San Juu Ichi - Holiday (2)

29.5K 1.6K 33
                                    

Warning!!!
Typo bertebaran!

Follow Instagram :
@alfionitaviny
@real_rinaihujan

Happy reading kesayangan akoeh 😘

🍂

🍂

🍂

Seusai makan malam bersama, saat kedua orang tuanya pamit duluan ke kamar, empat bersaudara itu masih duduk di meja makan.

Randy sedang memakan buah apel, Daffa memakan coklat yang ia ambil di kulkas entah milik siapa dan Rachel meminum susu putih-nya.

Melihat ketiga adiknya itu sibuk dengan makanan dan minuman masing-masing, Damar berdehem membuat ketiga serentak menoleh kearahnya.

"Ra kamu masih libur kan?" tanya Damar.

"Iya, Bang. Kenapa?" balas Rachel.

"Kapan kamu masuk?"

"Sekitar bulan maret."

"Masih lama. Sekitar sebulan lebih?" Rachel mengangguk mengiyakan.

Sementara kedua orang yang hanya diam sedaritadi menunggu apa yang ingin di bicarakan oleh abang tertuanya. Soalnya saat mereka ingin ke kamar tadi, Damar menahan ketiga adiknya dengan alasan ingin berbicara. Jadilah mereka sekarang di sini, duduk di ruang makan.

"Yaelah Abang mau bicara apa emang? Aku mau ke kamar nih." protes Daffa melihat abangnya terlalu lama berbasa-basi."

Randy menggeplak kepala Daffa sampai adiknya itu meringis dan mengomel pelan.

Damar hanya menggelengkan kepala dan manatap mereka satu persatu.

"Abang ambil cuti seminggu." bukanya dengan raut wajah serius.

"Lah terus apa hubungannya sama kita?" sanggah Daffa tiba-tiba memotong pembicaraan Damar.

Pletak.

"Aw, sakit Bang!" sungutnya begitu mendapat hadiah geplakan, lagi. Dari Randy yang duduk di sampingnya.

"Bang Damar belum selesai ngomong main potong aja!" sahut Randy sebal melihat adiknya itu yang sangat bawel.

"Ya kalau mau ngomong gitu juga nggak perlu pukulin kek gini! Aku kan mau ke atas!" ia mengusap-ngusap kepalanya yang sudah dua kali dapat hadiah cantik dari tangan abang keduanya.

Damar dan Rachel menghela napas melihat pertikain kedua saudaranya.

"Mau ngapain?" tanya Randy curiga.

"Mau berak!" ucap Daffa asal.

"Bego! Mau berak ya di kamar mandi!"

"Suka-suka aku dong!"

"Idiot!"

"Gila!"

"Dasar adik durhaka!"

"Dasar Abang laknat!"

Mata Randy melebar tatkala Daffa terus saja membalas ucapannya. Apalagi ucapan terakhir Daffa yang sangat keterlaluan.

"Udah berani sama Abang?" bentak Randy bangun dari duduknya.

"Ya Abang duluan yang mulai!" bela Daffa ikut bangun dari duduknya dan beringsut ke Rachel mencari perlindungan dari amukan Randy, kalau-kalau si pria tampan itu ingin menghajarnya.

"Kamu-"

Brak.

Ucapan Randy terpotong dari gebrakan meja yang dilakukan oleh Damar. Ia menatap tajam kearah dua adiknya itu yang tak bisa pernah akur.

Posessive DoctorWhere stories live. Discover now