..: Bab 3 :..

3.5K 623 12
                                    

Tony Clarkson yakin bahwa kepalanya akan lepas dari tubuhnya jika Graeme tahu apa yang terjadi dengan putri sulungnya. Graeme Thompson, pria itu telah berhasil membuatnya bersumpah dengan nyawanya bahwa dia akan melindungi istri dan putrinya, apapun yang terjadi. Dan saat ini...

Tinjuan melayang kembali ke pipinya. Tony mendesis kesal. Tidak bisa lagi bermain-main dan segera mengeluarkan seluruh kemampuannya. Dua serangga besar yang mengganggu telah membuatnya kehilangan Ainsley yang pingsan dan dipanggul oleh serangga lainnya. Orang-orang menyebut serangga itu dengan Benyamin. Ini tidak bisa dibiarkan.

Helix, sang pemilik bar tidak banyak membantu. Dia malah memperlambatnya karena Tony harus menolongnya dari tinjuan pria besar lainnya. Mengingat itu, Tony kembali menggila. Bergerak dengan geram dan tanpa ampun, menghabisi dua pria besar lainnya.

"Brengsek!" umpatnya begitu dia berdiri dan menyeka darah dari bibirnya. "Urus mereka!" tunjuknya marah kepada dua orang penonton yang berada di sudut dan mengerut ketakutan. Duo pengecut yang berniat untuk memberikan salam perpisahan di galangan nomor tiga pun menurut.

"Y-yes Sir," jawab pria tua itu terbata. Tubuhnya bergerak membantu Helix untuk bangkit. Mencari-cari kain dan mengikat dua serangga yang tengah pingsan dan berdarah-darah itu ke tiang.

Sementara itu, Tony mengambil mantel panjangnya. Meraih tas serut milik Ainsley dan segera berlalu pergi dari sana.

"Mereka menuju ga- galangan nomor tiga, Sir." Ujaran seorang pria kurus yang terlihat gelisah terdengar. Tony menyipit kepadanya. Membuat tubuh kurusnya terlihat mengecil karena ketakutan. Pria itu semakin terlihat takut. Dia bersembunyi di balik pintu saat Benyamin masuk. Mengamati apa yang terjadi dan merasa khawatir kepada keselamatan Young Lee.

"Yo-young Lee adalah pria muda yang baik. Ku-kuharap kau bi-bisa menyelamatkannya," ujarnya masih terbata karena tatapan tajam dari Tony Clarkson. Tony mendesah lelah, setidaknya dirinya tahu ke mana Ainsley akan dibawa. Tony lalu memberikan uang koin kepada pria itu dan menepuk pundaknya untuk rasa terima kasihnya.

Dia kembali bergerak dengan cepat menaiki kuda yang dia tambatkan. Namun dia membutuhkan bantuan, dan orang yang saat ini bisa membantunya adalah Zachary Philips. Apalagi pria itu tahu seluk beluk dermaga daripada dirinya. Itu pasti akan sangat membantu.

Tony sudah hampir sampai di kediaman Zachary ketika matanya melihat sebuah kereta kuda dengan simbol yang dia kenali. Carrick.

"Lord Carrick!" serunya segera dan mendekati pria dengan tubuh besar dan tinggi. Wajahnya terlihat lebih matang dari terakhir kali Tony melihatnya. Namun guratan kejam dan tanpa ampun masih melekat erat dalam wajahnya. Dia adalah malaikat maut untuk musuh-musuhnya. Sungguh pria berbahaya yang tidak ingin kau jadikan lawan.

"Kau?" Mata Lord Carrick menatapnya dengan curiga. Tony meringis karena penampilannya saat ini pasti sangat berantakan dengan perkelahian yang dia lakukan di bar tadi. "Ada apa?" tanyanya menuduh.

"Dia tidak ada di rumah." Cetus Tony ketika mengingat bahwa pria highland di depannya adalah tunangan dari Ainsley. Bukankah suatu kebetulan bahwa mereka bertemu di sini?

"Ke mana dia?"

Tony hampir mundur selangkah ketika mendapatkan nada tidak suka yang kentara di suara Hector. Pria ini benar-benar berbahaya. Tony bahkan mulai mengasihani Ainsley yang harus berhadapan dengan pria itu nantinya.

"Saya rasa saya tahu. Tetapi saya memerlukan bantuan Anda untuk menemukan dia."

Hector mengangguk dengan tangan terkepal. Perjalanannya ke London sepertinya tidak semudah yang dia pikirkan. Setidaknya dengan sedikit kesulitan akan membuatnya terbebas dari kebosanan.

Something OddsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang