1:Sekolahku, Istanaku.

608 25 22
                                    

Setengah berlari kakiku bertapak ditrotoar jalan ini, Jalan yang tiada hentinya kulalui setiap hari (kecuali minggu dan hari libur).Biasanya sih aku diantar tepat didepan sekolah, Tapi karena aku telat bangun tadi pagi..Yah, Terpaksa aku diturunkan papaku didepan kuburan samping sekolah, Daripada terlambat (Dengar gosip), benakku.

"Eh..Nas !" Kejutnya.

"Ee..Pocong kuntilanak punya anak tuyul.. Arrggh ! Paan sih?!" Latahku.

"Tumben kau jalan depan kuburan gini, Nggak takut tuh sama yang putih putih??"Tanya manusia yang ngakunya pernah ditembak (dalam mimpi)sama gebetannya yang dari kelas sebelah.

"Harusnya aku yang nanya, Kau ngapai lewat sini?"Tanyaku balik.

"Kan ini hari sabtu nasss..Kan udah biasa ritual kita keliling kuburan ini..Kau aja yang nggak nampak, Eh taunya kau udah duluan disini.Udah gitu sekolah pake acara mati lampu lagi, Udah kelas kita diujung langit, Panas tau !"Keluh gadis dengan kulit putih pucat kayak susu (basi) itu.

"Ishh..Percuma katanya sekolah elit,Udah uang sekolah mahal,Gurunya galak lagi, Untung banyak cogannya.."Benakku.

"Oh ya? Celine teng teng mana?"Tanyaku penasaran, Biasanya tuh anak ikut juga dalam ritual keliling kuburan ini.

"Belum datang dia, Taulah kau, Dia kan bangunnya molor mulu..Nggak kayak aku."Ucapnya bangga.

*

Jam istirahat.

"We..Kelen ngapai?"Tanyaku pada maria cs, Kawanku yang terkenal paling pintar itu lah..

" Pr matematika loo nass..Pr matematikaaa.."Jawabnya acuh tak acuh karena sibuk dengan tugasnya.

"Eee..Rajin kali lah kelen..Aku aja gak buat.Tau lah kalian pak Jimin, Mana pernah sejarahnya dikumpul Pr.."Balasku sepele.

"Eh nas..Kau nggak dengar kata bapak itu semalam? Katanya..Pr bakalan dikumpul hari ini untuk nilai tugas.."Jelas Feby panjang lebar.

"Masa iya?! Serius lah kalian.."Tanyaku mulai gusar.

"Iya loo nas.."Jawab mereka serempak.

"Mati aku.WOI ! KELLY, RICKA ! KALIAN UDAH SIAP PR SEMALAM???? KALO UDAH PINJAM LAHHH!!"Teriakku.

Ya, Beginilah aku..Dibilang pintar, enggak..Dibilang baik..ya dibaik baikin lah, Tapi aku heran..Kenapa aku selalu dibilang rajin sama teman temanku ya? Apa karena aku nggak pernah absen (nggak ngerjain tugas)? Ehmm..entahlah.

***

Sementara itu, Jauh disisi benua lain, Hiduplah seorang anak manusia yang entah dari apa terciptanya.Kerjanya cuman makan, Main game, nongkrong,dan tidur.

"Mark..mark bangun !"Bisik shane dengan gemetar membangunkan teman sohibnya itu.

"Hmm..apa..?"Jawab mark yang masih ileran.

"Gila lu boy..Lo tidur dijam pelajaran pak Simon?! Mana urat sadar looo??"Tanyanya sambil menelan liurnya.

"Gua memang sejak kecil nggak punya urat sadar bro..Sejak kapan juga ada urat sadar? Mimpi ya? Atau nggak pernah belajar biologi? He..he..he.."Balas mark terkekeh yang kayaknya masih mimpi.

"Malas dah gua..Kalo lu mau mati, Mati aja sono ya, Jangan ajak ajak gua.."Jelas pemuda yang tinggi (kebalikannya) itu sambil menepuk nepuk pundak seatmate nya itu.

"Gak papa deh gua mati, Memang sejak gua diputusin megan kan separuh jiwa gua kan udah mati."Ucapnya ngelantur malah curhat.

"Ehh..Malah curhat nih bocah !" Sahut kian, Pemuda yang katanya paling kece katanya (doang),yang ternyata mendengar kata kata mark sedari tadi.

"Hei..Hei..Hei! (Hei tayo..) Apa itu ribut ribut dibelakang?! Berani berani nya kalian nggak dengar apa yang saya
ajarkan!"Bentak pak simon geram seraya memukul mukul papan tulis dengan penghapus.

"Itu pak, Si mark tidurrr!" Adu seorang siswa yang merupakan saingan mark memperebutkan megan sejak jaman SD dulu.

Sontak pak simon berjalan kekursi paling belakang tempat kian cs mengadu nasib.Tampak sudah api kemarahan membara diwajahnya yang tegas itu, Tangannya yang menggenggam erat penggaris kayu sepanjang hampir satu meter yang terlihat tak sabar untuk dipatahkannya.Seluruh siswa tampak tegang dan melirik ke arah mark yang masih enak enaknya tidur, Sembari menelan saliva masing masing.

"Mark Michael Patrick Feehily ! Anaknya Si Oliver yang istrinya itu dulu Mantanku! Bangun kau dari mimpi indahmu, Dan datanglah kemimpi burukmu bersama ku!" Teriaknya hingga membuat shane hampir mengompol.

"Nggak apa apa megan, Caci maki saja aku, Memang aku tak bisa menjadi pria yang baik bagimu, Dan jika Graham bisa menjadi yang terbaik bagimu, Pergilah..Aku Rela."Balas mark ngelindur.

"What? Apa apaan ini? Hei..hei..bangun kau, Jangan kau pancing emosiku..Dasar anak mantan."Ucap pak simon mengetok ngetok kepala mark dengan penggaris.

"Maki aja aku megan, Tapi tolong jangan pukul aku, Karena aku juga masih pengen melanjutkan hudupku dengan jodohku dimasa depan.."Kata mark ngawur lagi, lagi, dan lagi.

Geram dengan kata kata mark yang menjengkelkan,Dengan menahan emosinya, Simon menyiramnya dengan jus jambu milik shane. Maklumlah, Anak mantan, Perlu juga dikasihani.Mark sontak mengucek ngucek matanya yang sudah penuh dengan jus jambu, Sedangkan shane hanya menangis melihat jus jambu buatannya sendiri telah lenyap secara mubazir.

"Apaan nih manis manis?"Tanya mark tanpa rasa bersalah dan mengusap bibirnya.

Saat ia mulai medelikkan matanya, Mark sangat kaget saat melihat guru fisikanya itu sudah menatapnya dengan wajah merah padam.

"Eh..Bapak?? He..he..he maaf pak, Maklumlah, Semalam saya telat tidur karena bantuin mama ngabisin makan malam.."Elaknya dengan alasan nggak wajar.

"Kali ini saya maafkan.Cepat sana cuci mukamu dan buka bukumu!"Perintah simon berbalik dan berjalan kembali kedepan kelas.

Dengan ragu ragu shane menanyakan...

"Pak, Jus saya gimana? Diganti apa enggak? Kalo diganti biar saya buat kwitansinya.." Ucapnya seraya mengeluarkan buku kwitansi.

"Nggak."Jawab simon singkat, padat, dan menyakitkan.

Dengan berat hati, Shane kembali menundukkan kepalanya dan menyimpan kembali buku kwitansinya kelaci.Dan mark bergegas ketoilet, Tapi karena terburu buru ia malah menginjak kaki simon.

"Eh! Maaf pak..maaf ya.."Pintanya dan secepatnya lari dari situ.

"Huh..Untung anaknya si Marie, Kalo nggak.."Gerutu simon dalam hati.

.
.

Gimana? Ini hasil revisi dan sudah membuatku tidak tidur semalam karena bingung apa yang mau dibuat..
.
.

Bersambung..☆

London, Baby !Where stories live. Discover now