Epilog II

99 14 3
                                    

"Lho?! Kekunci ya? Mana ya tadi Kuncinya?"Tanya Kian yang masih dengan baju yang basah kuyup.

"Iii..Mendingan lo ganti dulu deh! Biar aku deh yang nyariin kuncinya.."Pinta Celine.Walaupun Celine ada rada rada gilanya, Tapi dia masih punya urat malu tau.

"Ok..Cari yang bener ya!"Balas Kian.

"Iya deh..Iya!"

Kian pun segera mengganti bajunya dikamar mandi dan segera membantu celine mencari kuncinya.

"Nggak ada tau! Lu taruh dimana sih tadi Ki?"Tanya Celine kesal.

"Tadi gua lempar gitu aja..Tapi kok sekarang gak nampak ya? Udah deh Cel, Capek gue.Mendingan kita duduk sini aja yah..nanti aja kita lanjutin nyarinya.."Pinta Kian. Alah, Palingan modus.

"Hih, Gimana sih Ki? Masa gue ngga ikutan bbq an sama mereka?! Ada ada aja sih lu.."Gerutu Celine Sambil menjatuhkan dirinya ke atas kasur.

"Gua juga nggak ikutan tau! Lu kira lo aja hah?!" Balas Kian geram.

Akhirnya mereka berdua pun duduk berdampingan di atas satu ranjang wadaw, ranjang.Keheningan pun menyelimuti mereka hingga kian pun berpikir.

Kian pov.

Eh, Kesempatan bagus ini ya..Gimana kalo gua utara in perasaan aku selama ini? Kalo ditolak, Ya terima aja..toh juga kami tetap temenan kan?

"Oh, Ya Cel..Perasaan selama ini kita adu argumen melulu yak? Hehe.."Ucap Ku pemanasan.

"Iya juga ya.Sekali sekali temenan baik napa? Haha.."Balas Celine cengengesan.

"Kamu ngga beneran benci sama aku kan?!" Tanyaku ragu ragu.

"Ya nggak lah..Itu cuman buat lucu lucuan doang kok..kamu ngangepnya seriusan?"Jawab Celine membantah.

"Ya enggak sih..Tapi keliatannya kamu kayak benci banget deh sama aku..Hehe."Jelas Ku nyengir.

"Hahaha.."

"Oh ya Cel..Kamu nggak ada rasa yang lain gituh diantara kita?" Tanya Ku mulai to the point.

"Rasa apaan? Gagal paham nih aku..Yang ada rasa kedinginan tau.."Jelas Celine tertawa.

"Seriusan nih Cel.."Pinta Kian gemas.

"Iya..Serius, Rasa apa?"Tanya Celine bingung.

Huh..dasar ngga peka.Ish..susah njelasinnya tau!

"Huhhh..."Aku mulai menarik nafas dalam dalam.

"Idih..Pake acara tarik napas segala.Emang ada apaan sih?! Lebay banget!" Ucapnya sembari memukulku dengan guling.

"Cel..Seriusan, Aku suka padamu."Ucapku gerogi.

Duarrrr...

"What?!"

***

"Perasaan mereka lama kali sih baliknya?"Ujar Via curiga.

"Alah..Palingan mereka ketiduran."Jelas Nicky.

"Yauda deh kalo begitu.."Balas Via.

"Mungkin mereka ngga tahan begadang kali.."Tambah Shane.

"Emang kamu tahan begadang shane?"Goda Via.

"Tahanlah..Akukan lelaki sejati."Ucap shane bangga.

"Mana ada lelaki sejati ngga punya pacar sampai sekarang.."Sindir Kelly.

"Eleh..Diamlah kau kel."Balas Shane.

"Udah..Udah..Nih ayam geprek mozarellanya udah jadi.."Potong anas sembari memberikan potongan ayam yang masih utuh itu.

"Aku mau pahanya!"Pinta Nicky.

"Aku mau dadanya!"Pinta Shane.

"Hah?! Paha? Dada?" Tanya Grace Berambigu.

Semua mata mengarah pada Shane dan Nicky yang sibuk rebutan ayam.

Krik..krik..

"Lo? Kok diam?" Tanya Shane kebingungan.

"Dasar kalian otak mesum.."Ucap Nicky datar.

"Hu..hahahahhaa.."Tawa mereka pecah tatkala mereka meyadari kalo mereka memang omes.

"Anjerrr..Gua tadi mikirnya apaaan..hahaha"Ucap Bryan sambil ketawa mampus dan mengetok ngetok kepalanya.

***

"Ka..kamu nggak ca..canda kan?"Tanya Celine gagap.

"Ehm..ehm.."Gumam Kian menggeleng kepalanya.

"Aku nggak mimpi kan?"Tanya Celine bengong.

"Nggak.."Ucap Kian seraya tangan Celine.

"Aww! Sakit tau !"Pekik Celine membelalakan matanya.

"Jadi, Kamu mau jadi pacar aku?!"Tanya Kian cengengesan sambil megang megang tangan si Celine. Idih, Belum apa apa udah pake pegang pegang.

"APA?!"Balas Celine kaget bukan main.

Celine Pov.

Buset nih manusia ! Tadi suka, sekarang minta jadi pacar..Bisa gila sendiri gua nanti ! Tapi boleh ah diterima,Biar kayak lagu Britney Spears yang 'Oops I Did It Again' itu..sekali sekali mainin perasaan cowo dulu kek, Masa cewe aja yang dipermainkan terus -_- Benar tuh! Saya sejutu..eh setuju.

Kian udah deg degan setengah mati gegara pertanyaannya itu masih kugantungin sampai sekarang.

"Cel???"Celetuk Kian penasaran.

"Iya..iya..Apa?"Jawabku.

"Iya??? Hah beneran??!!"Pekik Kian senang bukan kepalang dan langsung meluk meluk aku.

Buset ! Bukan gitu maksud gua..Pusying deh pala aku..

--TAMAT--

London, Baby !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang