07

5.9K 289 3
                                    

Semenjak kejadian pingsannya Leya, mungkin Anton harus berterima kasih pada bu Soya karena telah memberikan hukuman kepada Anton dan juga Leya, karena berkat hukuman tersebut Anton dan Leya mulai terlihat dekat, bahkan bisa lebih akrab dari sebelumnya.

"Eh Ley? Besok jadi kan?" tanya Mey.

"Emang kalian mau kemana besok?" tanya Anton.

Saat ini mereka ber enam sedang kumpul dikantin, istirahat bareng gitu ceritanya.

"Mau ke mall" balas Leya.

"Ikut dong" rengek Riko dengan memasang muka melasnya itu.

"Ikut aja gapapa, ntar sekalian kita nonton bioskop" balas Keyna.

"Wahh boleh tuh, gue juga ikut deh kalo gitu" kata Vyo semangat.

"Lebih banyak lebih bagus" balas Leya sambil memasukkan bakso ke dalam mulutnya.

"Btwe mau nonton film apa?" tanya Anton.

"Kita sih rencananya mau nonton film tembang lingsir" balas Leya lalu disusul anggukan cepat dari Mey dan Keyna.

"Boleh juga, yaudah besok jam 9 kita berangkat, gimana?" usul Vyo.

"Gue mah kapan aja bisa" balas Mey.

"Ya nanti kalian kumpul dulu aja di rumah gue, ntar kita berangkatnya bareng, satu mobil aja. Kita kesananya pake mobil gue, ntar mobil kalian bisa dititip dulu dirumah" kata Leya.

"Siap bos" balas Anton, Riko, Vyo, Mey, dan Keyna serempak.

Mereka melanjutkan makan dengan diselingi candaan, meski lawakan mereka garing namun entah kenapa mereka bisa tertawa, bahkan meja mereka menjadi sorotan dari pengunjung kantin lainnya.





**********






*Skipp* ke esokan harinya.

"Mah, Pah, Ley nanti mau ke mall sama temen-temen" kata Leya saat sedang sarapan bersama.

"Paling juga sama 2 curut, kenapa masih ijin?" heran Jonathan.

"Ya kali ini beda pah, ada cowok nya" balas Leya.

"Oh jadi sekarang udah dapet pengganti ceritanya hmm?" ledek Alena.

"Ih mama apa sih, orang ini tu cuma temen kelas Leya, anak baru juga, toh cowoknya ada 3 kok" bela Leya dengan malas.

"Pas dong malahan, satu-satu" balas Jonathan.

"Ih bodo ah, mama sama papa nggak ada bedanya" kesal Leya lalu lebih memilih melanjutkan makannya, sedangkan Jonathan dan Alena hanya terkekeh geli melihat kelakuan anak semata wayangnya itu.

Setelah selesai sarapan Leya berjalan menuju kamarnya, jam masih menunjukkan pukul 8, sedangkan teman-teman Leya baru akan ke rumah jam 9 nanti.

"Terus gue harus ngapain? Nunggu cuma diem-dieman gitu?" kata Leya pada dirinya sendiri.

Leya saat ini sedang berada dibalkon kamarnya sambil memainkan handphone nya yang mahal, banyak paketan, namun tidak ada yang nge chat.

"Leya" panggil Alena.

"Iya ma? Ada apa?" tanya Leya pada mama nya.

About Love •End•Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum