paws 'n claws; hyunjeong [√]

［［ｆｏｕｒ］］

     "Hyunjin hyung tidak boleh nakal dirumah, ya. Grey akan menemanimu, hyung."kata Jeongin sambil mencubit pipi Hyunjin.

"Master..."lirih Hyunjin. Jeongin berbalik menatap si hybrid.

"...ikut?"tanya Hyunjin sambil merentangkan tangannya. Membuat Jeongin tersenyum lebar dan menggeleng. "Hyung tidak bisa ikut. Ini semua juga untuk keselamatanmu, hyung."jawab Jeongin yang disertai kekehan kecil.

"Baiklah, aku pergi dulu."kata Jeongin sembari membuka pintu megah mansion-nya.

Hyunjin memastikan jika Jeongin sudah benar-benar pergi. Lalu ia berlari dan mengambil beanie dan jaketnya.

"Huh! Untuk apa aku ada disini jika aku tidak menjagamu?"tanya Hyunjin

"Kita lihat, siapa yang berani melukai master-ku hari ini..."kata Hyunjin menyeringai lalu memakai masker hitamnya.

Lalu pintu megah mansion itu, kembali terbuka...

     Jeongin mengendarai sepedanya pelan. Ia masih ingin menikmati angin sejuk pagi hari ini.

Sebenarnya, Jeongin bisa saja membawa mobil sport keluaran terbaru yang tersimpan begitu saja di garasi bawah tanahnya. Namun Jeongin lebih memilih sepeda tua ini.

Alasannya...karena sepeda ini adalah hadiah dari mendiang kakeknya. Dan sepeda itu selalu mengingatkan Jeongin pada kakeknya.

Kakeknya pernah berkata,

"Jangan pernah umbarkan keindahan duniamu pada mereka. Biarkan dirimu saja yang menikmatinya."

Jeongin tersadar dari lamunannya. Lalu segera mempercepat kayuhannya karena ia akan segera terlambat.

Jeongin sampai disekolah dengan napas yang memburu. Ia memarkirkan sepedanya ke parkiran sepeda yang tersedia. Dan memperbaiki posisi tasnya yang melorot.

Krak!

Jeongin menoleh kebelakang. Tidak ada siapa-siapa. Yang membuat Jeongin merinding lalu segera berlari ke kelasnya.

"Sial! Ranting sialan!"

     "Lihat siapa yang ada disini."kata seorang lelaki dengan angkuhnya. Namanya Donggyu, yang di desas-desuskan sebagai anak kepala sekolah.

Dia tidak tahu saja jika keluarga Jeongin-lah yang membangun sekolah ini.

Jeongin hanya terdiam, yang membuat Donggyu kesal dan langsung mencengkeram kerah seragam Jeongin.
"Hey! Dengarkan ini bocah sialan! Kau tidak pantas disekolah ini! Kau harusnya berada disekolah rendahan, yang sama seperti dirimu!"seru Donggyu menatap tajam Jeongin. Jeongin hanya menunduk, terlalu takut untuk menimpali.

"Ohya, aku punya kucing yang telah mati dirumah. Mungkin kau bisa bicara dengannya!"seru Donggyu lagi sambil tertawa.

Mereka sekarang menjadi pusat perhatian siswa. Anehnya, tidak ada yang membantu Jeongin. Mereka semua hanya menatap remeh Jeongin.

"D-Donggyu..."lirih salah seorang teman Donggyu menarik-narik lengannya. "Ck. Apa?"tanya Donggyu malas. "S-Sebaiknya...kita berhenti..."ujarnya.

"Kenapa aku harus ber-..."

Duagh!

"Lepaskan dia."

Seseorang berbadan tegap tiba-tiba meninju perut Donggyu keras. Hingga Donggyu terbanting kelantai.

Donggyu menoleh kearah orang itu. Mata emas mengkilapnya membuat Donggyu takut. "S-Siapa kau?"tanya Donggyu ragu.

"Sekali lagi kau menyakiti Yang Jeongin, kau akan mati ditanganku."Bukannya menjawab, sosok itu malah berlari dengan kecepatan diatas rata-rata. Mustahil bagi manusia biasa mengimbanginya.

"Kau tidak apa-apa?"kali ini Jeongin yang bertanya. Jeongin perlahan mendekati Donggyu yang masih terbaring kesakitan dilantai.

"M-Menjauh dariku!"seru Donggyu lalu dia berdiri dan berlari menjauh dari Jeongin.

Jeongin menoleh kebelakang, menatapi lorong koridor yang dilintasi sosok tadi.

"Suaranya familiar..."

.
.
PAWS 'N CLAWS,
featuring, 스트레이키즈.
© caffxelatte.
.
.

ASDFGHJKL MASIH TERNGIANG-NGIANG BGST. HYUNJIN AJG NAPA MAKE THIGH HARNESS ASW

BYE GW MODAR DOELOE