3:Indignity

108 17 2
                                    

"Graham?!"Ucap mereka bertiga.

"Apa? Kaget?!" Tanya pemuda terkaya dikelas mereka itu.

Tiba tiba munculah Megan dengan pakaian minimnya itu, Dan dengan mesra Graham merangkul gadis pirang itu.Oh,Sungguh pemandangan yang sangat menyakitkan buat Mark.Melihat pemandangan itu, Mereka bertiga hanya bisa terdiam sejenak.

"What do you thinking?! Are you jealous mark? Or..Are you stunned?" Tanya Megan tersenyum miring.

"Nope. Stop it meg, Stop it! Jangan lanjutkan perbuatan mu ini ! Kau boleh menghinaku sesuka hatimu, Anything..! Tapi jangan libatkan teman temanku!" Hardik mark penuh amarah seketika mengepalkan tangannya.

"Wow..Good drama.."Ucap graham menepuk tangannya seolah memberi applause.

"Kini bocah imgusan itu sudah besar ya..?"Sindir megan melirik mereka sinis.

"Apa? Mau melawan?! Dasar bocah miskin ! Apalah yang bisa kalian lakukan? Huh?! Orang tuanya tak berada,Uang saja tak punya, hanya memiliki kedai kecil, Bahkan motor aja masih kredit..He..he."Ucapnya secara tak langsung menghina tiga serangkai itu.

Seketika kian terdiam, Ia hanya bisa tertunduk.Bukan karena malu, Tapi ia hanya heran, Kenapa ia mempunyai teman sekelas sekeji ini, Meremehkan orang lain secara habis habisan . Karena tak sanggup melihat temannya dihina begitu, Tanpa sadar kian melayangkan pukulan kewajah pria dengan rahang tegas itu, Lantas graham terjatuh dan menyisakan setitik darah ditepi bibirnya.

"KIAN !" Pekik shane menahan tangan kian yang penuh dengan amarah menggebu gebu.

Merasa kian butuh bantuannya, Mark lantas ikut memukuli graham.

"Berani beraninya kau menghina kami!" Pekik mark menghujam graham dengan pukulan.

Entah apa yang ia pikirkan saat ini, Namun mark merasa bebannya selama ini lepas bersamaan dengan pukulan bertubi tubi yang diberikannya kepada kekasih mantannya itu.Sehingga terjadilah aksi pengeroyokan tak seimbang antara 2 banding 1.

"Stop it guys! Are you crazy?! You'll kill him!"Teriak shane ketakutan.

"Graham! Graham! Don't hit him again! Please.."Pinta megan memohon.

"God, Save us."Doa shane dalam hati dengan peluh yang sudah membasahi keningnya.

"Oh shit! Apa yang harus kulakukan, Jika aku kesitu, Aku juga akan mati..Dan jika aku mati..Berarti tetap aja harta graham tidak jatuh ketanganku."Pikir megan yang masih sempat mikir tentang harta.

"Oh my god..Apa yang harus kulakukan?" Pikir shane.

"Apa yang kau pikirkan bodoh?! Cepat lerai mereka!" Bentak megan kasar seraya mendorong shane.

Megan mengangkat sebuah kursi dan hendak melempar nya kearah kian dan mark. Menyadari hal itu, Shane secara tanggap menarik kursi itu dari genggaman megan.

"Fu*ck off, Bit*ch!! Go to the hell!" Umpat shane sembari mendorong gadis dengan paras yang tak meragukan itu, Semua pria pasti akan jatuh hati padanya.

Megan terjatuh dan terkulai tak berdaya.Jika megan adalah pria, Sudah sedari tadi shane menghajarnya.Namun, pertengkaran itu tetap saja berlanjut, Dan malah menjadi 3 lawan 1.

"Ini untuk penghinaanmu terhadap orang tua ku!" Ucap shane seraya tak henti hentinya menendang lelaki itu.

"Berani beraninya kau meremehkan motor hasil kerja keras ayahku pagi, siang, dan malam!" Bentak kian meninju ulu hati graham tanpa ampun.

"Hajar lagi! Hajar! Jangan ampuni dia!"Ucap mark seakan akan menyemangati teman temannya yang juga memukuli pemuda 17 tahun yang sudah tak berdaya itu.

London, Baby !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang