22

3.8K 175 8
                                    

Mencintaimu adalah hal yang tak pernah kurencanakan... Tapi sekarang kehilanganmu adalah hal yang paling kutakutkan...





◾⭐◾⭐◾⭐◾⭐◾⭐◾

Leya, Anton dkk saat ini sudah duduk dibangku kelas 12 dan mereka berada di kelas XII-MIPA 3.

"Eh ntar wali kelas kita siapa ya?" tanya Leya.

"Nggak tau, ya berdoa aja semoga bukan Pak Budi," kata Keyna.

"Emang Pak Budi ngajar kelas 12?" tanya Mey.

"Iya," balas Leya.

"Halah pal--," ucapan Mey terpotong saat sosok guru masuk ke kelas mereka.

"Selamat pagi anak-anak!" sapa guru tersebut dengan nada lantangnya.

"Mampuss!!" gumam seluruh kelas saat mengetahui guru yang masuk ke kelas mereka adalah Pak Budi.

Pak Budi masuk lalu duduk di singgasana guru. "Jadi anak-anak, wali kelas kalian dikelas 12 ini adalah saya, guru tercinta kalian!!" kata Pak Budi setengah berteriak sambil merentangkan kedua tangannya.

"APAA??!!" pekik seisi kelas.

"Iya, saya wali kelas kalian sekaligus akan tetap menjadi guru olahraga kalian," balas Pak Budi bangga.

"Jadi berhubung wali kelasnya saya, bapak mau buat peraturan khusus buat kelas kalian," kata Pak Budi dengan tatapan yang agak gimana gitu.

"Tapi sebelumnya bapak mau membentuk struktur organisasi kelas terlebih dahulu," lanjut Pak Budi.

"Siapa dari kalian yang ingin mengajukan diri sebagai ketua kelas?" tanya Pak Budi.

"Nggak ada pak," balas Leya.

"Owh oke, kandidat pertama Leya. Terus siapa lagi?" Leya membulatkan matanya tak percaya.

"Pak? Saya nggak pernah nyalonin diri sebagai ketua kelas," kata Leya tak terima.

"La tadi itu," balas Pak Budi.

"Saya bilang tidak.ada," kata Leya dengan menekankan kata tidak ada.

"Yaudah sih, belum tentu kamu ntar kepilih," balas Pak Budi enteng.

"Ya kalo kepilih gimana?" tanya Leya.

"Ya berarti derita elo bukan derita gue," balas Pak Budi.

"Leya terzolimi!" kata Leya dengan nada setengah berteriak.

"Siapa lagi?" tanya Pak Budi.

"Udah pak, Leya aja yang jadi ketua kelas, setuju nggak gaes?" kata Riko pada teman-teman sekelasnya.

"SETUJUU!!" pekik seisi kelas serempak.

"What?! Apaan?! Nggak bisa! Enak aja main nyuruh-nyuruh, kalian mau kalo kelas kita nggak maju?" kata Leya.

"Ya gapapa lah, ntar kalo kelas kita maju malah terjun ke bawah," balas Keyna.

About Love •End•Where stories live. Discover now