Membawa

4.2K 554 131
                                    

Tania's Pov

Rumah mulai sepi tetapi masih ada beberapa tetangga dan keluarga yang mengaji di ruang tengah. Malam ini Bunda tidur bersama Tyo, Dyo, dan Tante Tari.

Sedangkan di kamarku ada Kak Gista, Rani, dan Nala. Aku tidur bersampingan dengan Kak Gista. Rani dan Nala di kasur bawah dan sepertinya mereka sudah tertidur.

"Tan, gimana perasaan kamu sekarang?" Tanya Kak Gista dengan pelan.

"Sedih Kak, terlalu cepat Ayah pergi ninggalin aku," jawabku sambil menatap langit kamar.

"Allah sayang sama Ayah. Pasti di sana Ayah udah tenang."

"Iya Kak amiiin. Sebenarnya apa yang terjadi sama Ayah? Kenapa tiba-tiba kena serangan jantung?"

"Bunda kamu cerita, kata orang kantornya Ayah, tadi pagi Ayah kelihatan pucat dan sempat pusing. Lalu abis makan siang, tiba-tiba Ayah sesak nafas dan jatuh dekat meja kerjanya. Pas dibawa ke rumah sakit, Ayah meninggal di jalan. Dokter bilang ada penyumbatan pembuluh darah, jadi darah yang mengalir ke jantung gak sempurna. Penyebabnya banyak, bisa dari rokok, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan lainnya," jelas Kak Gista.

"Selama ini Ayah rajin olahraga tapi ya itu, kebiasaan merokoknya yang susah dikurangin. Padahal udah diomelin sama Bunda berkali-kali," sahutku.

"Yaudah, kamu udah ikhlas kan Tan?"

"Iya Kak, Insha Allah aku udah ikhlas. Cuma aku kepikiran gimana setelah ini. Bunda kan ibu rumah tangga, selama ini Ayah yang cari nafkah."

Kak Gista mengubah posisinya menghadapku. "Nanti masalah itu, pasti akan dimusyawarahkan sama keluarga besar. Yang penting sekarang, kamu harus tetep fokus kuliah ya kan semester depan udah skripsi."

"Iyaaa Kak."

Drrttt...drrtttt

Ponselku bergetar dan ada muncul nama Kak Retta di layar.

"Angkat gih," ucap Kak Gista lalu aku langsung mengangkat telponnya.

"Halo Kak?"

"Halo Tan. Udah tidur?"

"Baru mau Kak, ini udah di kamar. Kak Retta udah sampe rumah?"

"Iya udah, 5 menit yang lalu aku sampe. Emmm, yaudah kamu jangan begadang ya."

"Iya Kak. Kakak juga ya."

"Iya Tan. Oh iya, emmm besok kayaknya aku baru bisa datang ke rumah sorean gak apa-apa ya? Soalnya ada urusan yang lumayan urgent harus aku handle dulu."

"Oh iya, gak apa-apa kok Kak. Aku malah gak enak sama Kak Retta karena udah ngerepotin dan bikin kakak capek seharian ini."

"Repotin apa sih? Aku gak merasa repot kok dan aku juga gak capek. Kamu istirahat sekarang ya. Salam sama Gista. Jangan lupa baca doa dan kirimin Al-Fatihah untuk Ayah."

Aku tersenyum mendengar suaranya. Kak Retta selalu bisa menenangkan hatiku.

"Iya Kak Retta. Makasih ya Kak, kakak juga istirahat."

Reminisce 2.0Where stories live. Discover now