[[nineteen]]

3.9K 593 41
                                    


     "Kau ingat? Ketika kita semua menonton film The Chronicles of Narnia, tapi kau yang takut melihat satyr, jadi kau bersembunyi dibelakangku dan akhirnya tertidur?"tanya Changbin menggoda Jeongin yang saat ini sudah memerah saat hyung-hyungnya menceritakan masa lalu Jeongin pada Hyunjin.

"Asal kau tahu saja, Hyunjin. Jeongin dulu sangat manja. Aku yakin sifat itu masih melekat padanya."kata Seungmin sambil mencubit pipi Jeongin.

"Hyuuung~! Sudahlah! Aku malu!"rengek Jeongin hampir menangis. Ia menenggelamkan wajahnya didada Felix. Menyembunyikan wajah malunya.

"Cukup. Lihat, dia sudah mau menangis."kata Felix terkekeh. Membuat Changbin dan Seungmin tersenyum geli.

Jeongin mengangkat wajahnya. "Emm, jika Jeongin boleh bertanya, bagaimana kabar Hyewon?"tanya Jeongin ragu. "Ia sudah bahagia bersama Seulgi noona disurga."jawab Changbin datar.

"Hyunjin-ie hyung! Aku ingin mengunjungi makam Seulgi noona. Boleh?"tanya Jeongin sambil memiringkan kepalanya dan menatap Hyunjin dengan mata berbinarnya.

Hyunjin tersenyum. "Asalkan Master lega dan bahagia."tukasnya.

"ASSAAAAAA!"jerit Jeongin bahagia.

          Mereka tiba disebuah makam, yang berada diatas bukit dan tersembunyi oleh semak-semak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    
     Mereka tiba disebuah makam, yang berada diatas bukit dan tersembunyi oleh semak-semak. Hanya Jeongin yang mengetahui lokasi makam ini.

Jeongin memang nekat mengambil jasad Seulgi dari kamar jenazah rumah sakit, lalu menguburkannya sendiri. Jeongin hanya ingin bertanggung jawab, apakah itu dilarang?

Mereka mendekati sebuah nisan yang bertuliskan,

Rest In Peace,

Kang Seulgi.

Jeongin berjongkok disamping nisan itu. Memegangnya lalu tertunduk.

"Seulgi noona. Annyeong, bagaimana kabarmu disana? Apakah disana ada malaikat yang menjagamu? Jeongin datang, noona. Noona, kau tahu? Adikmu datang dan membuatku hancur. Namun karena dia juga, aku belajar untuk bangkit dari masa lalu, dan memulai masa yang baru. Apakah noona masih mengingatku disana? Ataukah mungkin noona bertemu malaikat yang tampan lalu menyukainya? Aku tidak tahu. Jeongin hanya ingin mengatakan, semoga saja Noona memaafkan perbuatan Jeongin, yang telah membuat Noona pergi selama-lamanya."tutur Jeongin pelan.

Hyunjin tersenyum, lalu menggenggam tangan Jeongin pelan.

"Hyunjin tidak tahu siapa yang Master  tangisi, tapi Hyunjin yakin, jika Master memang dekat dengannya. Siapapun Seulgi ini, dia pasti akan memaafkan perbuatan Master, percaya sama Hyunjin."kata Hyunjin menatap mata Jeongin yang berkaca-kaca.

Tanpa aba-aba, Jeongin memeluk erat Hyunjin. Yang dibalas oleh elusan lembut disurainya.

Sementara itu, dari kejauhan...

Seorang gadis tersenyum kearah mereka dari balik pepohonan. Tubuh gadis itu perlahan menjadi transparan, sebelum sebuah suara mengagetkannya.

"Eonni!"

"Hyewon? Kau disini, sayang?"tanyanya. Sosok transparan didepannya mengangguk.

"Aku merindukanmu, Eonni."tutur sosok didepannya. "Kalau begitu, maukah kau pergi bersama eonni? Kita pergi ketempat dimana kita bisa abadi, dan kita akan selali bersama-sama."tanya gadis itu.

"Tentu! Bawa aku, eonni."tukas sosok itu.

Gadis yang lebih tua menggenggam tangan adiknya, lalu memejamkan mata. Dan perlahan-lahan, tubuh mereka mulai bersinar, hingga mereka menghilang dari dunia ini.

 Dan perlahan-lahan, tubuh mereka mulai bersinar, hingga mereka menghilang dari dunia ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
PAWS 'N CLAWS,
featuring, 스트레이키즈.
© caffxelatte.
.
.

Gue masih idup ya, jangan ngira gue udh isded.

Akhirnya gue kembali, ada yang nungguin cerita ini? Keknya gaada.

Hmm...keknya ini pertanda mau end deh.
Abis ini mau resmiin publikasi ff disebelah, sama mau bikin short ff. tenang, hyunjeong kok.

with all of my uwus. i say, see you in the next, or perhaps last chapter? uwuwuwu

paws 'n claws; hyunjeong [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang