5. Meet I

184 44 41
                                    

Warning!

Part ini terdiri dari 1300++ kata ya. Gak panjang panjang bgt ko.. Jadi kalian wajib baca sampe akhir. Soalnya nanti di part selanjutnya bakalan ada "konflik" yg berawal dari part ini
(ah aku nya malah spoiler wkwkw 😂)

Silahkan ditonton trailer yang udh aku sediain sebelum ngebaca ⤵

Ps. : setelah menonton trailer, silahkan putar Mulmed yang udah aku sediain seperti part sebelumnya. Biar tambah seru dan gak bosen ngebaca part ini.

Mari membaca⤵

Chaeyeon pov~

"semoga saja tidak ada salah satu dari mereka yang akan membunuhku" batinku
...

"wahhh, Chaeyeon-ie" sambut Lily pagi ini.

"Lily, kau jangan salah paham" tukasku sembari masuk ke dalam kelas dengan langkah kaki cepat.

Tidak hanya penampakan Lily yang meledekku pagi ini, tetapi ada satu kejutan lagi yang tidak pernah kuharapkan.

Tiba-tiba ada seorang namja yang menahan langkahku dengan menutupi jalanku. Dia menatapku tajam.

"maaf, kau sedang menghalangi jalanku?" tanyaku kembali menatapnya heran.

"sepertinya kita pernah bertemu" jawab namja aneh ini.

Aku merasakan suasana didalam kelas ini berubah. Tidak ada suara lain selain suara berat si aneh ini. Aku melirik setiap sudut kelas. Semua murid sedang memperhatikan kami.

"aku tidak pernah melihatmu sebelumnya" jawabku jujur

"aah aku baru ingat. Kau wanita aneh yang menghentikan sepedamu ditengah jalan itu kan? Yang menghalangi jalanku saat itu" tukasnya ( bagian ini terdapat pada Part 2 Save Me )

"jadi namja ini yang membuat mood ku hancur saat itu? Ha? Wanita aneh? Dia pandai sekali menghancurkan moodku." batinku

"wanita aneh? Apa aku tidak salah dengar? " tanyaku meyakinkan pendengaranku.

Dia pun menggeleng lalu berkata
"kau tidak salah dengar"

Aku melirik papan namanya.

"ooh, Kim Taehyung. Jadi itu alasan mengapa dia menatapku saat dikantin waktu itu? Hmm jadi waktu itu dia mau meyakinkan dirinya bahwa wanita yang dia anggap aneh itu adalah aku?" batinku lalu mengangguk-angguk.

"Kim Taehyung-ssi. Kau yang aneh. Aku sudah meminta maaf waktu itu. Tapi kau malah menatap sinis padaku." jawabku mempertegas bahwa dia yang aneh bukan aku.

"mwo? Aku aneh? Kau itu yang aneh. Hanya orang aneh yang berhenti ditengah jalan seperti itu" jawabnya tidak mau kalah.

Entah kenapa ingin rasanya aku memukul kepalanya. Agar namja ini bisa berpikir lebih jernih lagi.
Hanya karena aku berhenti ditengah jalan saat itu, dia malah memperbesar masalah. Anak-anak sekali.

SCENERYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora