TROBLE

449 28 0
                                    

Budayakan klik vote before reading ya sayang💞💞💞
.
.
.

Aruna baru saja keluar dari toilet, setelah jam olah raga selesai,aruna dan raya langsung ke toilet untuk mencuci wajah akibat keringat mereka. Setelah berganti pakaian aruna dan raya segera keluar dari ruang loker,bergegas ke kelas karna pelajaran selanjutnya akan dimulai.

“BERITA PANGGILAN KEPADA SISWI KAMI, ARUNA NALEYYA ABRAHAM. KELAS 11 A 1 SUPAYA MENGHADAP WAKIL KESISWAAN DAN WAKIL KURIKULUM SEKARANG JUGA. DI ULANGI, BERITA PANGGILAN KEPADA ARUNA NALEYYA ABRAHAM SUPAYA SEGERA MENUJU RUANGAN WAKA SEKARANG JUGA,TERIMA KASIH.”

Aruna langsung menatap raya heran, raya juga sama.

“lo ngapain?”

“nggak tau, gue nggak bikin masalah deh.” ucapnya sembari menggaruk lehernya.

“yaudah temuin aja dulu,kali aja lo dapat hadiah karna lomba dua bulan yang lalu..” celetuk raya. Aruna menganguk.

“gue ke kelas duluan ya na..”

###

Aruna menghela nafas panjang sebelum akhirnya meraih gagang pintu ruang wakil tersebut. Walaupun ia sudah cukup sering masuk ke ruangan itu,tetap saja ada rasa deg-degan di hatinya.

“selamat siang pak,buk!” sapa aruna sembari masuk.

“eh,bu ratna juga ada disini?” guru itu mengangguk sembari tersenyum.

“silahkan duduk aruna..!” ucap seorang guru laki-laki berwajah sangar.

“iya pak.”

“jadi begini na, kami mendapat laporan kalau kamu dapat bocoran soal untuk tes lomba kemaren.” jelas guru yang sering dipanggil pak harun.

“bapak bukan menuduh kamu, bapak hanya ingin meluruskan kesalahpahaman ini.” imbuh harun kembali.

“nggak nuduh gimana, ada bukti yang menunjukan kalau aruna memang mendapat bocoran soal pak.” timpal guru wanita yang duduk di samping guru sanggar tadi.

“bu berta, kan saya sudah pernah bilang, tidak ada satu soal yang bocor sebelum tes dimulai buk. Saya sendiri yang sudah memastikan sendiri.” ucap bu ratna sedikit kesal.

“tapi tidak ada yang tau kan. Toh, bagi dia itu hal yang mudah.” sindir bu berta sembari melirik aruna.

“sudah-sudah, lebih baik kita dengar penjelasan dari aruna. Na, kamu bisa jelasin ke kami yang sebenarnya?” ucap pak harun tenang.

Aruna menghela nafas berat. Untuk bernafas saja ia tak leluasa sekarang. Lagi-lagi harus sepeti ini, ingin kesal tak mungkin rasanya. Tapi ucapan bu berta sedikit menyinggung perasaannya.

“maaf sebelumnya pak,ibu. Karna masalah ini, waktu bapak dan ibu jadi terbuang sia-sia.”

“nggak usah basa basi, saya harus ngajar nih.” sentak bu berta dengan wajah judesnya.

“dengerin dulu bu..” imbuh bu ratna. “lanjut na..”

Aruna mengangguk.” saya tidak pernah menerima atau mencari sendiri bocoran soal tes itu.”

“lalu,kamu bisa jelaskan,kenapa ada dua model soal tes kemaren ada di dalam loker kamu, aruna?” aruna langsung gemeteran saat pak harto akhirnya bicara dengan suara beratnya.

“tapi saya tidak pernah mendapat bocoran itu pak.” elak aruna berusaha tenang.

“udah lah, ngaku aja kamu aruna. Atau selama dua tahun ini,kamu menang tes karna selalu dapat bocoran soal ya?”

ME VS THE MOST GUY (COMPLETE)Where stories live. Discover now