersebut dengan tatapan killer.

"Eh bangke! Tu mulut nggak bisa di rem apa? Putus! Cih..! Makan tu kulkas! Nggak minat gue bentukan suka sejenis kek dia!" Aruna berucap asal. Namun terdengar jelas oleh sang bunda.

"Naa!!" Seru bundanya tak suka. Aruna langsung ciut. "Bunda nggak pernah ngajarin kamu ngehina orang ya!" Tegas hilma pada putrinya. Aruna tercengang. Bundanya marah hanya karna zhaka.

What the..

"Apaa sih bun! Bunda kok jadi lebay sih!" Elaknya berjalan menuju kamarnya.

Hilma menghela nafas. Apa yang membuat putrinya begitu benci dengan zhaka, sampai membuat aruna mengatakan hal buruk tentang zhaka. " Udah lah bude! Si Una kan emang ambekan!"

Seiyan yang tau bahwa suasana mulai memanas-pun hanya terkekeh pelan.

Hilma mendudukan diri di kursi meja makan sambil memijit pelipisnya. "Yan! Apa sih masalah Una sama zhaka di sekolah? Perasaan setiap bude liat mereka baik baik aja!"

Seiyan langsung menggaruk kepalanya. Berniat ingin makan geratis di rumah kakak uminya eh malah di kasih pertanyaan yang sulitnya minta ampun.

Hilma masih menatap seiyan penuh penasaran. Menunggu cowok itu menjawab pertanyaannya. "Hmm! Gimana yah bude!!" Seiyan yang bingung bagaimana menjelaskannya hanya bergumam tak jelas.

"Kok nanya ke bude lagi yan? Kan yang satu sekolah sama mereka kamu? Bukan bude!"

"Iya yah!!" Seiyan langsung nyengir kek orang bego. "Anu..hm! Gimana ya bude! Seiyan juga bingung ngomongnya!" Hilma mengerutkan dahi heran.

"Biasa lah bun! Cekcok cekcok manja ala ala bun!" Seru naomy yang baru saja datang bersama altan-pacar sekaligus tunangannya.

"Altan! Repot repot nganterin naomy!" Ujar hilma membalas uluran salim altan.

"Nggak papa kali bun! Sekalian ngasih ini ke una!" Ucap altan mengangkat kantong plastik berisik semua makanan kesukaan Aruna.

"Bagi dong bang!!"

"EEEE!!!TETETTT!! Nggak ada yang boleh nyentuh makanan Una!" Soraknya langsung berlari pada altan dan mengambil alih kantong plastik tersebut. "Termasuk lo!"

Seiyan meringis. Aruna kalau sudah marah padanya, semua sifat buruk manusia berkumpul pada cewek tersebut.

"Na!! Maap kali na! Nggak gitu lagi deh ya!! Bagi dong!" Bujuk seiyan, tapi aruna langsung lari ke sofa dan mangabaikam seiyan.

"Makanya! Lain kali tu adek dibelain! Bukan dikerjain!" Sembur altan pada seiyan. Seiyan langsung cemberut dan menyusul aruna duduk di sofa.

"Naa!! Mintak dong! Nggak semuanya deh! Setengah aja! Yah!"

"Nggak!" Tolak aruna yang sedang asik memasukan es krim ke mulutnya.

"Naa!! Lo yang suapin deh! Biar gue nggak nyendokin nya kebanyakan! Yah yah!! Aaaaa!" Seiyan yang langsung membuka mulutnya.

"Iiii seiyan! Beli sendiri dong! Ini punya gue!" Sungut aruna sambil menimpuki seiyan dengan bantal sofa. Membuat tiga orang dewasa yang memberhatikannya terkekeh.

Hilma langsung bersedekap dada melihat kekanak-kanakan putri bungsunya. "Udah nggak usah dipikir bun! Lama lama una juga nerima perjodohannya !" Altan merangkul hilma dan mengusap bahu calon mertuanya.

ME VS THE MOST GUY (COMPLETE)Where stories live. Discover now