Hello

12.9K 673 45
                                    

Hari ini usiaku genap 20 tahun yang juga bertepatan dengan hari pertama kuliah di semester 5. Kata kebanyakan orang, masa perkuliahan itu masa-masa transisi di mana sifat remaja kita akan mulai terkikis karena masuk ke babak baru sebagai orang dewasa. Dan aku selalu berdoa kalau di setiap prosesnya aku bisa menghadapi dengan baik.

Oh iya, untuk kalian yang mungkin sudah lupa, namaku Tania Gemma Karindra. Aku anak pertama dari 2 adik kembar laki-laki, Tyo dan Dyo. Sekarang aku masih sama seperti dulu, tinggal di Jakarta bersama keluargaku, kecuali Kak Gista yang sudah pulang ke rumahnya karena sudah lulus kuliah 1.5 tahun lalu.

"Kakak hari ini berangkat jam berapa?" tanya Bunda yang sedang menyiapkan bekal sarapan untukku.

"Ini aku lagi siap-siap Bunda," jawabku sembari bercermin.

Ketika aku keluar dari kamar, Bunda menatapku dari atas hingga bawah. Bunda tersenyum.

"Anak Bunda sudah semakin besar ya. Rasanya baru kemarin Bunda lihat kamu lagi buru-buru iket tali sepatu dengan rambut dikuncir 6. Eh sekarang Ketan-nya Bunda sudah makin dewasa dan cantik, Bunda jadi berasa makin tua deh nih," ucap Bunda sambil bercanda.

"Iiihh Bunda, waktu itu kan aku hari pertama masuk SMA. Hehe Bunda gak tua kok, malah makin cantik, tuh Ayah aja sampe kesemsem gitu daritadi lihatin Bunda," kataku sembari melirik Ayah.

"Iya dong Tania, makanya Ayah betah lama-lama di rumah," sahut Ayah.

"Duh ini anak sama ayahnya sama aja ya. Ayah bukannya buru-buru sana ke kantor, Ketan juga nih. Kamu mau naik angkot atau dijemput sama Reno?" tanya Bunda lagi.

Tok..tok..tok...

"Assalamu'alaikum, Tania?" tiba-tiba seseorang dengan suara familiar mengetuk rumah.

"Walaikumsalam. Nah, tuh baru diomongin udah dateng hehe. Aku berangkat dulu ya Bunda, Ayah," lalu aku menyalimi tangan kedua orangtuaku.

Bunda ikut mengantarku ke depan dan sudah ada Reno yang kemudian menyalimi tangan Bunda.

"Berangkat dulu ya Tante, assalamu'alaikum," Reno pamit.

"Iyaaa, hati-hati yaaa, walaikumsalam," sahut Bunda.

Reno memberikan helm padaku. "Nih helm kamu, dipake ya jangan sampe engga."

"Hehe iya Tuan Renoooooo."

Dan kami berangkat ke kampus berdua seperti biasa.

Oh iya kenalkan, Moreno Ardiansyah ini adalah pacarku. Kami sudah menjalin hubungan sejak satu tahun lalu. Ya, setelah ditinggal oleh cinta pertamaku dulu, Kak Retta, hingga aku lulus SMA dan masuk kuliah, aku sungguh berusaha keras membuka hatiku lagi untuk orang lain. Jujur saja, tidak ada satu pun perempuan selain Kak Retta yang aku suka. Dan pada akhirnya, hatiku terbuka untuk Reno.

Sesampainya di kampus.

"Ren, kenapa tiba-tiba semalem bilang mau jemput aku? Padahal kan kelas kamu baru nanti sesi 2. Kamu masih bisa jalan dari rumah jam 10," tanyaku ke Reno sambil berjalan menuju kelasku.

"Ya gak apa-apa, aku mau jemput kamu," jawabnya sambil tersenyum.

Salah satu hal yang aku suka dari Reno, dia tidak gombal seperti kebanyakan cowok lainnya. Dia gentle dan selalu memperlakukanku dengan baik. Dan satu lagi, dia sangat menghormati wanita.

Aku membalas senyumnya. "Terus kamu nunggu kelas mau ke mana?"

"Emmm, paling ke kosan Edo numpang tidur bentar hehe."

"Yaudah, nih kamu sarapan bekal aku ya."

"Kok kasih ke aku? Ini kan buat kamu."

"Aku udah sarapan tadi di rumah, nih kamu makan ya," dalihku.

Reminisce 2.0Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ