Posessive Doctor

Ni Juu Go - Give Me Love

Play to mulmed 👆
Ed Sheeran - Give Me Love

🍂

🍂

🍂

Rayhan merenung di balkon kamarnya.

Ini berat untuknya.

Sangat.

Bahkan ia tak menghadiri acara pertunangan Rachel pagi tadi. Dengan alasan ia tak bisa hadir, ada rapat BEM yang mendadak. Padahal itu hanya alibi untuk menutupi bagaimana hancurnya perasaanya saat ini. Ia juga tahu pasti mengecewakan Rachel, bagaimana pun mereka sudah lama mengenal dan cukup dekat.

Dari Adel ia tahu bagaimana proses acara tadi. Bahkan Adel mengatakan ia banyak melihat cowok-cowok tampan. Oh jangan lupakan bagaimana caranya menceritakan tersebut dengan menggebu-gebu.

Tapi tak lama dari itu Adel mengomel padanya karena berusaha mengalihkan pembicaraan. Harus Rayhan akui bahwa Adel tak semudah itu untuk di bodohi. Ia harus menahan rasa sakit di telinga mendengar ocehannya selama hampir sejam.

"Seharusnya kamu datang, Ray. Di sini tuh banyak cewek-cewek cantik, seksi lagi." begitu katanya.

Kembali ke Rayhan. Ia menatap langit malam lewat balkon kamarnya. Tak ada bintang yang bertaburan. Sama seperti hatinya. Kosong dan hampa.

Lagi-lagi ia harus merelakan seseorang yang ia cintai pada orang lain. Tak bisakah ia di lihat barang sebentar saja? Setidaknya berikan ia kesempatan untuk memulai, tapi ini belum juga ia memulai, harus mundur duluan.

"Ra, aku tahu ini nggak pantas, tapi apa boleh aku tetap cinta sama kamu?" gumamnya lirih.

Menghela napas kasar, ia menunduk seraya memegang dadanya.

"Sakit, Ra. Tapi aku nggak mau jadi penghalang untuk kalian." ujarnya pelan. "Aku harus mengikhlaskan kamu. Walaupun ini semua berat, asal kamu bahagia dengan Dokter Dave, aku ikhlas. Karena melihat kamu bahagia aku juga ikut bahagia."

Satu tetes jatuh di pipinya.

Runtuh sudah pertahanan Rayhan selama ini. Ia menangis. Menangisi gadis yang ia cintai sejak pertama kali bertemu saat Ospek.

Biarkanlah malam ini adalah malam ia menyerahkan seluruh perasaannya pada seorang gadis yang dingin dan tak peka. Tapi esok ia harus kembali bangkit dan bisa melupakan Rachel.

Dalam hidup Rayhan ia tak ingin menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan. Ia tak ingin mencintai seseorang yang telah menjadi milik orang lain, apalagi Dokter David. Ia kalah jauh dibanding Dokter David.

"Semoga kamu bahagia, Ra."

🍂

🍂

🍂

Rachel sudah rapih dengan baju kaos kebesaran berwarna abu-abu dengan celana jeans biru muda. Dan tas slingbag berwarna hitam yang memyampir di bahunya.

"Lho kamu mau ke mana, Dek?" tanya Hana begitu keluar dari dapur.

Rachel menoleh dan menghampiri Bunda-nya.

"Rara pengen cek-up ke Dokter Juna, Bun."

"Sama siapa?"

"Sendiri."

Hana menggeleng. "Kamu sama Bang Daffa aja, ya?"