03

9.2K 372 1
                                    

"Ngantik kuy" ajak Mey pada Leya dan Keyna.

"Kalian duluan aja, gue mau ke toilet dulu bentar" balas Ley.

"Temenin kagak?" tawar Keyna sambil memasang wajah tak berdosanya itu.

"Key... Gue udah gede jadi nggak perlu dianterin lagian gue juga hafal letak toiletnya itu dimana,  jadi kalian tenang aja Leya nggak bakalan kesesat sampai tak tahu arah jalan pulang" balas Ley panjang sambil bersenandung dikalimat akhir.

"Najiss alay lo Ley, yaudah kita duluan.. Lo jangan lama-lama" kata Mey.

"Iya iya ah, bawel amat sih, udah sana buruan sekalian pesenin kek biasanya, jus melon sama mie bakso" Keyna dan Meh lebih memilih meninggalkan Ley sendiri tanpa menjawab ucapannya tadi.

"EH KUTIL ONTA?! KALIAN MASIH BISA DENGER GUE KANN?!!" teriak Leya karna jarak mereka sudah lumayan jauh, Mey dan Keyna lebih memilih mengacungkan jari tengah mereka, sedangkan Leya terkekeh melihat kelakuan kedua sahabat gesreknya itu.

Leya berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka dan membenarkan rambutnya yang agak berantakan itu.

"Duhh gara-gara pak Budi kulit Ley jadi lebih item kan sekarang, bodo lah ntar Ley ajak Mey sama Key berendam air formalin aja kayak di webtoon siapa tau kan ntar Ley jadi tambah cantik" kata Leya pada pantulan wajahnya di cermin.

Setelah selesai dengan urusannya Ley langsung bergegas menuju kantin untuk menyusul kedua sahabat laknatnya itu, sepanjang koridor hampir semua menyapa Leya, apalagi kaum laki-laki tak heran jika sekarang Leya membawa beberapa bucket bunga dan juga beberapa coklat hasil dari pemberian para fens nya.

"LEYA?!!" teriak seseorang, Leya yang merasa namanya dipanggil pun akhirnya menoleh.

"Oh hayy? Kenapa?" tanya Leya bingung.

"Ini tadi gue beliin lo minuman, lo haus kan dari tadi kan lo berjemur dilapangan" kata lelaki tampan yang tak lain adalah Anton dan kedua sohibnya, Riko dan Vyo.

"Kalian murid baru di kelas gue kan?" tanya Leya.

"Hehe iya, lo udah tau nama kita kan?" tanya Riko.

"Iya udah"

"Ini" kata Anton sambil menyodorkan sebotol air mineral yang ia beli tadi.

"Makasih ya, Ley jadi ngrepotin" balas Leya dengan wajah cengengesan.

"Enggak sama sekali kok, anggep aja ini salah satu bukti kalo gue beneran suka sama elo" kata Anton.

"Sa ae lo, kalo becanda jangan berlebihan" balas Leya.

"Gue seriusan gue suka sama lo Ley" kata Anton dengan tatapan lucunya.

Leya melongo tak percaya, namun dengan cepat ia membuyarkan rasa kagetnya itu.

"Tapi gue enggak, udah ya gue mau ke kantin dulu, sekali lagi makasih buat minumannya" balas Leya lalu pergi meninggalkan Anton, Vyo, dan Riko.

"Terus berjuang" suport Riko dengan menepuk pelan pundak Anton.

"Kelas yukk" ajak Vyo lalu dibalas anggukan dari kedua sohibnya.

Dikantin~

"Sayy haii helioo" kata Leya setengah teriak saat sudah menemukan letak meja kedua sahabatnya itu.

"Hello kalik Ley bukan helio" kritik Mey tanpa menoleh kearah Leya.

"Suka-suka gue lah, mulut-mulut Ley" balas Leya lalu duduk dikursi sebelah Keyna.

"Lo ngapain duduk sebelah gue, ntar gue panuan" kata Keyna sambil menggeser kursinya.

"Dihh bodo" balas Leya acuh tak acuh.

About Love •End•Where stories live. Discover now