San Juu Nana - The Accident (2)

33.4K 1.5K 13
                                    

Siapin hati dan mental karena part ini adalah part terpanjang!

3.900 word!!!

Happy reading 💋

🍂

🍂

🍂

Sejak kepulangan-nya secara tiba-tiba Rachel tak pernah keluar dari kamar. Ia lebih banyak diam dan tak ingin bertemu siapa saja. Bunda dan Ayah jadi khawatir melihatnya.

Daffa sendiri hanya bisa diam dan tak bisa berkata-kata. Setelah kemarin ia menenangkan Rachel, ia membujuknya sampai malam agar jujur apa yang sebenarnya terjadi. Dan usaha Daffa tersebut berhasil, dengan tersendat-sendat berbicara, Rachel akhirnya menceritakan semuanya. Tanpa terkecuali. Air matanya pun tak berhenti mengalir juga sekujur tubuhnya yang gemetar saat mengingat peristiwa menjijikkan tersebut. Ia bahkan sempat meraung dalam dekapan Daffa.

Setelah Rachel sendikit lebih tenang, alarm di kepalanya langsung muncul. Buru-buru Daffa ke dapur mencari kotak obat. Ia mengubrak-abrik mencari sesuatu hingga akhirnya ia mendapat kan sebuah pil obat.

Menatap sekali lagi, pil obat dalam genggaman tangannya ia langsung menghampiri Rachel setelah sebelumnya mengambil segelas air putih.

"Kamu minum ini, Dek." ucapnya dengan wajah yang kusut.

"Ini apa, Bang?" tanya Rachel bingung saat Daffa menyodorkannya satu butir pil.

"Pil pencegah. Udah nggak usah nanya, kamu langsung minum." pintanya.

Tak ingin membantah akhirnya Rachel meminum pil itu tanpa tahu apa kegunaannya.

Daffa tak ingin masa depan adiknya semakin hancur. "Maafin Abang, Dek." batinnya sembari mengelus puncak kepala Rachel.

Hati Daffa begitu hancur. Ia merasa gagal menjaga adiknya. Ia merasa gagal menjadi abang yang bertanggung jawab menjaga dan melindungi satu-satunya adik perempuannya. Ia merasa telah dibohongi dengan pria yang selama ini begitu ia percaya menjaga dan melindungi Rachel, malah membuat adiknya itu menjadi seperti ini.

Ia ingin menceritakan semuanya sama kedua orang tuanya dan abangnya yang lain. tapi Rachel melarangnya. Ia sudah berjanji tak menceritakan masalah ini pada siapapun. Tapi di lain sisi ia tak bisa membiarkan masalah ini larut, apalagi menyangkut adik yang paling ia sayang. Pria itu harus mendapatkan hukuman. Biar bagaimanapun ini adalah kasus pelecehan seksual. Ia tak akan membiarkan pria itu bebas. Ia akan mengatakan semuanya pada Damar.

Iya. Dia harus menceritakan semua ini pada Damar terlebih dahulu.

Tapi akhir-akhir ini Damar tampak sibuk, tak jarang Damar pulang hingga larut malam karena harus lembur untuk membaca kasus-kasus para klien-nya.

Melirik jam yang tertempel di dinding menunjukkan pukul sepuluh malam. Sepertinya ia akan menceritakan ini besok saja. Tak ada tanda-tanda kepulangan Damar. Jadi ia memutuskan untuk beranjak dari ruang tamu.

Ia butuh waktu sendiri untuk menyelesaikan masalah ini. Rachel sudah makan dengan paksaan ia akan menceritakan pada yang lain. Kedua orang tuanya semakin heran dengan sikap anaknya. Begitu juga dengan Randy yang terus bertanya dengannya tapi Daffa hanya menjawab tak tahu.

🍂

🍂

🍂

Pagi harinya pukul sembilan Daffa baru selesai mandi. Ia langsung ke dapur menyiapkan sarapan untuk Rachel. Ia tahu adiknya itu tak keluar dari kamar sejak kemarin. Makanya itu hari ini ia bangun lebih cepat.

Posessive DoctorWhere stories live. Discover now