2. Save Me

455 86 225
                                    


Jangan lupa muter Mulmed sambil ngebaca,biar tambah seru+baper👆

Warning!
Part ini punya 2900+++ kata. Jadi jangan bosen bacanya sampe habis. Soalnya semua bagian ini penting. Dan part ini adalah awal dari segala konflik yang bakalan muncul di ff ini.

...

Chaeyeon pov~

Ini adalah hari kedua ku di Korea. Di hari pertama aku tidak sempat berkeliling untuk melihat sekitar komplek rumah ini. Karena tubuhku begitu lelah.

Minggu pagi ini aku berniat untuk berkeliling menggunakan sepeda hanya untuk melihat bagaimana lingkungan sekitarku.
Jika di New York setiap Minggu, banyak anak-anak bermain.
Bermain sepeda, sepak bola di taman, dan aktivitas lainnya.
Bahkan mereka yang berkencan pun bertemu di taman sekitar komplek rumah ku dulu.

Aku rasa tidak ada bedanya dengan di New York. Disini juga sangat ramai.
Bahkan yang berkencan pun lebih banyak dari perkiraanku.

Lalu bagaimana denganku?
Ya, aku solo. Kkkk.. I love my self. Itu motto hidupku.
Selama tujuh belas tahun ku hidup. Aku tidak pernah memikirkan untuk jatuh cinta pada seseorang. Aku hanya jatuh cinta pada diriku.

Aku punya sahabat di New York, namanya Stefy. Dia memiliki kekasih, tapi dia tidak bahagia sama sekali. Dia selalu datang padaku untuk mencurahkan isi hatinya. Dia sering menangis. Aku minta Stefy untuk meninggalkan kekasihnya itu, tapi dia mengatakan "i love him so much Yeoni"
Yeoni adalah panggilanku di New York. Karena Chaeyeon terlalu susah diucapakan menurut Stefy.
" i love him so much". Aku sangat tidak suka mendengar hal itu. Apalagi mendengar dari Stefy. Yang ku tahu, cinta akan membuat kehidupan mu berwarna-warni. Bukan menjadi hitam.

Dia terlihat begitu tersiksa.
Tapi percuma saja memberi nasehat kepada orang yang sedang jatuh cinta bukan?

Bukankah kalian merasa bodoh jika sedang jatuh cinta?

Akhh, maafkan aku jika kalian tersinggung. Tapi pilihan terbaik dihidupku adalah "cintai dirimu sendiri, bahagiakan dulu dirimu. Jika berhasil, silahkan saja jika kalian mau membahagiakan orang lain. " itu prinsipku.

Mungkinkah terdengar egois?
Sungguh aku tidak peduli.

Jika membicarakan cinta, aku hanya percaya pada cinta eomma dan daddy.
Tidak pada cinta yang lain.

Tiiiit tiiiiiit (suara klakson mobil)

"YAA! KAU SEHARUSNYA TIDAK BERHENTI DITENGAH JALAN" teriak seseorang yang membuat lamunanku buyar.

Aku menoleh ke sumber suara "aduuh, sudah berapa lama aku berhenti ditengah jalan seperti ini. Aissh" batinku

"Ah, maaf, maaf" tukasku sembari memindahkan sepedaku ke pinggir jalan.

Mobil itu pun melaju, dan yang menyetirpun menatap sinis padaku.

"aish, aku kan sudah minta maaf. Kau tidak perlu menatapku sinis seperti itu. Namja menyebalkan" batinku

Setelah mengalami kejadian yang membuat mood ku hancur pagi ini aku memutuskan untuk kembali.

Cahaya matahari mulai utuh menampakkan diri. Semakin panas, kebetulan saat ini adalah pertengahan tahun.

Musim panas dan musim hujan akan terjadi di pertengahan tahun ini.

Aku pun mulai mengendarai sepedaku.

SCENERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang