[[eightteen]]

4.1K 689 66
                                    


     "Akhirnya, home sweet home."kata Jeongin sambil menghirup udara segar ketika keluar dari mobil.

"Kau merindukan rumah ini?"tanya Tuan Yang. Jeongin mengangguk antusias. Ia langsung berlari masuk kedalam.

"Jeongin? Jangan lari-lari sayang!"seru
Tuan Yang khawatir. Tuan Yang segera berlari menyusul Jeongin. Tuan Yang mengernyit heran ketika melihat Jeongin yang terdiam begitu saja didepan pintu.

Tuan Yang melihat kearah pandangan Jeongin. Dan ya, ia melihat Seungmin, Felix, dan Changbin ikut mematung melihat Jeongin.

"Mau apa kalian kesini lagi?"Raut muka Jeongin seketika berubah. "J-Jeongin, k-kami ingin minta ma-"

"Aku tidak butuh."kata Jeongin lalu lekas berlari kearah kamarnya. Ketiga orang itu hanya bisa memandang Jeongin sedih.

Puk!

"Tenang saja, mungkin Master  hanya perlu waktu." Seungmin menoleh ketika ada yang menepuk pundaknya. Ternyata itu adalah Hyunjin. Seungmin tersenyum lirih.

"Ikuti aku. Aku akan membawa kalian kekamar Jeongin."kata Hyunjin. Hyunjin kemudian berjalan diikuti oleh Seungmin, Felix dan Changbin.

Dan merekapun sampai di pintu berwarna cokelat muda dengan sebuah pajangan rubah tergantung.

Tok! Tok! Tok!

"Master? Ini Hyunjin."kata Hyunjin. "Aku tidak mau membukanya jika hyungie bersama mereka."kata Jeongin dari dalam.

Hyunjin terkejut mendengar perkataan Jeongin. Ia kemudian menoleh kearah mereka sambil meringis. Seungmin, Felix, dan Changbin hanya menunduk bersalah.

Changbin mengangkat kepalanya. Lalu mengisyaratkan kepada Hyunjin untuk mundur. "Aku bisa mengatasi ini."bisiknya pelan.

Tok! Tok! Tok!

"Jeongin, ini Changbin-ie hyung. Kau ingat? Kau sering memeluk lenganku dulu. Kau menyukai otot-ototnya. Apakah, kau masih ingat? Bahkan saking seringnya membuat Felix cemburu, namun sekarang tidak lagi. Kau ingat? Ketika kau sering menggunakan tinggi badanku sebagai bahan candaanmu? Aku tidak pernah marah, Jeong."kata Changbin menunduk.

"Kau dulu tidak mau berpisah dari kami berdua. Seperti lem dan kertas. Kau, ingat?"Mata Changbin mulai berkaca-kaca.

Felix dan Seungmin kaget. Ini adalah pertama kalinya Changbin menangis seumur hidupnya.

Hyunjin juga sedikit kaget. Sebegitu eratkah hubungan pertemanan mereka sampai membuat pria pendek dingin ini menangis?

Jujur saja, Jeongin juga terkejut ketika ia mendengar isakan. Jeongin perlahan berjalan menuju pintu.

"Tolong maafkan kami, Jeongin. Ini semua adalah kesalahan kami." Tangis Changbin tumpah, namun Changbin tidak menangis sampai meraung-raung. Ia hanya terisak sambil sesekali menyeka airmatanya.

Cklek!

Pintu tiba-tiba terbuka, memperlihatkan Jeongin dengan mata yang berkaca-kaca.

"Jeongin!" Tanpa babibu, Seungmin langsung mendorong Changbin lalu menarik Jeongin kepelukannya.

"Kenapa menangis, hm? Apakah Changbin hyung yang membuatmu menangis?"tanya Seungmin menangkup pipi Jeongin.

Seungmin menjitak kepala Changbin yang membuat Changbin mengaduh kesakitan. Jeongin yang melihat itu hanya terkekeh. Ia memeluk pinggang Seungmin lalu menenggelamkan wajahnya kepundak Seungmin. Menumpahkan tangis haru da rindunya disana.

"Shh...shh...Kenapa menangis? Apa hyung harus menjitak Changbin hyung lagi?"tanya Seungmin membelai kepala Jeongin.

"HEI!"seru Changbin tidak terima. Felix yang sedang mengelus kepala Changbin hanya terkekeh.

Jeongin tertawa kecil, mengangkat kepalanya .

"Let's just forget the past."ujarnya sambil menyengir.

PAWS 'N CLAWS,featuring, 스트레이키즈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
PAWS 'N CLAWS,
featuring, 스트레이키즈.
© caffxelatte.
.
.


Enaknya sih, baca sambil dengerin Mixtape #2. Apalagi klo hujan, beuh mantap.

ehem.

GUE KEMBALI YUHUY.

mingdep ulangan. serasa mau pecah aja nih. eh tapi jangan dong kan kepalaq isinya imajinasi yang kebanyakan adalah imajinasi kotor.tq.

dah ah. See you in the next chapter my loves!

paws 'n claws; hyunjeong [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang