San Juu Hachi - He's Back

33.7K 1.6K 23
                                    

Play to mulmed 👆
Pledge - The GazettE 🎵

🍂

🍂

🍂

Semua orang di dalam villa panik. Sebab hari sudah gelap, tapi tak ada tanda-tanda kepulangan Rachel. Sejak siang tadi hingga sekarang hari sudah malam, ia juga pulang kembali. Semua orang khawatir terjadi sesuatu kepada Rachel.

Damar bersaudara uring-uringan sejak tadi sama halnya dengan David yang terus mondar-mandir sembari menempelkan telepon di telinganya. Ia terus mencoba menghubungi nomor ponsel Rachel, tapi puluhan kali pun ia coba tetap tak mendapat jawaban. Hanya suara dering atau suara operator yang menjawabnya.

Sementara yang lain juga merasakan hal yang sama. Terutama Adel dan juga Rayhan. Karena tak biasanya sahabatnya itu tak kunjung pulang saat habis jalan-jalan sebentar.

"Dek, kamu dimana sih." gumam Damar lirih.

Mereka semua sudah berpencar mengelilingi semua isi villa, tapi tetap saja tak ada.

"Kamu inget Rachel bilang apa waktu mau keluar, Kak?" menyerah, akhirnya David menyimpan ponselnya dan bertanya kepada Sarah yang ikut khawatir di samping Juna.

Ia ragu, tapi akhirnya mengatakannya. "Seingat aku Rachel tadi bilang mau keluar cari udara segar."

David dan ketiga abangnya berpikir. Di ruang tengah villa keluarga Adhitama semua berkumpul untuk mencari Rachel.

Tiba-tiba suara David membuat semua orang di sana menoleh kearahnya. "Danau." katanya singkat namun ketiga abang Rachel paham dengan maksudnya.

Sontak saja keempat pria tampan itu langsung berdiri dan beranjak dari sana, diikuti oleh yang lainnya. Sarah dan Adel juga ikut tapi mereka tak diizinkan oleh Juna.

Juna menahan bahu istrinya itu. "Kamu di villa aja ya sama Adel nunggunya. Biar kami aja yang cari Rachel."

"Iya udah, kamu hati-hati ya honey." ucapnya yang diangguki oleh Juna sebelum mengikuti yang lain meninggalkan villa.

Hanya butuh beberapa menit akhirnya mereka sampai juga di danau buatan belakang villa keluarga Adhitama. Karena pencahayaan yang minim, mereka menggunakan flashligt dari ponsel masing-masing.

"Rara, kamu dimana?" teriak Daffa sembari menyoroti sekelilingnya menggunakan flashligt ponselnya.

"Rachel! Kamu dimana, Dek?" Damar ikut berteriak.

"Jani! Kamu dimana?" David berjalan sedikit cepat menyusuri setapak demi setapak.

Mereka semua terus mencari Rachel sembari menyuarakan namanya berulang kali.

Tapi nihil, Rachel tak jua ada di sini.

"Mungkin Rachel nggak di sini, Bang." ujar Bimo pada Dokter Juna.

Juna mengiyakan dalam hati sebab tak ada tanda-tanda keberadaan-nya di sini.

"Rachel! Kamu dengerin aku?" teriak Rayhan.

"Rara, kamu dengerin Abang?" Randy ikut berteriak.

David berada paling depan, ia menyusuri sekelilingnya dengan bantuan cahaya dari ponsel. Saat ia akan melangkah lagi, ia menginjak sesuatu. Ia mengarahkan flashlight ke bawah, menyenteri benda yang ia injak. Menunduk dan memungut benda itu, dan betapa terkejutnya ia saat mendapatkan gelang yang ia berikan pada Rachel kemarin.

Berdiri tegak, ia berteriak memanggil yang lain. Mereka yang dipanggil langsung menghampiri David saat mendengarnya berteriak.

"Kau kenapa?" kata Juna khawatir mendengar adiknya itu berteriak.

Posessive DoctorWhere stories live. Discover now