21. Oliver

3.3K 294 95
                                    

Mana yang mendesak gw buat up 😠 jangan sampe nggak komen sama nggak ngasih vote. Kalo mau gw tetap up kasih gw dukungan.

Nih kelanjutannya





👇👇👇


Fischer dibuat tak mengedipkan mata melihat Aqueena menusuk jantung Arthur dengan kedua tangannya. Tak tahu kenapa, tiba-tiba saja kuku jari Aqueena memanjang hingga membuat gadis itu mampu merembaskan darah dari tubuh Arthur. Dada Fischer bergemuruh menyaksikan Aqueena, namun Fischer tak bisa menghentikannya karena tiba-tiba saja seluruh tubuhnya mendadak keram. Fischer merasa darah yang berada di dalam tubuhnya tak mengalir seperti biasanya.

Ketika Aqueena menarik kedua tangannya dari jantung Arthur, gadis itu mendadak terjatuh di lantai. Dan seketika itu, Aqueena tak sadarkan diri. Bertepatan dengan jatuhnya Aqueena, keram pada tubuh Fischer mendadak hilang.

Fischer segera berdiri dan melihat keadaan Arthur. Dada Arthur menganga lebar, membuat Fischer tak kuasa menyaksikannya. Fischer beralih pada Aqueena yang tak sadarkan diri. Bergegas, lelaki itu membopong Aqueena dan membaringkannya di sofa.

Fischer kebingungan, dia tak tahu apakah dirinya harus menolong Arthur atau Aqueena. Namun yang jelas untuk saat ini Fischer harus memanggil Mr. Sanders.

Bertepatan dengan Fischer yang membuka pintu keluar ruangan, Mrs. Evana berada di depan pintu. Fischer dapat sedikit menghela napas lega, namun dadanya masih tak karuan lantaran dirinya adalah satu-satunya saksi mata atas apa yang dilakukan Aqueena.

"Nyonya..." suara Fischer enggan keluar. Fischer berusaha menghilangkan sesak agar dirinya dapat berbicara normal. "Arthur.... Aqueena..."

"Ada apa? Kenapa dengan mereka berdua?" Mrs. Evana ikut tak karuan, namun segera masuk ke dalam ruangan untuk melihat sendiri apa yang terjadi dengan Arthur dan Aqueena.

Seperti yang dilihat Fischer, begitulah yang disaksikan Mrs. Evana ketika masuk ke dalam ruangan. Dada Arthur masih terbuka lebar. Hal itu sontak membuat Mrs. Evana syok.

"Apa yang terjadi?" Mrs. Evana panic. "Apa yang terjadi dengan Arthur?"

Dengan napas sesak, Fischer menjawab seperti yang dilihatnya.

Mrs. Evana dibuat terkejut. Pasalnya belum pernah ada kasus seperti ini. Mrs. Evana berusaha menangani Arthur meskipun tahu lelaki itu sudah tak bernyawa. Sementara Fischer berusaha untuk membangunkan Aqueena.

Namun di sini, Mrs. Evana menemukan hal yang janggal. Mrs. Evana tahu sejak seminggu yang lalu jantung Arthur sudah tak berfungsi. Akan tetapi, ketika menyaksikan dada Arthur yang terbuka menampilkan keadaan jantungnya, Mrs. Evana melihat dengan jelas bahwa jantung Arthur berdetak sebagaimana manusia hidup. Hal ini membuat mata Mrs. Evana melotot.

Mrs. Evana berusaha mengirimkan pesan pada Mr. Sanders melalui telepati. Dan seketika, pria tua itu sudah membuka pintu ruangan.

"Apa yang terjadi?" Mr. Sanders melotot ketika menyaksikan dada Arthur yang terbuka lebar.

"Jantungnya berdetak!" ucap Mrs. Evana dengan lantang.

"Siapkan alat jahitan sekarang juga!"

Mr. Sanders segera melakukan pertolongan pertama yang bisa dilakukannya, yaitu dengan terus mempertahankan jantung Arthur agar tetap berdetak. Sesaat kemudian Mrs. Evana kembali dengan membawa seperangkat alat jahit medis serta telah memakai pakaian operasi.

Mr. Sanders dan Mrs. Evana berusaha menjahit dada Arthur yang terbuka. Sementara itu, Fischer masih berusaha keras membangunkan Aqueena. Wajah gadis itu begitu pucat, bahkan denyut nadinya juga melemah. Fischer sangat takut jika terjadi sesuatu pada Aqueena.

The Magic Stone: Red PearlWhere stories live. Discover now