4:Revolusi Mental

81 15 8
                                    

Berubah..berubah..berubah , Hanya itu yang ada diotak kami semua.Sebenarnya kami sudah cukup bosan untuk menjalani hidup secara tak maksimal,Kami ingin melakukan yang terbaik dihidup ini,Tapi kami tak tau bagaimana caranya untuk berubah.Bagaimana caranya berubah? Meninggalkan kenangan mantan?! Atau dengan operasi plastik? Apakah berubah itu mulai dari sesuatu yang kecil? Seperti mandi dua kali sehari?! Hmm..Entahlah, Yang penting lakukan saja.

***

Hari demi hari kami habiskan untuk belajar.Kami capek dibilang Bodoh, pemalas, tukang copas, dsb.Banyak orang yang melihat perubahan kami dengan menganggapnya murahan dan tak berarti, Walaupun kami tidak femes disekolah tetap aja kami berjuang untuk mengejar cita cita kami dengan merebut juara berderet 1-5, Dengan cara apapun, Mulai dari belajar, mencontek, copas, Thh lah.Bersatu kita teguh, bercerai kita kawin lagi! Eh..runtuh!

"Ayolah..Kabulkanlah permintaan kami Tuhan..juara 1 doang kok." Ucap kelly.

"Ya! Sekarang tibalah saatnya pembacaan 10 besar.Kalian siap?"Tanya pak Jimin.

"Siap apaan pak?! Nggak penting kali..Orang aku juara 30 kok."Balas irene lirih.

"Siapa yang bilang sama elu?!" Balas celine.

"Idihh..Suka suka gua lah!" Sahut irene memutar mata bolanya.

Tak disangka, Kami tidak mendapatkan juara berderet itu T_T , Tapi kami ber 5 sama sama juara 1 karena nilainya sama.What? Uhm..Apa lagi yang kami akan lakukan untuk menaikkan kefemesan kami disekolah ini? Buat sensasi? Ah..gak deh.

"Keterlaluan kalian..Pake nyikat semua!" Celetuk mereka.

"He..he..Kan gak apa apa..Cuma 1 tingkat aja kok yang kami rebut..Ya kan?"Balas elvia.

"-_-"

Tapi kepala sekolah berkehendak lain, Mereka mengikut sertakan kami dalam penyaringan beasiswa menuju perguruan tinggi ternama.Wow,keren! Tapi,Dengan  Bangsatnya kepala sekolah kami ini mengatakan bahwa testnya akan dilakukan esok hari.-_-

*

Setelah semalam suntuk belajar tiada henti, Mencatat kopekan dibalik rok hingga bawah botol minum, Akhirnya tiba saatnya test itu dilakukan, Dan gilanya, Ini antar provinsi guys..Entah kepala sekolah macam apa dia itu..

"Woi! Woi! Botol minumku tinggal dirumahhh!" Celetukku.

"Ah! Gak penting! Sekarang grace mana?!" Tanya elvia.

"Ahh..Udah susah payah kubuat kopekan rumus elektrostatis disitu! Tah apa pun kalian.."Balasku cemberut.

"Kalian ada no.hp grace?"Tanya celine.

"Gak ada." Jawab kami serentak.

"Matilah kita." Ucap elvia lirih menepuk kepalanya.

Bagai anjing terpanggang ekor, Kami berlari mencari grace entah kemana, Kekantin, toilet, ruang guru, taman, ruang listrik, hingga kerumahnya, Tetap saja hasilnya nihil.Dengan berat hati kami kembali ke sekolah untuk melakukan testnya.Dan betapa kagetnya kami melihatnya sudah duduk manis diruang ujian.Anjir!

***

Agar tidak terus terusan dihina oleh graham lagi, Kami memutuskan untuk ikut kelas teater dan bekerja paruh waktu, Lumayan..Untuk uang jajan sehari hari.Dan supaya nggak terus terusan di ejek kere sama graham yang bajingan itu dan jalang itu, Megan.

Shane tidak tau mau bekerja apa, Hingga ibunya menawarkannya untuk mencuci piring dikafenya sendiri, Awalnya ia menolak, Tapi setelah mendengar perkataan ayahnya bahwa itu akan digaji, Shane langsung menerimanya Ha..ha..

Yang paling kasihan itu kian, Pekerjaannya konyol dan menjijikkan. Yaitu menjadi kissogram, Dengan mengenakan terusan panjang, boxers, dan sebuah dasi dia membaca sebuah puisi dan mengecup pipi orang itu, Gila kan?!

Hmm..Aku sendiri mendapat pekerjaan untuk membersihkan toilet-toilet disebuah restoran cepat saji.Di hari pertama bekerja, Terus terang aku mual melihat toilet-toilet kotor itu, Membayangkan nya saja membuatku mual sekarang,hoekk..

.
.
Narasi semua?! Haha..Btw, Akhirnya aku bisa menulis cerita dalam bentuk narasiiii!! Aaa..senangnya.
.
.

London, Baby !Where stories live. Discover now