REASON

586 30 3
                                    

Budayakan klik vote before reading ya sayang💞💞💞
.
.
Zhaka seperti terganggu dengan pikirannya sendiri. Terbayang bagaimana sikap johan pada aruna tadi siang. Entah mengapa zhaka merasa hal itu membuatnya tak nyaman.

Dan jalan satu-satunya yang terlintas dikepalanya saat ini adalah menemui johan dan menanyakannya langsung.

Kemudian, zhaka langsung berjalan ke kelas johan setelah sebelumnya mengambil tas dikelas. Saat sampai didepan pintu kelas 10A, zhaka melihat aruna dan johan sedang duduk berdua dengan headset putih ditelinga mereka.

Entah kenapa zhaka merasa kesal melihat aruna dan johan memakai headset yang sama sambil tertawa lepas. Dan zhaka belum pernah melihat tawa aruna yang selepas itu.

Seketika, niatnya ingin berbicara dengan johan ia urungkan dan berniat untuk pulang. Namun lagkah pertama zhaka berhenti saat pesan singkat masuk dari sang mama.

Mama:
Pulang sekolah bawa una ke mall ya mama sama tante hilma udah nungguin kalian ;)

Zhaka langsung menatap kembali gadis yang sedang tertawa bersama sahabatnya itu. Satu dengusan pelan keluar dari mulut zhaka. Sedikit berat hati melangkah kearah mereka dan mengacaukan acara senang-senang dua orang terbut.

"Na!"

Aruna langsung memasang tampang datar saat zhaka memanggil namanya. Padahal awalnya ia masih tertawa terbahak bersama johan.

"Apaan?!"

"Kita disuruh ke mall sama mama!!" Jawab zhaka dengan nada kikuk. Ditatap aneh oleh aruna dan johan membuat zhaka seakan mati kutu.

Zhaka menatap aruna dengan harap-harap cemas bahwa gadis itu akan mempermalukannya dengan kata-kata pedas yang ia miliki. Walaupun sebenarnya ia sudah terbiasa dengan mulut pedas aruna.

"Yaudah!! Yok!!" Zhaka langsung menatap aruna yang tak melontarkan kalimat penolakan atau kalimat tanpa tak terima dari aruna.

"Jo!! Gue pulang dulu yups!! Jangan lupa bawain vidio besok!!"

"Iya!! Boss!!"

"Duluan johan!!"

"Iya bang!!"

Lalu zhaka dan aruna segera meninggalkan ruangan 10A.

Pekarangan sekolah yang sudah sepi membuat suasana makin akward dan canggung ,Seketika pertanyaan yang sama berputar dikepala zhaka.

Ingin rasanya bertanya langsung pada aruna, hubungan apa yang terjadi diantara mereka berdua. tapi ego dan gengsi zhaka masih lebih dominan dirinya.  Resiko akan ditertawakan aruna pada akhirnya membuat niat zhaka lenyap dan pergi. Atau aruna menganggapnya sebagai seorang yang kepo

"Kenapa lo?!" Tanya aruna menyadari zhaka menggeleng beberapa kali.

"Nggak!"

"Oh!! Kirain lagi senam leher!!" Celetuk gadis pendek itu.

"Garing!"

Aruna menatap zhaka sambil mengangkat alis. "Lo kira kerupuk garing!!"

"Nggak seblak!!" Jawab zhaka cuek.

"pprrtttbuhhhhhaahhahaha!!!LO NGELAWAK? SUMPAH SEREM AMAT SIH!!" Aruna langsung terbahak sambil memukul-mukul lengan zhaka.

Zhaka terkesima dengan tawa lepas milik aruna. Tak menyangka gadis itu akan se-manis itu saat tersenyum. Tawa gadis itu juga berhasil membuat sudut bibir zhaka ikut naik. Walau hanya sedikit.

"Aduh!!kok gue ngerasa garing ya!!" Ucapnya setelah menormalkan kembali ekspresinya.

"Emang!"

Zhaka berlalu begitu saja meninggalkan aruna. Tak mau ketinggalan lalu aruna berlari menyusul zhaka.

ME VS THE MOST GUY (COMPLETE)Where stories live. Discover now