1. Surat Misterius

7.4K 556 54
                                    

Tahun ajaran baru adalah waktu yang ditunggu-tunggu bagi siswa yang masih bernaung di bawah nama Centraour Academy. Para siswa yang beranjak naik tingkat ke yang lebih tinggi bersorak ria memasuki lapangan sekolah dengan berbagai atribut sebagai pelengkap terlaksananya masa orientasi bagi siswa tingkat Beta. Meskipun memakai atribut aneh seperti topi telinga keledai, kacamata kulit jengkol, sepatu dari tali, dan sebagainya, para siswa tetap bersemangat memulai hari yang melelahkan ini.

Berbeda dengan siswa tingkat Beta yang sangat antusias memasuki tahun ajaran baru, siswa tingkat Gama hanya berdiri lesu tanpa semangat, seakan hari ini adalah hari terburuk yang pernah dialaminya. Hal itu dikarenakan sejak dua jam yang lalu mereka terus saja mendengar celotehan para wakil kepala sekolah yang berpidato ria membicarakan hal yang sama berulang-ulang. Ditambah lagi pidato kepala sekolah yang berkepanjangan seperti menegaskan bahwa sekolah ini dipenuhi oleh para guru yang hobi berpidato dengan isi yang tak lain hanya seputar semangat menempuh tingkat Gama yang lebih ribet dibandingkan tingkat Beta.

Akademi kembali pulih setelah mengalami kehancuran akibat ulah Lithea dan pasukannya. Dibangunnya akademi kembali disokong oleh keempat raja sehingga membuat Centraour Academy yang sekarang jauh lebih indah ketimbang akademi yang lama walaupun tata letak gedung dan asrama tak berbeda dengan gedung yang lama.

Tragedi kehancuran akademi sebenarnya tak diketahui banyak orang. Namun, kabar hancurnya akademi serta adanya kejadian nahas yang menewaskan dua siswa perlahan-lahan mulai diketahui khalayak. Para siswa yang saat itu tak berada di akademi perlahan-lahan tahu kejadian nahas apa yang menimpa Aqueena dan Megha sehingga di akademi dibuat sebuah papan yang memuat berbagai foto serta kata-kata penghormatan untuk kedua siswa yang menjadi korban tragedi tersebut.

Namun ada satu hal yang tak dimengerti oleh semua orang, yaitu kenapa akademi masih berdiri di tempat yang sama dan masih dipimpin oleh kepala sekolah yang sama? Kalau kejadiannya sampai menewaskan dua orang siswa, bukankah sebaiknya para raja dan bangsawan Magical World memindahkan akademi dan mengganti pemimpinnya? Bukankah tempat yang sama bisa saja membawa petaka yang sama?

Akan tetapi, tak ada yang melakukan aksi protes terkait akademi. Semua orang di benua sihir itu masih mempercayakan anak-anak mereka untuk bersekolah di sana atas perintah keempat raja. Bahkan sistem Master of Survival masih dilaksanakan setelah kejadian yang menewaskan Rama tanpa mengganti peraturan yang memperbolehkan siswa untuk saling membunuh. Alasannya karena siswa yang menuntut ilmu di akademi akan menjadi seorang prajurit militer. Untuk itu, mereka harus dibiasakan membunuh dan melihat mayat teman sendiri sebelum memasuki area peperangan yang mempertaruhkan nyawa mereka.

Arthur dan yang lainnya, termasuk Fischer, Orlando, dan Andy, berdiri diantara anak-anak BES (Badan Eksekutif Sihir) karena mereka ditunjuk untuk menjadi panitia pelaksanaan masa orientasi. Rhein masih setia menjadi ketua dan Adrian masih betah medampinginya. Para siswa yang telah berganti nama menjadi mahasiswa masih setia memilih Rhein sebagai penanggung jawab organisasi sihir bagi mahasiswa. Karena ketegasan dan tanggung jawabnya, Rhein selalu dipercaya untuk menjadi pemimpin.

Berdiri mendengarkan pidato Mr. Hawort yang mungkin saja takkan berhenti sebelum matahari berada di atas puncak kepala, Orlando tak hentinya merutuk sejak dua jam yang lalu karena sejak tadi dia berusaha mati-matian menahan kencing dan sampai sekarang dia belum berani ke toilet untuk sekedar melepas urin yang memenuhi kandung kemihnya. Semua yang berada di sekitarnya ikut risi melihat tingkahnya. Untung saja Mr. Hawort tak terlalu memperhatikan mereka sehingga mereka bebas mengobrol meskipun dengan berbisik.

"Sebaiknya kau ke toilet dulu!" Fischer memberi saran. Dia sedikit kasihan melihat wajah Orlando yang telah memerah seperti tomat terlanjur matang.

"Kau pikir Mr. Hawort akan membiarkanku? Dia lebih suka melihatku menderita daripada memberiku izin," maki Orlando begitu kesal. Dia lebih baik menahan kencing dibanding harus berdiri dan menjadi sorotan semua orang. Kalau hanya menjadi sorotan semua orang Orlando tak mengapa, karena dia sudah terbiasa. Berwajah tampan memang selalu menjadi sorotan, jadi untuk apa diambil pusing. Namun lain halnya ketika menjadi sorotan saat Mr. Hawort sedang mengumandangkan pidatonya, karena Mr. Hawort akan bereaksi untuk mempermalukannya di depan umum.

The Magic Stone: Red PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang